Tak Banyak yang Tahu, Permainan Tradisional Indonesia Ini Mendunia, Dijual di Toko-Toko Mainan Eropa

Permainan tradisional Indonesia rupanya beberapa di antaranya juga sering dimainkan oleh anak-anak di Eropa.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Peserta Musyawarah Nasional Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia bersama Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) memainkan permainan tradisional Surakarta Game di Highland Park Resort, Tamansari, Kabupaten Bogor, Selasa (10/12/2019). 

Ketika permainan-permainan tradisional Indonesia ini populer di luar negeri, justru warga Indonesia sendiri tak banyak yang tahu.

Maka KPOTI bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia akan menasionalkan permainan tradisional Indonesia sekaligus menanamkan Ideologi Pancasila.

Menyadarkan kembali orang-orang Indonesia bahwa ada mainan-mainan yang mendunia dan dihargai sebagai mainan wajib di sekolah-sekolah.

"Itu karena ketidak sadaran orang-orang Indonesia terkait fungsi permainan tradisonal yang seolah main-main padahal di dalamnya fungsi pembelajarannya sangat tinggi. Makanya saya ingin mendorong ke BPIP ini, ke Kementrian Pendidikan untuk membuat sebuah program mungkin 30 menit sebelum belajar, bermain dulu tiap hari. 30 menit itu gerakan jantung, paru-paru sehingga masuk sekolah segar," kata Zaini.

Plt Kepala BPIP Prof. Hariyono menambahkan bahwa suatu bangsa hanya akan berdiri kokoh jika mampu merawat kebudayaannya.

"Keberagaman permainan rakyat dan olahraga tradisional membuktikan kebudayaan kita sudah sangat maju dan inklusif," kata Hariyono.

Dia mengatakan bahwa dengan adanya 2.600 permainan tradisional Indonesia membuktikan bahwa bangsa Nusantara sebagai homo loden yaitu manusia yang suka bermain tetapi tidak suka main-main.

"Makhluk bermain adalah makhluk yang disiplin, taat aturan ikhlas menjalankan tugas dan selalu berusaha meraih prestasi yang tertinggi dan itulah nilai-nilai Pancasila. Sebaliknya makhluk yang main-main tidak serius, suka mengeluh dan memperlakukan orang lain sebagai objek, tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila," kata Hariyono.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved