Misteri Mayat Keluar dari Dalam Tanah di Bogor, Tangan Menyembul Dekat Pohon Pisang

Desa ini diterjang banjir akibat meluapnya Sungai Cidurian pada Rabu (1/1/2020) pagi.

Pantauan TribunnewsBogor.com, Kamis (2/1/2020), puluhan rumah di tiga kampung di Desa Sukamaju ini terisolir karena akses jembatan satu-satunya putus diterjang banjir.

Belasan hektare sawah milik warga juga rata dengan lumpur bercampur dengan barang-barang milik warga yang terbawa hanyut.

Kayu-kayu besar yang hanyut terbawa arus banjir juga bertebaran di pemukiman warga.

Pemukiman warga ini sempat terendam banjir lumpur setinggi sekitar 60 cm.

Sejak diterjang banjir sampai siang ini, mereka masih harus beraktifitas tanpa listrik bahkan air bersih.

Mereka rata-rata lebih memilih bertahan di rumah masing-masing atau kerabat sambil membersihkan rumah dari lumpur.

"Listrik mati, air gak ada, dari kemarin juga kita gak mandi, mau pipis juga bingung," kata salah satu warga setempat, Siti (60) kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (2/12/2020).

Terpantau, beberapa warga bahkan menggunakan air lumpur untuk mencuci perabotan di rumah.

Hal ini terjadi, karena warga kebanyakan tidak memiliki sumur di masing-masing rumah.

"Di sini mah, air itu pakai selang dari Gunung Tenjoleat, tapi sekarang selang-selangnya juga udah pada kemana, semua udah ketutup lumpur," kata Siti.

Tak hanya itu, bahan makanan juga menipis bahkan tidak sedikit warga yang menahan lapar karena tidak bisa memasak.

Diketahui, tiga kampung di Desa Sukamaju yang terisolir ini adalah Kampung Nanggung, Ciasahan dan Cigowong.

Warga dibantu aparat kini sudah berupaya membuat jembatan darurat menggunakan bambu.(*)

(TribunnewsBogor.com/Damanhuri/Naufal Fauzy)