Petani Tewas Diterjang Gelombang Saat Mancing di Tepi Tebing, Begini Kronologinya
Nasib naas dialami I Made Sulendra (42), petani asal Dusun Penangkidan, Desa Bunga Mekar, Nusa Peninda, Klungkung, Bali.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nasib naas dialami I Made Sulendra (42), petani asal Dusun Penangkidan, Desa Bunga Mekar, Nusa Peninda, Klungkung, Bali.
Pasalnya, saat sedang asyik mancing dengan rekannya di tebing Pantai Lumangan pada Rabu (1/1/2020), ia diterjang gelombang tinggi dan terjatuh ke laut.
Menurut laporan yang diterima polisi, kejadian itu bermula saat korban dengan rekannya pergi memancing di tepi tebing sekitar pukul 15.30 Wita.
Kemudian secara tiba-tiba datang gelombang tinggi datang menghantam. Karena dianggap tidak siap dengan terjang ombak itu, tubuh korban akhirnya terjatuh ke laut.
Saat terjatuh itu korban masih terlihat berusaha untuk berenang ke tepian.
Namun, karena kembali dihantam gelombang tinggi, korban kemudian menghilang.
"Warga sekitar sempat melakukan pencarian namun tak menemukan," kata Kasubag Humas Polres Klungkung AKP Putu Gede Ardana, Kamis (2/1/2020) pagi.
Namun demikian, proses pencarian yang melibatkan polisi, Basarnas, dan warga terus dilakukan di lokasi sekitar tempat jatuh korban.
Hingga kemudian, sekitar pukul 15.55 Wita korban berhasil ditemukan namun dalam keadaan sudah meninggal dunia.
"Baru saja korban (Made Sulendra) ditemukan sudah tidak bernyawa di laut. Posisinya di bawah tebing, tidak jauh dari lokasinya terjatuh," ujar Perbekel Bunga Mekar, I Wayan Yasa, seperti dilansir dari Tribun.Bali.com.
Meski jenazah sudah ditemukan, ia mengaku masih kesulitan untuk melakukan evakuasi korban.
Sebab, gelombang di lokasi penemuan jenazah dianggap masih cukup besar dan menyulitkan tim penyelamat mendekat.
"Tim SAR yang melakukan upaya pencarian masih kesulitan melakukan evakuasi, karena kondisi gelombang sampai sore ini cukup besar. Perahu belum bisa mendekat ke posisi korban," jelasnya.