Kronologi Suami Bacok Istri di Pamulang karena Isu Perselingkuhan, Mengaku Tak Bermaksud Membunuh
Terpaan isu perselingkuhan telah membuat rumah tangga pasangan HE (72) dan RO (43) renggang, dan kerap ribut.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Selasa (10/12/2019) dini hari sekira pukul 02.00 WIB, kantor Polsek Pamulang Tangerang Selatan geger saat petugas mendapat laporan ada seorang suami bacok istrinya sendiri.
Ada 10 anggota Polsek langsung bergerak, menuju tempat kejadian perkara di bilangan Jalan Flamboyan, Pamulang Barat, Pamulang Tangerang Selatan (Tangsel).
Sampai di lokasi, aparat langsung melakukan penyelidikan mencari tahu duduk perkaranya.
Setelah mengumpulkan informasi dari sejumlah saksi, diketahui seorang pria berinisal HE (72) telah membacok istrinya RO (43).
Setelah membacok istrinya, HE melarikan diri. Sementara RO dilarikan ke RSU Tangsel dan meninggal dunia di perjalanan.
"Pelaku melarikan diri ke rumah putranya di Gunung Sindur," ujar Kapolsek Pamulang Kompol Hadi Supriatna, saat ditemui di Mapolsek Pamulang, Selasa (10/12/2019).
• Kronologi Janda Muda Rekam Video saat Dirinya Tak Berbusana di Kamar, Videonya Viral di Medsos
• Kejanggalan Tewasnya Mahasiswi di Bengkulu, Terkubur di Area Rawa hingga Penjaga Kos Mendadak Pergi
Aparat pun langsung menyusul ke rumah putra si pelaku di bilangan Rawa Kalong, Gunung Sindur.
Rumah tersebut dikepung, dan RE keluar rumah sambil mengacungkan golok.
"Saat didatangi Tim Vipers ke rumah putranya, dia keluar dengan mengacungkan golok. Namun dapat dilumpuhkan anggota dengan tangan kosong," ujar Hadi.
Setelah ditangkap, RE pun diamankan di Mapolsek Pamulang.
Sempat Minta Diracun
Terpaan isu perselingkuhan telah membuat rumah tangga pasangan HE (72) dan RO (43) renggang, dan kerap ribut.
HE yang karib disapa Mbah itu sampai gelap mata hingga tega membacok istrinya di bagian wajah pada Selasa (10/12/2019) dini hari.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com, sang istri akhirnya meninggal dunia dengan luka parah di bagian wajah saat dibawa ke RSU Tangsel.
Meski sebenarnya ia tak bermaksud membunuh, melainkan ingin membuat cacat istrinya agar tidak berselingkuh.

Di ruang penyidikan Unit Reskrim Polsek Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), Mbah mengaku kepada penyidik bahwa dirinya sendiri tidak pernah memergoki secara langsung istrinya berselingkuh.
"Jujurnya, bininya itu selingkuh, terus. Ya itu sama Tarsim itu. Tau persis sih enggak, cuma kan ramai," ujar Mbah.
Sejak 2012 lalu pernikahan mereka yang sama-sama berstatus sudah pernah menikah, alias janda dan duda, isu perselingkuhan baru menerpa beberapa tahun belakangan.
Mbah yang merasa sudah banting tulang bekerja sebagai pemulung, untuk menghidupi istri dan anak yang masih kecil, berat memendam kabar perselingkuhan yang disampaikan orang-orang di sekitarnya.
Dengan suara berat, dan tangan terborgol, Mbah bahkan mengatakan, sering meminta agar istrinya lebih baik membunuh dirinya.
Mbah rela jika yang membunuh adalah istri tercintanya sendiri.
"Sebelum kejadian gini, embah sering ngomong. Tega-tegain, bikinin kopi kan saya enggak tahu, campurin obat tikus kek, yang banyak biar mati," ujar Mbah menirukan percakapan dengan istrinya.
"Enggak apa-apa saya, rela saya kalau kamu yang matiin," sambungnya