Hari Ini Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Akan Tanda Tangan Kontrak jadi Pelatih Indonesia ?
Hari ini kabarnya bakal ada pertemuan antara Shin Tae-yong dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hari ini kabarnya bakal ada pertemuan antara Shin Tae-yong dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait penandatangan kontrak dan peresmian sebagai pelatih Timnas Indonesia, Kamis (26/12/2019).
Kabar ini telah dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri berbicara mengenai kontrak yang akan disodorkan pada Shin Tae-yong.
Sempat tersiar kabar lebih memilih melatih klub asal China, kini Shin Tae-yong sudah selangkah lagi untuk menangani Timnas Indonesia.

"Iya benar pada 26 Desember 2019, Shin Tae-yong akan datang ke Indonesia untuk melakukan tanda tangan kontrak dan sekaligus diperkenalkan," ucap Cucu Soemantri.
Namun, Cucu enggan menjelaskan lebih detil mengenai durasi kontrak yang akan disodorkan PSSI kepada Mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut.
"Kalau untuk berapa durasi kontraknya, maaf saya belum bisa sebutkan. Nanti juga akan tahu," kata Cucu Soemantri saat dikonfirmasi BolaSport.com.
Pertemuan Shin Tae-yong kabarnya akan berlangsung di kantor PSSI, Jakarta Pusat.
Shin Tae-yong dipastikan menjadi pelatih Timnas Indonesia setelah dikabarkan wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri pada Senin (23/12/2019), ketika dirinya sedang umrah.
Menurut pemberitaan JTBC, perusahaan penyiaran Korea Selatan, Shin Tae-yong akan berangkat ke Indonesia untuk menandatangani kontrak dengan PSSI pada 26 Desember 2016.
"Kami akan berangkat ke Indonesia pada tanggal 26 Desember untuk menandatangani kontrak," ucap Shin Tae-yong.

Kilas Balik Shin Tae-yong Bersama Seongnam, Pernah Lawan Rafael Benitez saat Menukangi Inter Milan
Shin Tae-yong terbilang sebagai sosok pelatih muda.
Di usianya yang menginjak 49 tahun, Shin Tae-yong pernah menjadi juru taktik Timnas Korea Selatan di berbagai level usia.
Sebelum dilirik timnas, Shin Tae-yong lebih dulu mengawali karir sebagai pelatih sebagai karetake Seongnam Ilhwa Chunma pada 2009.
Satu musim berselang, dia diangkat menjadi kepala pelatih Seongnam Ilhwa Chunma.
Di bawah kepemimpinannya, Seongnam Ilhwa Chunma berhasil meraih gelar tofi Liga Champions Asia 2010 dan FA Cup Korea 2011.
Dia tercatat sebagai pelatih dan pemain Korea pertama yang berhasil meraih trofi Liga Champions Asia.
Menariknya, dia meraih dengan tim yang sama, saat menjabat sebagai pelatih maupun pemain (1995).
Keberhasilan Seongnam juara Liga Champions Asia membuat mereka tampil di kompetisi Piala Dunia Antar Klub FIFA di akhir 2010.
Seongnam lolos secara otomatis ke babak perempat final dengan menghadapi wakil Arab, Al-Wahda FC.

Saat itu, Sasa Ognenovski (kapten Seongnam) dan kolega berhasil mencukur Al-Wahda dengan skor mncolok 1-4.
Seongnam melaju ke babak semifinal. Apesnya, mereka bertemu dengan jawara Liga Champions Eropa, Inter Milan.
Inter Milan dalam masa kejayaan pada musim 2009/2010 di bawah asuhan Jose Mourinho.
I Nerazurri meraih tiga gelar bergengsi, yakni Liga Itaia, Liga Champions, dan Piala Dunia Antar Klub FIFA, selain Coppa Italia dan Super Coppa.
Inter menjadi klub Italia pertama yang berhasil meraih tiga gelar bergensi di atas.
Namun, setelah seminggu menjuarai Liga Champions (Mei 2010), Jose Mourinho meninggalkan Inter Milan yang kemudian berlabuh di Real Madrid.
Kursi pelatih yang ditinggalkan Inter diambil alih oleh Rafael Benitez.
Rafael Benitez melanjutkan perjalanan Inter yang bakal menghadapi Piala Dunia Antar Klub di akhir tahun 2010.
Sesuai regulasi, pemenang Liga Champions Eropa berhak menempati satu tempat di babak semifinal.
Mereka akan menghadapi Seongnam Ilhwa Chunma, tak lain tim yang sedang dipimpin Shin Tae-yong.
Dalam kesempatan itu, racikan Shin Tae-yong belum bisa membawa Seongnam mengalahkan Inter Milan.
Inter yang diperkuat Wesley sneijder membungkam Sasa dan kolega tiga gol tanpa balas.
Setelah pertandingan, Shin Tae-yong mengungkapkan, timnya telah memberikan yang terbaik meskipun hasil akhir tak berpihak kepada mereka.
"Skor mungkin 3-0, tetapi pemain kami mmberikan yang terbaik hingga akhir pertandingan," ucap Shin Tae-yong, dikutip dari situs resmi FIFA.
"Para pemain Inter secara fisik lebih kuat, juga keterampilan indvidu mereka lebih baik. Itulah salah satu alasan mengapa kita kalah," ujarnya melanjutkan.
Capaian itu merupakan yang tertinggi bagi Shin Tae-yong di level klub sebelum akhirnya menjadi juru taktik Timnas Korea Selatan.
Kini, Shin Tae-yong tinggal menunggu peresmian dari PSSI untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Layak dinantikan racikan pelatih berusia 49 tahun itu untuk perubahan Timnas Indonesia.