Renyah dan Lembut Kue Ape, Jajanan Tradisional yang Masih Digemari

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Masih ingat dengan kue ape?

Jajanan tradisional yang dijajakan di gerobak ini masih eksis sampai sekarang meski digempur dengan jajanan kekinian.

Kue ape atau lebih dikenal dengan sebutan kue tete ini memiliki ekstur pinggirannya yang garing dan renyah, serta lembut dan empuk di bagian tengah.

Ditambah lagi aroma pandan yang membuat kue ape semakin menarik selera.

"Kebanyakan yang beli sekarang anak-anak muda," kata seorang penjual kue ape di kawasan Jalan Pengadilan, Bogor Tengah, Kota Bogor, Nurudin, Senin (9/12/2019).

Ia menjelaskan, adonan kue ape ini terbuat dari tepung terigu, tepung beras, pasta pandan, vanili, santan, dan gula.

Untuk menjadikannya kue ape, adonan tadi dituang ke wajan kecil lalu ratakan ke pinggiran wajan sampai tipis.

Kemudian wajan ditutup dan tunggu beberapa menit sampai pinggirannya berwarna kecokelatan.

Sekilas kue ape tampak seperti serabi, namun tidak benar-benar sama.

Seluruh bagian pinggir kue ape bertekstur garing, hanya menyisakan sedikit permukaan empuk di bagian tengahnya.

Kue ape dijual cukup murah, Nurudin menjual 3 kue ape dengan harga Rp 5.000 saja.

Menurut dia, yang paling istimewa dari kue ini adalah sensasi saat menyantapnya.

Tekstur renyahnya berpadu dengan kelembutan kue ape di bagian tengah memanjakan lidah penggemarnya.

"Rasanya ada gurih dan manis, sama ada aroma pandan" kata dia.

Kue ini biasanya dijual oleh para pedagang keliling dengan gerobak berkaca.

Kue ape yang berwarna hijau cerah, disusun menumpuk di dalam kaca gerobaknya.