Gibran Rakabuming Maju Pilkada Solo, Ernest Prakasa: Memang Agak Nyebelin

Menurut Ernest Prakasa, menang atau tidaknya Gibran Rakabuming di Pilkada Solo bergantung pada warga, bukan pada bapaknya.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
(Aprillio Akbar)
Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (tengah) didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kiri) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Pertemuan tersebut membahas pencalonan dirinya sebagai bakal calon Wali Kota Solo. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Sutradara dan komika Ernest Prakasa menanggapi majunya putra sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo.

Gibran Rakabuming akan maju sebagai calon wali kota Solo dari PDI-P.

Hal itu menuai banyak pro dan kontra dari publik.

Banyak yang menilai keputusan Gibran Rakabuming itu sebagai aji mumpung karena sang ayah tengah jadi orang nomor satu di Indonesia.

Apalagi tak hanya Gibran Rakabuming, sang adik ipar Bobby Nasution juga maju di Pilkada Medan.

Keputusan keduanya membuat publik menduga ada dinasti politik yang dibangun keluarga Jokowi.

Namun hal itu tampaknya ditanggapi lain oleh Ernest Prakasa.

Menurut Ernest Prakasa, hal itu memang menyebalkan tapi pilihan ada di tangan rakyat.

Sehingga menurutnya sah saja jika anak presiden ingin maju di pilkada.

Gibran dan Bobby Maju dalam Pilkada 2020, PDI-P Bantah Ada Dinasti Politik

Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming Maju Pilkada 2020, Ini Tanggapan Pengamat Politik

Tuduhan adanya dinasti politik juga dibantah oleh Gibran Rakabuming.

Ia menegaskan, pencalonannya di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo 2020 adalah upayanya berkontribusi untuk kota kelahiran.

"Saya hanya ingin sedikit menyumbangkan diri saya untuk kota kelahiran saya itu saja," ungkapnya dilansir YouTube Kompas TV, Sabtu (7/12/2019).

Ketika ditanya cita-citanya untuk Kota Solo, Gibran Rakabuming enggan menjawab dan akan mengungkapkan hal itu ketika masa kampanye.

"Itu nanti bisa saya jelaskan jika sudah memasuki masa-masa kampanye," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menanggapi majunya menantu Joko Widodo (Jokowi) Bobby Nasution dan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Menurutnya majunya Bobby Nasution dan Gibran Rakabuming adalah bukti adanya nepotisme.

Ia menambahkan jika nepotisme merupakan suatu kemunduran bagi demokrasi Indonesia.

"Saya tidak ingin judgement. Semua orang berhak, tapi sikap saya nepotisme itu adalah kemunduran bagi demokrasi Indonesia," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Rabu (4/12/2019).

Pendapat dari Mardani Ali Sera ini disanggah oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari.

Disemprot Gibran Pasca Curigai Sosok di Belakang Jokowi, Veronica Koman: Saya Tak Pernah Nonton TV

Pertanyakan Sosok di Belakang Jokowi Saat Perkenalkan Staf Khusus, Gibran Semprot Veronica Koman

M Qodari mengatakan jika definisi nepotisme yang diterima secara umum adalah memilih saudara di luar kemampuannya.

Menurutnya nepotisme lebih mudah dituding untuk jabatan yang sifatnya ditunjuk.

Ia memberikan contoh ketika zaman Presiden Soeharto.

"Misalnya Pak Harto dulu tahun 1997 mengangkat Mbak Tutut sebagai Menteri Sosial," ungkapnya dilansir YouTube Kompas TV, Rabu (4/12/2019).

Pengamat politik ini menilai agak sulit dikatakan nepotisme sepenuhnya untuk jabatan yang sifatnya dipilih.

Hal ini dikarenakan masyarakat punya kesempatan untuk memilih.

Senada, Ernest Prakasa juga menilai demikian.

Menurut Ernest Prakasa, menang atau tidaknya Gibran Rakabuming nanti di Pilkada Solo bukan bergantung pada nama Jokowi.

Terpilih atau tidaknya Gibran Rakabuming nanti, bergantung pada pilihan warga.

Itulah indahnya demokrasi, kata Ernest Prakasa.

Gibran Masih Rahasiakan Arti Nama Depan La Lembah Manah, Makna La dalam Bahasa Arab Diperbincangkan

Kelahiran Cucu Ketiga Jokowi Dinyinyiri Netizen, Gibran Rakabuming Balas Dengan Bereaksi Begini

Menurutnya, ia lebih memilih untuk membiarkan mereka berjuang.

Hal itu disampaikan Ernest Prakasa di akun Twitternya @ernestprakasa.

"Memang agak nyebelin liat anak presiden maju Pilkada.

TAPI, kan menang/enggaknya kan tergantung warga, bukan tergantung bapaknya.

That’s the beauty of democracy.

Kata gw mah biarin aja mereka berjuang," tulis Ernest Prakasa.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved