Agnez Mo Kesal Videonya Dipelintir, Pakar Mikro Ekspresi: Tak Ada Niat Merendahkan Indonesia

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang pakar gestur dan pakar mikro ekspresi membaca bahasa tubuh Agnez Mo perihal wawancara Agnez Mo di Hollywood yang sempat membuat heboh.

Dalam cuplikan video wawancara tersebut, ada sepenggal kalimat yang menuai kehebohan dan kontroversi.

Kalimat tersebut adalah Agnez Mo yang mengaku tidak memiliki darah Indonesia dan hanya lahir di Indonesia.

"Sebenarnya dalam diriku tidak mengalir darah (asli) Indonesia. Karena aku berdarah Jerman, Jepang dan China. Aku hanya lahir di Indonesia," papar Agnez Mo dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Build Series by Yahoo 22 November 2019 silam.

Menanggapi hal tersebut, Agnez Mo pun geram karena cuplikan wawancara tersebut dipelintir oleh oknum tak bertanggungjawab.

"Mengapa Anda tidak memotong dan mengedit bagian ini? Malu pada orang yang hanya ingin menyebarkan kebencian dengan memutarbalikkan kata-kata dan niat saya," tulis Agnez Mo dalam akun Instagram pribadinya.

Melihat hal tersebut, seorang pakar mikro ekspresi bernama Monica Kumalasari angkat bicara.

• Wijin Beri Respon Ini Saat Disinggung Soal Darah Indonesia Agnez Mo, Gisel: Julid Banget Sih Kompor!

• Link Live Streaming Bali United vs Persib, Kick Off 20.45 WIB Dapat Tonton di HP

• Niat Sholat Magrib, Isya, Subuh, Dzuhur, Ashar - Lengkap dengan Tata Cara dan Bacaan Shalat Fardhu

Pakar mikro ekspresi ini kembali memutarkan video Agnez Mo yang sedang diwawancara tersebut.

Hal tersebut terungkap dari akun Youtube Abraham Silaban, yang tayang pada Kamis (28/11/2019).

Sang pakar mikro ekspresi, menyebut bahwa ucapan Agnez Mo ini harus dibedakan berdasarkan fakta dan persepsi.

Ketika Agnez Mo menyebut bahwa dirinya ini punya daah berbeda, itu merupakan fakta.

"Yang kita perhatikan adalah harus membedakan antara fakta dan persepsi.

Faktanya bahwa yang dikatakan Agnez Mo ini adalah benar. Tapi ketika mengungkapkan fakta tersebut harus dilihat bagaimana emosi yang menyertainya," paparnya

• Gen Halilintar Pamer Hasil Tes Pack Pasca Mual-mual, Adik Atta Teriak Bahagia, Hamil Anak ke-12?

• Tips 3 Hari Diet Alpukat, Dipercaya Efektif Turunkan Berat Badan hingga 3 Kg

• Cara Cetak Tiket Kereta di Stasiun, Ikuti 4 Langkah Ini

Tak hanya itu, saat wawancara tersebut juga ekspresi Agnez Mo ini tidak ada yang menunjukkan merasa lebih hebat.

"Emosi yang terlihat itu di facial expression. Saya tidak menjumpai ada emosi yang disebut kontem yang menunjukkan bahwa seseorang itu merasa superior, dan lawan bicaranya inferior.

Saya tidak menemukan ekspresi seperti itu pada Agnez Mo. Karena pada saat membicarakan seperti itu, adalah fakta. Dia memiliki darah banyak dari beberapa darah nation," paparnya.

FOLLOW:

Bahkan, sang pakar mikro ekspresi menyebutkan banayak kata-kata Agnez Mo yang 'hmm' seperti sedang berpikir,

Hal tersebut ternyata dalam rangka agar menjadikan kata-kata yang kleuar dari mulutnya ini berdasarkan fakta, bukan persepsi.

"Dia sedang mengumpulkan kata-katanya itu adalah fakta, seperti 'hmm'. Dia sedang mengartikulasi atau mengumpulkan kata-klatanya agara ucapan yang dikatakannya itu fakta bukan persepsi.

Gayanya seperti Lady Gaga dan selebriti Hollywood," ungkap pakar mikro ekspresi.

• Lucinta Luna Jalani Operasi Penambahan Tulang Kaki, Hotman Paris Senyum Dengar Ini : Nanti Diralat

• Ini Kata Pakar soal Arti Mimpi Bertemu Ular, Bisa Jadi Peringatan untuk Sosok Pengkhianat

Lantas, Abraham Silabann penasaran apakah gaya Agnez Mo ini dibuat-buat sehinggga ingin terlihat sperti artis Hollywood.

"Itu dibuat-buat atau naturally seperti itu?" tanya Abraham Silaban.

Ditanya seperti itu, sang pakar mikro ekspresi menyabutkan bahwa itu bahasa tubuh alami dan tak dibuat-buat.

Hal tersebut terlihat ketika Agnez Mo memainkan jari-jari tangannya sepanjang wawancara.

"Ketika dia diwawancara dia banyak menggunakan tangannya seperti ini," papar pakar mikro ekspresi.

"Apa itu artinya?" tanya Abraham Silaban.

Pakar mikro ekspresi ini menyebut bahwa gerakan tangan Agnez Mo ini memamng sengaja untuk memanipulasi.

Namun, ucapan yang dikatakan Agnez Mo sama sekali tidak bohong atau dimanipulasi.

"Itu merupakan bahasa tubuh yang merupakan gerakan manipulatif. Tapi bukan berarti dia memanipulasi apa yang dia katakan," imbuh sang pakar mikro ekspresi.

• Update Harga HP Android Samsung Bulan November 2019 - Mulai dari Rp 1,7 Juta hingga Puluhan Juta

• Pesan Terakhir Goo Hara kepada Sang Kakak Sebelum Meninggal, Ungkap Kesedihan Mendalam

Maka dari itu, sang pakar mikro ekspresi menyebut tidak perlu lagi harus diinvestigasi apakah itu bohong atau tidak

"Dan itu tidak perlu lagi diinvestigasi ini bohong atau tidak," tegas pakr mikro ekspresi.

Pasalnya, memnag fakta Agnez Mo ini berasal dari ras yang multikultur.

"Jadi dia menyebut suatu fakta mengenai Indonesia. Fakta dia ini multiculture," ungkap pakar mikro ekspresi.

Abraham Silaban pun menyinggung soal peribahasa kacang lupa kulitnya, ketika membahas nasionalisme.

Namun pakar mikro ekspresi menyebutkan Agnez Mo ini kerap menyebut nama Indonesia ketika berkarir di Hollywood.

Maka dari itu, harusnya warga Indonesia bangga.

"Ketika menyebut bukan lahir di Indonesia, dia diterima oleh Indonesia. Justru inilah yang Indonesia harus bangga," tambah pakar mikro ekspresi.

• Pose Bareng Siwon Super Junior, Nagita Slavina Pakai Baju Seharga Fantastis !

Setelah itu, pakar mikro ekspresi menyinggung literasi orang Indonesia yang bisa disebut rendah.

"Mengapa persepsi publik itu berbeda ketika menangkap ucapan Agnez Mo?" tanya Abrahamn Silaban.

"Literasi Indonesia itu dikenal rendah dalam men-digest sesuatu.

"Bahwa berita itu mungkin tidak seluruhnya dipahami, tetapi hanya sepenggal. Ketika sepenggal, ini butuh seorang aktor untuk menganalisa apa emosi yang menyertainya

Jadi kita gak bisa melihat informasi melalui visual atau auditory, tapi emosi apa yang menyertai itu," ungkap Monica Kumalasari.

"Dan itu tidak ada emosi merendahkan,"

"Jadi tidak ada ucapan Agnez Mo untuk meng-inventioritas atau merendahkan Indoensia?"

"Tidak ada sama sekali," tegas pakar mikro ekspresi

"Saya sudah menganalisis makro atau mikro ekspresi. Saya tidak mendapati mikro ekspresi yang merendahkan Indonesia," tegasnya

"Tidak ada tendensi atau niat untuk merendahkan Indonesia," tandas pakar mikro ekspresi.