Kronologi Pria Bunuh Wanita yang Mayatnya Ditemukan Tanpa Busana, Korban Tak Berdaya Lalu Ditinggal

Kasus pembunuhan wanita yang ditemukan tanpa busana di Kebun Jagung akhirnya terungkap. Pelaku ditangkap Kamis (26/12/2019) kemarin.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
Dokumen Polres Ngawi
Di Ngawi, mayat wanita berkulit putih ditemukan meninggal dunia di ladang jagung. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus pembunuhan wanita yang ditemukan tanpa busana di Kebun Jagung petak 51 RPH Sidowayah BKPH Kedunggalar, Ngawi akhirnya terungkap.

Korban ditemukan tak bernyawa di kebun jagung pada Senin (23/12/2019).

Kini, polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan wanita berisial BU (24).

Pelaku berinisial MI (20) ditangkap pada Kamis (26/12/2019) di sebuah jalan di Sidoarjo, Jawa Timur.

Kapolres Ngawi, AKBP Dicky Ario Yustisianto mengatakan bahwa korban mengenal pelaku yang merupakan residivis melalui media sosial.

Kasus pembunuhan ini, kata Kapolres, bermula ketika pelaku mengajak korban bertemu di pertigaan Banjarejo pada pukul 14.20 WIB dengan alasan diajak jalan jalam ke Alun-alun Ngawi.

Saat dalam perjalanan, korban dan pelaku sempat cekcok di atas motor.

Kemudian pelaku mengarahkan motor yang mereka naiki ke dalam kebun jagung.

Ajudannya Tewas Tertembak, Wakil Bupati Nduga Mengundurkan Diri, Ini Kata Mendagri Tito Karnavian

Curhat Ayu Shelisa, Kerangka yang Ditemukan di Septic Tank, Ini Pengakuan Suami Sebelum Bunuh Diri

"Keduanya sempat jatuh karena korban berontak dan melawan," ucap AKBP Dikcy Ario Yustisianto.

Setelahnya, pelaku memukukl korban sebanyak tiga kali dengan tangan kananya yang mengenakan akik.

Korban sempat mencoba menyelematkan diri dengan berlari ke arah barat.

Hanya saja pelaku berhail menangkap korban yang kemudian memukul kepala bagian belakang korban dengan kunci kontak motor sebanyak dua kali.

Warga Desa Banjarbanggi Kabupaten Ngawi digegerkan dengan temuan mayat perempuan tanpa busana di kebun jagung di petak 51 RPH Sidowayah BKPH Kedunggalar.
Warga Desa Banjarbanggi Kabupaten Ngawi digegerkan dengan temuan mayat perempuan tanpa busana di kebun jagung di petak 51 RPH Sidowayah BKPH Kedunggalar. (KOMPAS.COM/ANDI)

Tak berhenti di situ, pelaku juga mencekik korban yang saat itu sempat berteriak.

"Karena berteriak, korban kemudian dicekik oleh pelaku hingga tidak bernapas," terangnya.

Seusai menganiaya korban, pelaku lantas melucuti pakaian korban, termasuk dompet korban yang kemudian dibuang ke sungai.

Hal itu dilakukannya untuk menghilangkan jejak.

Sedangkan motor dan ponsel korban dibawa kabur pelaku.

Curhat Ayu Shelisa, Kerangka yang Ditemukan di Septic Tank, Ini Pengakuan Suami Sebelum Bunuh Diri

Balita 1,5 Tahun Diikat Ayah Kandungnya di Rumah Kosong, Ibu Kandung Korban Tak Kuasa Melarang

Kapolres menambahkan jika, pelaku nekat membunuh korban karena ingin menguasai motor korban.

"Tersangka ingin menguasai motor dan barang berharga milik korban. Motor milik korban ini sudah dijual tersangka, laku Rp 4,6 juta kepada seseorang di wilyah Krian, Sidoarjo," imbuhnya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal 365 KUHP dan atau pasal 338 KUHP dengan ancaman selama lamanya 15 tahun penjara.

Sebelumnya diberitakan, wanita berinisial BU ini ditemukan tewas tanpa busana di kebun jagung Desa Banjarbanggi, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Senin (23/12/2019) pagi.

Ditemukan beberapa luka di bagian kepala dan bekas cekikan pada leher korban.

Dikutip dari Surya.co.id wanita berusia 24 tahun itu bekerja sebagai pemandu lagu.

"Dugaan sementara seperti itu, masih dalam penyelidikan dan pendalaman," ujar Kapolres Ngawi, AKBP Dicky Ario Yustisianto.

Terkait kondisi korban yang dalam keadaan tanpa busana, polisi belum memastikan jika korban mengalami tindak pemerkosaan atau tidak.

"Kalau diperkosa, kami belum bisa menentukan. Karena belum diautopsi, kami masih menunggu dokter," ucap Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Khoirul Hidayat.

27 Penumpang Bus Tewas Terjun ke Jurang Sedalam 80 Meter, Korban Selamat Pecahkan Kaca Minta Tolong

Guru SMP di Jombang Ditemukan Tewas Penuh Luka, Polisi Periksa 9 Saksi

Menurutnya, korban diduga dibunuh sekitar pukul 02.00 WIB dini hari atau sekitar empat jam sebelum ditemukan.

Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan luar dari tubuh korban.

"Masih baru, sekitar empat jam dari ditemukan sekitar pukul 08.00, kondisinya masih lemas, masih segar," terangnya.

Kronologi penemuan mayat

Keberadaan mayat perempuan ini diketahui pertama kali oleh salah seorang warga yang sedang mencari rumput di sekitar kebun jagung.

Warga Desa Banjarbanggi Kabupaten Ngawi digegerkan dengan temuan mayat perempuan tanpa busana di kebun jagung di petak 51 RPH Sidowayah BKPH Kedunggalar.
Warga Desa Banjarbanggi Kabupaten Ngawi digegerkan dengan temuan mayat perempuan tanpa busana di kebun jagung di petak 51 RPH Sidowayah BKPH Kedunggalar. (ist/humas polres ngawi/Kompas.com/Andi)

"Pencari rumput terkejut, kemudian tergopoh gopoh mendatangi Pos Perhutani untuk meminta bantuan warga terdekat," kata Eko Marsudi petugas Perhutani kepada Surya.co.id, Senin (23/12).

Di sekitar jenazah ditemukan barang yang diduga milik korban seperti tas warna kopi susu yang berisi alat pemotong kuku, tali rambut, pembalut wanita, sepatu, dan celana jeans warna hitam.

Namun, tak ditemukan identitas dari jenazah mayat perempuan berperawakan gemuk itu.

Namun polisi tidak menemukan kartu identitas dan ponsel milik korban, serta benda berharga lainnya.

Sosok Pengendara Lamborghini yang Todong Pistol ke Pelajar, Mobilnya Kini Rusak Parah karena Ini

Lamborghini Milik AM Si Penodong Pistol ke Pelajar Rusak Parah, Lihat Kondisinya

Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Khoirul Hidayat, ketika dikonfirmasi, Selasa (24/12/2019), mengatakan korban sempat pamitan kepada ibunya, sebelum ditemukan tewas.

"Minggu (22/12/2019) sore sekitar pukul 15.00 WIB, pamit kepada ibunya. Katanya mau diajak makan sama teman-temannya, mau ditraktir. Tapi tidak menjelaskan dengan siapa dan di mana, nggak jelas," kata AKP Khoirul saat dikonfirmasi.

Ia menuturkan, korban yang hanya menyelesaikan pendidikan hingga bangku SMP sehari-hari jarang berkomunikasi dengan ibunya.

"Di rumah hidup dengan ibunya, dia memang anak tunggal. Bapaknya sudah di Kalimantan 10 tahun yang lalu.

Karena sama-sama sibuk jadi jarang komunikasi. Ibunya guru, umurnya sekitar 40 tahun," katanya.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com/Surya)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved