Rudapaksa Janda yang Pingsan, Nasib Remaja Ini Berakhir Nahas Setelah Korban Sadar
Seorang lelaki di Tebo, Jambi,DI nekat masuk ke kamar janda lalu merudapaksanya. DI kemudian menjadi sasaran warga hingga akhirnya meninggal dunia.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nekat masuk ke rumah seorang janda, EW, nasib lelaki di Tebo, Jambi berakhir nahas.
Lelaki berinsial DI (19) merupakan tetangga dari EW yang tinggal di dusun yang sama bahkan satu RT.
Ketika itu, DI diam-diam masuk ke rumah janda berusia 41 tahun.
Kemudian DI pun nekat masuk ke dalam kamar janda itu.
Di dalam kamar, EW sedang dalam keadaan tidur.
DI yang nampak sudah merencanakan aksinya itu langsung mencekik korban sampai pingsan.
Kejadian itu terjadi sekira pukul 02.00 WIB dini hari.
Hal itu dibenarkan oleh Kapolres Tebo, AKBP Zainal Arrahman melalui Kapolsek VII Koto, AKP Sugeng.
"Awalnya korban sedang tidur di dalam kamarnya. Tiba-tiba terlapor masuk ke kamar korban dan langsung mencekik leher korban sampai pingsan," ucapnya, Kamis (19/12/2019) kemarin.
• Pengakuan Ayah Cabuli Anak Tiri 60 Kali, Istri Jadi Alasan Sampai Akhirnya Bibi Korban Curiga
• Baru Berusia 8 Tahun, Bocah Ini Sukses Jadi Youtuber dengan Penghasilan Rp 364 Miliar
Saat korban pingsan, pelaku pun mulai melakukan aksi tak senonoh.
Dari situ pelaku merudapaksa korban yang sedang pingsan.
Selang beberapa saat, EW mulai sadar, namun pelaku kembali mencekik korban seraya meminta uang.
Kemudian korban mencoba melakukan perlawan terhadap pelaku.

Korban sempat meremas alat vital pelaku.
"Kemudian terlapor juga mengigit bahu korban sebelah kanan. Setelah itu, terlapor langsung melarikan diri melewati jendela samping dapur rumah korban," ucapnya.
Sementara itu korban dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
Pasalnya, korban mengalami luka di bagian leher dan bahu sebelah kanan.
Atas kejadian itu, keluarga korban yang tidak terima atas perlakuan pelaku pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
• 6 Tahun Simpan Dendam Karena Ibunya Pernah Diperkosa, Siswa SMK Tusuk Tetangganya Hingga Tewas
• Kisah Siswi SMP Sering Dibully hingga Alami Trauma Setelah Dirudapaksa Pacar, Korban Dicekoki Miras
• Terkuak Pembunuh Mahasiswi Terkubur di Belakang Kos, Pelaku Panik Coba Gantung Diri saat Ditangkap
• Pengakuan Ayah Cabuli Anak Tiri 60 Kali, Istri Jadi Alasan Sampai Akhirnya Bibi Korban Curiga
Keluarga korban melaporkan aksi pelaku ke Polsek VII Koto.
Namun, pelaku ternyata lebih dulu dihantam massa yang geram sebelum diamankan polisi
Walhasil, DI pun babak belur hingga akhirnya dilarikan ke Puskesmas yang selanjutnya dirujuk ke RSUD Tebo.
Nahas nyawa DI tak terselamatkan saat berada di rumah sakit.
DI meninggal dunia di RSUD Tebo sekira pukul 06.00 WIB.
Tak lama. jenazah DI dijemput keluarga untuk disemayamkan di rumah duka.
kejadian lain hampir serupa terjadi di Bojonegoro.
Kisah cinta antara janda mudan dan seorang siswa SMA berujung maut.
Korban yang merupakan janda berusia 20 tahun tewas ditangan siswa SMA.
Jasad janda asal Bojonegoro ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Korban yang sedang hamil 6 bulan itu sempat disetubuhi sebelum akhirnya ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Korban diketahui bernama AI sedang pelaku merupakan siswa SMA berinisial ST (19).
Saat ini, ST sudah berhasil diamankan oleh polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kisah cinta antara AI dan siswa SMA berawal dari pertemuan keduanya pada pertengahan tahun 2019 lalu.
Wanita asal Dusun Kedungrejo, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro ini berkenalan dengan pelaku.
Sejak saat itu, hubungan keduanya semakin dekat hingga terjalin kisah asmara antara korban dan pelaku.
Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan menjelaskan, sebelum terjadi pembunuhan, korban sudah janjian dengan pelaku.
Korban lalu menjemput pelaku kemudian jalan-jalan bersama menggunakan motornya.
Pelaku yang mengendarai motor lalu mengambil sebotol arak yang sudah disimpan di semak-semak.
Kemudian, keduanya pergi menuju area waduk di Kabupaten Bojonegoro.
"Sebelum dibunuh berhubungan badan dulu, lalu minum alkohol bersama," terangnya mengutip Surya.co.id saat ungkap kasus pada Jumat (29/11/2019).
Setelah berhubungan badan, janda anak satu ini curhat atas kehamilannya yang sudah menginjak usia 24 minggu atau 6 bulan.
Pelaku membunuh korban dengan cara melilit leher korban dengan menggunakan tali tampar.
Lalu setelah dijerat lehernya, pelaku memastikan korban masih hidup atau tidak.
Setelah dicek mungkin masih ada nafas, sehingga dihabisi secara sadis bagian mukanya hingga wajah dan bagian kepala rusak atau luka berat.
Berhubungan Badan Sejak Pacaran
Pelaku dan korban sudah berulang kali melakukan hubungan suami istri sejak keduanya berpacaran.
Hubungan badan tanpa ikatan pernikahan ini membuat korban hamil.

Bahkan, dari hasil visum yang dilakukan petugas, korban diketahui tengah hamil 24 minggu.
"Hasil visum korban hamil enam bulan atau 24 minggu," kata Kapolres Bojonegoro,
Karena hamil, korban meminta pertanggungjawaban kepada pelaku.
"Sudah saling kenal, punya hubungan khusus antara pelaku yang masih pelajar dan korban yang statusnya janda satu anak itu," terangnya.
Terus didesak untuk bertanggungjawab membuat AN ST berniat untuk membunuh korban.
Pengakan Pelaku
Saat ditanya petugas, sambil menundukkan kepala, AN ST yang merupakan warga Sumodikaran itu menyesali perbuatan yang dilakukan.
"Menyesal atas pembunuhan yang saya lakukan kepada AI," katanya sambil tertunduk.
Pelajar tersebut juga tak menyangka bisa melakukan hal itu kepada janda yang tak lain merupakan tetangga desanya tersebut.
Terancam hukuman 20 Tahun
Pelaku siswa SMA berinisial ST yang membunuh seorang janda muda terancam hukuman 20 tahun penjara.
"Kita jerat pasal 340 KUHP dan 338 KUHP. Ancaman pidana mati atau seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun," terang Kapolres.
Menurut AKBP M Budi Hendrawan, dari pengembangan penyidikan memang ada unsur perencanaan pembunuhan.
Sebab, pelaku sudah membawa tali tampar yang ditaruh di dalam saku celananya.
Tali itu kemudian yang digunakan untuk menjerat leher korban.
"Ada unsur perencanaan, karena sudah bawa tali untuk menjerat leher korban," ujar Kapolres.(*)
(TribunnewsBogor.com/TribunJambi)