Kaleidoskop 2019

KALEIDOSKOP 2019: 5 Pembunuhan Sadis di Bogor, Mayat Dalam Koper Hingga Misteri Penusukan Siswi SMA

Kasus pembunuhan ini terjadi di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor sepanjang tahun 2019.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com
Kasus pembunuhan sepanjang tahun 2019 

Sosok mayat yang ditemukan di km 58 Tol Bocimi, kawasan Cigombong, Kabupaten Bogor pada 17 September 2019 lalu sempat membuat hebih warga.

Mayat laki-laki berinisial AW yang ditemukan tewas dengan luka-luka akibat benda tajam.

Satreskrim Polres Bogor butuh waktu satu bulan lamanya untuk mengungkap kasus ini.

Dalam kasus ini, dua pelaku pembunuhan terhadap korban ditangkap di Panyileukan, Bandung pada 19 September 2019.

Mereka adalah RZ dan DF yang berasal dari daerah Cibubur.

"Kurang lebih 1 bulan, dua pelaku tersebut berhasil kita tangkap persis di Kecamatan Panyileukan, Kota Bandung," kata Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni dalam jumpa pers di Mapolres Bogor, Senin (28/10/2019).

Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas di pinggir Tol Bocimi Km 58, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Selasa (17/9/2019).
Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas di pinggir Tol Bocimi Km 58, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Selasa (17/9/2019). (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

Dia mengatakan bahwa pihaknya melakukan upaya-upaya penyelidikan teesebut dengan menentukan dulu identitas korban termasuk keluarga kemudian melakukan penyelidikan secara mendalam motif termasuk indikasi siapa pelakunya.

Kedua pelaku, kata dia, merupakan warga yang berasal dari kawasan Cibubur.

Seusai dilakukan pembunuhan, mobil korban juga sempat dibawa pelaku untuk dicuci di Depok.

Kemudian mobil itu digadaikan pelaku kepada seseorang di kawasan Cianjur namun tanpa disertai surat-suratnya.

Motif pembunuhan ini kata Joni, pelaku RZ cemburu karena terjadinya percintaan segitiga.

Kemudian RZ melakukan pembunuhan berencana dibantu DF sang pacar.

"Berawal dari motif pelaku adalah cemburu karena ada terjadinya percintaan segitiga. Di sini pelaku merasa cemburu terhadap si korban sehingga meniatkan untuk melakukan pembunuhan berencana," kata Muhammad Joni.

RZ yang merupakan sopir taksi ini merasa cemburu terhadap korban AW yang diketahui berprofesi sebagai driver online.

Sebab pacar RZ, yakni DF seorang Pemandu lagu berpacaran dengan korban AW.

Pembunuhan itu dilakukan di Rest Area 45 Tol Jagorawi sebelum akhirnya korban dibuang di Tol Bocimi di hari yang sama pada 17 September.

Dalam kasus ini polisi mengamankan barang bukti golok, pakaian korban, HP dan mobil.

"Sementara kita jerat kasus tersebut dengan tindak pidana pembunuhan berencana pasal 340 junto 338 KUHP dengan ancaman hukumannya pidana mati atau 20 tahun penjara," ungkap Joni.

4. Balita Ditenggelamkan di Bak Mandi

Seorang balita tewas setelah ditenggelamkan di bak mandi.

Insiden pembuhunan ini terjadi di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky menuturkan bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku pada Sabtu (29/7/2019).

Semua itu, dilakukan pelaku di dalam kamar kontrakan pelaku di Desa Cipayung Girang, Megamendung sekitar waktu pagi menjelang siang.

Cara pelaku membunuhkan korban, kata Dicky adalah dengan cara menenggelamkan korban ke dalam air.

"Pelaku mencelup atau merendam korban ke dalam sebuah bak tempat penampungan air sampai meninggal dunia," kata Dicky di Mapolres Bogor, Jumat (5/7/2019).

Kontrakan H, pelaku pembunuhan siswi SD, FA (8) di Megamendung, Kabupaten Bogor. Kontrakan tersebut juga menjadi lokasi penemuan jasad FA di dalam bak mandi
Kontrakan H, pelaku pembunuhan siswi SD, FA (8) di Megamendung, Kabupaten Bogor. Kontrakan tersebut juga menjadi lokasi penemuan jasad FA di dalam bak mandi (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Dicky menjelaskan bahwa motif pelaku melakukan pembunuhan itu adalah karena kelainan seksual yang diidapnya.

Pelaku, kata Dicky memiliki kecendrungan menyukai anak di bawah umur serta dipengaruhi juga oleh pornografi.

"Sebelumnya yang bersangkutan (tersangka) menonton film porno. Kemudian yang bersangkutan pada pagi harinya itu berjualan. Dan bertemu dengan korban itu yang datang ke kontrakan minta makanan, diberikan. Kemudian korban meminta lagi uang dan diberi Rp 2000," terang Dicky.

Setelah itu, lanjut Dicky, tersangka meminta korban untuk menciumnya dengan diiming-imingi sejumlah uang sekitar Rp 5.000.

Namun permintaan tersangka ini ditolak oleh korban sampai akhirnya pelaku melakukan pemaksaan.

"Kemudian pelaku memaksa, korban berontak, pelaku panik kemudian merendam dan membunuh korban," katanya.

Tidak sampai di situ, setelah korban meninggal, tersangka melakukan pencabulan terhadap korban.

"Pencabulan ini (terhadap korban) bukan sekali ini, tapi ini sudah yang kedua kali, tetapi kali ini yang menolak," kata Dicky.

Ia menuturkan bahwa tersangka dijerat dengan pasal 338 KUHP, juga pasal 81 dan 82 UU Perlindungan Anak dengan ancaman maksimal penjara seumur hidup.

5. Siswi SMA Ditusuk

Misteri kematian siswi SMK dui Bogor hingga saat ini masih belum terungkap.

Sampai saat ini pihak kepolisian masih belum bisa memecahkan kasus pembunuhan siswi SMK Baranangsiang Andriana Noven Yubelia Cahya yang tewas ditusuk di gang belakang Masjid Raya Kota Bogor, pada Selasa (8/1/2019)

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser mengatakan bahwa pihak kepolisian masih kesulitan untuk memperjelas wajah pelaku yang terekam CCTV pada waktu kejadian.

"Kita memiliki bukti petunjuk berupa cctv tapi tidak jelas, sudah kita laporkan sudah kita bawa ke Pusinafis tidak bisa juga dibesarkan karena memang juga resolusi CCTV itu sangat rendah, pecah," katanya usai pres rilis pengungkapan penangkapan penyalahgunaan narkoba, Kamis (24/1/2019) di Mako Polresta Bogor Kota.

Sementara itu mengenai saksi Kombes Pol Hendri mengatakan bahwa tidak ada saksi yang mengenal sosok pelaku yang terekam CCTV.

"Dan saksi di tkp tidak melihat dengan jelas siapa yang ada di CCTV ini, kemudian teman-teman korban saksi saksi yang kita ambil tidak ada yang mengenali siapa orang ini (pelaku).

Karangan bunga di lokasi penusukan Andriana Yubelia Noven, Sabtu (12/1/2019).
Karangan bunga di lokasi penusukan Andriana Yubelia Noven, Sabtu (12/1/2019). (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

Mengenai dugaan terkait apakah pelaku meruoakan orangsuruhan, Ia pun mengatakan bahwa kemungkinan bisa terjadi.

Meski demikian pihaknya tidak ingin menyimpulkan.

"Segala kemungkinan bisa terjadi tapi kita tidak bisa menyimpulkan seperti itu kita bisa bilang pembunuh bayaran atau teman dekat korban yang memang kita belum teliti untuk mengungkap secara IT dan lain-lain itu bisa saja terjadi," ujarnya.

Sebilah badik dengan sarung berwarna coklat dibawa oleh pihak kepolisian Polsek Bogor Timur usai mendatangi lokasi penusukan siswi SMK di Bogor.

Polisi yang baru saja melakukan olah TKP dan melakukan penyelidikan di lokasi membungkus badik tersebut dengan plastik.

"Iya ini di temukan di lokasi," ujar seorang petugas polisi mengenakan kemeja putih.

Setelah memasang police line dan menemukan sebilah badik tersebut polisi pun langsung menaiki mobil polisi dan meninggalkan lokasi.

Sebelumnya diberitakan Siswi SMK Baranangsiang Kota Bogor, Adriana Yubelia Noven tewas ditusuk di Gang belakang Masjid Raya Kota Bogor, Jalan Riau RT 4/3, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Selasa (8/1/2019).

Peristiwa yang terjadi di Gang belakang Masjid Raya Bogor, Jalan Riau RT 4/3, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur itu terekam kamera CCTV yang mengarah ke lokasi kejadian.(*)

(TribunnewsBogor.com/Damanhuri)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved