Asam Pedas Rujak Beubeuk, Kuliner yang Menggoda Selera dari Jawa Barat

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Makanan yang bercitarasa pedas asam sampai membuat lidah bergoyang bisa menjadi kudapan segar di siang hari.

Potongan buah-buahan segar dipadu dengan sambal pedas yang nikmat cukup menggugah selera menjadi salah satu pilihan kulineran.

Ya, sebagai kuliner khas Sunda, rujak beubeuk (red: rujak bebek) merupakan satu di antara panganan tradisional yang wajib dicoba.

Biasanya, pedagang rujak beubeuk ini masih menggunakan gerobak pikul yang berisi bahan-bahan rujak dan alat tumbuknya.

Sesuai dengan namanya, beubeuk merujuk pada proses pembuatan rujak buah yang dibebek atau ditumbuk kasar.

Beberapa buah untuk rujak beubeuk di antaranya bangkuang, kedondong, nanas muda, ubi muda, jambu, pepaya muda, mangga muda, mentimun, dan pisang batu muda.

Pemilihan buah tersebut tentu bukan tanpa alasan, sebab untuk rujak beubeuk memang sengaja dipilih buah yang belum terlalu matang.

Sebab jika memakai buah terlalu matang justru menjadi lembek saat ditumbuk.

Melihat cara Mardi, salah seorang penjual rujak beubeuk di Bogor, ia meracik rujaknya diawali dengan memotong kecil-kecil buah-buahan yang sudah dikupas.

Setelah itu dimasukkan ke dalam lesung atau lumpang dari kayu.

"Bumbunya ada gula merah, cabai rawit, garam, terasi, dan air asam," kata Mardi, Sabtu (4/1/2020).

Menurutnya, penggunaan terasi amat penting dalam pembuatan rujak beubeuk karena dapat menciptakan aroma wangi yang lebih kuat.

Ia tampak lihai menumbuk buah dengan menggunakan alu panjang secara cepat hingga bertekstur agak halus.

Sesekali Mardi menghentikan proses menumbuknya untuk menambahkan lagi beberapa potongan buah.

Untuk bisa menikmati rujak beubeuk, hanya perlu membayar Rp 5.000 per porsi.(*)