Banjir Awal Tahun 2020
Anies Baswedan Jawab Isu Anggaran Penanganan Banjir Dipotong untuk Formula E
Anies mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tidak lagi memusingkan anggaran untuk penanganan banjir.
Banjir yang merendam Jakarta sejak malam tahun baru, membuat banyak kritik diarahkan pada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Anies menuturkan, normalisasi Kali Ciliwung tidak membuat Jakarta terbebas dari banjir.
Di media sosial, selain dikritik pada program naturalisasi, kebijakan Anies menyelenggarakan kompetisi balapan Formula E di Jakarta tak luput dari pro kontra, terutama yang terkait anggaran.
Tagar #shameOnyouFormulaEJakarta jadi trending topik di Twitter.
Umumnya, netizen mengkritik anggaran penyelenggaraan Formula E yang besar, sementara di sisi lain program naturalisasi belum terasa dampaknya.
Formula E sendiri rencananya akan digelar di Monas.
Meski begitu, trek balapan mobil listrik di sirkuit jalan raya perkotaan itu masih didiskusikan dan dijamin tidak akan mengganggu lalu lintas.
Tak hanya sekali, Formula E direncanakan akan digelar 5 tahun berturut-turut dari 2020, 2021, 2022, 2023, 2024.
Alasannya agar infrastruktur yang dibangun dimanfaatkan secara maksimal dan agar Jakarta jadi destinasi wisata.
Perhelatan balap formula E direncanakan akan digelar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2020.
Untuk mendanai balapan ini, Pemprov DKI Jakarta pun mengajukan anggaran dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Perubahan (APBD-P) 2019 dan APBD 2020.
Tercatat, dari empat anggaran mata yang diajukan, nilainya mencapai total mencapai Rp 1,6 triliun.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta harus menyetor dana 20 juta poundsterling untuk menjadi tuan rumah balap mobil listrik Formula E.
Jumlah itu setara dengan Rp 345,9 miliar. Dana itu harus disetorkan kepada Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E atau disebut sebagai commitment fee.
"Jumlahnya 20 juta poundsterling. (Untuk) Formula E (sebesar) 24,1 juta dollar AS," ujar Anies kala itu.