Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Sukajaya Diterjang Longsor

Cerita Ketua Adat Soal Kampung Adat Urug Bogor yang Hancur Diterjang Banjir, 66 Rumah Hilang

Sebanyak 1.766 orang warga Kampung Urug ini mengungsi pasca kejadian sampai sekarang.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Ratusan rumah di Kampung Urug, Desa Urug, Kecamatan Sukajaya hancur diterjang batu-batu yang tak terhitung jumlahnya. 

Namun, harta benda di dalam rumah warga ini rata-rata tidak terselamatkan karena saat kejadian kebanyakan rumah dalam keadaan kosong ditinggal berlibur.

"Sehubungan kepemilikan penghuninya, gak diselametin baik pakaian, lemari dan sebagainya, karena kebanyakan orangnya gak ada, selagi memeriahkan 1 Januari, tahun baruan ke kota," kata Abah Ukat.

Ketua Adat Urug generasi ke-11 ini menjelaskan bahwa tidak ada korban dalam kejadian ini namun banyak rumah warga yang hancur.

Termasuk puluhan bangunan leuit (lumbung padi tradisional) milik warga yang merupakan bagian tradisi warga Kampung Adat Urug yang masih terjaga.

Terpantau, beberapa warga sampai saat ini masih berupaya menyelamatkan barang-barang yang tersisa seperti mencari surat-surat penting, mencari kendaraan roda dua yang terkubur dan yang lainnya.

Meski begitu, banyak pula rumah-rumah di kampung ini masih ditinggal pemiliknya dan sampah-sampah kayu yang terbawa banjir ditambah banyak pula batu-batu besar masih dibiarkan.

"Dulu batu ini tidak ada, ini batu kiriman dari atas. Jadi semeluap, sebesar-sebar air belum pernah kejadian. Jadi di atasnya banyak yang longsor," kata Abah Ukat.

Ratusan rumah di Kampung Urug, Desa Urug, Kecamatan Sukajaya hancur diterjang batu-batu yang tak terhitung jumlahnya.
Ratusan rumah di Kampung Urug, Desa Urug, Kecamatan Sukajaya hancur diterjang batu-batu yang tak terhitung jumlahnya. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Diketahui, Kampung Adat Urug ini merupakan salah satu titik bencana dari 128 desa di 28 kecamatan se-Kabupaten Bogor yang terjadi di hari pertama tahun baru 2020.

Menurut data resmi dari Kantor Desa Urug, di desa ini ada 66 unit rumah warga yang hilang atau tertimbun.

Kemudian sebanyak 104 rumah rusak berat, 175 rusak ringan dan 289 unit rumah terancam longsor.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun desa ini sempat terisolir selama 9 hari tanpa listrik dan jaringan telepon seluler.

Kampung Urug ini pun berubah menjadi kampung mati setelah penghuninya sebanyak 1.766 jiwa atau 640 kepala keluarga (KK) pergi mengungsi.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved