Kisah Sopir Bus Asal Bogor yang Tewas Kecelakaan di Subang, Jualan Kantong Plastik Sejak Masih SMP

Kisah Sopir Bus Asal Bogor yang Tewas Kecelakaan di Subang, Jualan Kantong Plastik di Pasar Sejak Masih SMP

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Almarhum Dede Purnama (41) korban kecelakaan maut asal Kampung Cikuda, RT 35/16, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor dimakamkan, Minggu (19/1/2020). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Bus rombongan wisata Gunung Tangkuban Parahu terlibat kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat.

Insiden kecelakaan maut yang terjadi pada Sabtu (18/1/2020) sore ini mengakibatkan 8 orang meninggal dunia termasuk sang sopir bus yakni Dede Purnama, warga Bogor.

Bus bus PO Purnama Sari bernomor polisi E 7508 W yang mengakut 59 penumpang ini terguling saat melintas di Turunan Palasari, Kampung Nagrog, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang pada Sabtu (18/1/2020) sore.

Para penumpang merupakan rombongan wisatawan asal Depok yang hendak berwisata ke Gunung Tangkuban Parahu.

Pada hari Minggu (19/1/2020), polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kecelakaan maut tersebut.

Lokasi kecelakaan di turunan Palasari, Ciater, Subang.
Lokasi kecelakaan di turunan Palasari, Ciater, Subang. (Tribun Jabar/Hilman Kamaludin)

Dalam olah TKP ini, polisi menandai jalan dengan garis berwarna putih sebagai tanda awal kejadian tersebut terjadi atau saat pertama kali bus oleng hingga terbalik dan menyebabkan 8 penumpang meninggal dunia.

Mengutip Tribun Jabar, di lokasi bus terguling tampak puing-puing bus masih berserakan.

Petugas polisi pun harus membersihkan sisa pecahan kaca dan sebagainya.

Sopir tinggalkan 6 Orang Anak

Almarhum Dede Purnama merupakan warga Kampung Cikuda, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Saat ini, jasad Dede Purnama telah dimakamkan oleh keluarganya di Tempat Pemakaman Umum ( TPU ) yang berlokasi tak jauh dari rumahnya.

Sopir bus Dede Purnama yang membawa rombongan wisata Gunung Tangkuban Parahu itu meninggalkan anak dan istrinya untuk selama-lamanya.

Dede Purnana memiliki enam orang anak dan seorang istri.

Almarhum Dede Purnama (41) korban kecelakaan maut asal Kampung Cikuda, RT 35/16, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor dimakamkan pagi ini, Minggu (19/1/2020).
Kediaman Dde Purnama (41) korban kecelakaan maut asal Kampung Cikuda, RT 35/16, Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor dimakamkan pagi ini, Minggu (19/1/2020). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Ke-enam orang anaknya kini menjadi yatim setelah sang ayah Dede Purnama meninggal dunia dalam kecelakaan maut saat mengendarai bus.

Tak hanya itu, almarhum Dede Purnama pun saat ini meninggalkan anak-anaknya yang masih sekolah.

Bahkan, anak bungsu Dede Purnama ada masih berusia bayi.

"Almarhum (Dede Purnama) meninggalkan 6 orang anak. Paling tua sudah SMA. Satu bayi umur 4 bulan yang paling kecil," ungkap Risa ibunda Dede Purnama.

Dikenal Sosok Pekerja Keras

Almahum Dede Purnama (41) sopir bus pariwisata PO Purnama yang tewas dalam kecelakaan mau dikenal sebagai sosok pekerja keras.

Saat masih sekolah, almarhum Dede Purnama pernah berjualan kantong plastik di pasar.

"Dia orangnya pekerja keras, sekolah dia sambil manggul termos jualan es, pulang sekolah ke Cibinong jualan plastik, orangnya pekerja keras pegang apa aja mau," kata Risa (63) ibunda Dede Purnama.

Selain itu, kata dia, almarhum Dede Purnama merupakan tulang punggung keluarga yang selama ini membiayai 6 orang anaknya beserta seorang istri dengan penghasilan sebagai sopir bus pariwisata.

Ibunda sopir bus yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Risa (63) meminta maaf kepada semua penumpang bus pariwisata yang jadi korban dalam kecelakaan tersebut.
Ibunda sopir bus yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Risa (63) meminta maaf kepada semua penumpang bus pariwisata yang jadi korban dalam kecelakaan tersebut. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Ikuti Jejak Ayah

Dede Purnama tertarik menjadi sopir bus lantaran mengikuti jejak ayahnya.

Di kampung halamannya, Dede dikenal sebagai keluarga yang hampir semuanya berprofesi sebagai sopir bus pariwisata.

"Udah lulus SMP dia mulai ikut jadi kernet, kan bapaknya sopir bus, dia ngikut-ngikut, bapaknya dulu narik bus juga. Udah 10 tahun lebih dia nyupir," kata sang ibunda kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (19/1/2020).

Diduga Rem Blong

Dirgakum Korlantas Polri, Brigjen Pol Kushariyanto mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan awal pihaknya tidak menemukan bekas rem sama sekali di jalan atau di sekitar lokasi kejadian tersebut.

"Dugaan sementara tidak ada upaya pengereman (dari sopir), jadi kemungkinan remnya blong," ujar Brigjen Pol Kushariyanto saat ditemui di lokasi kejadian mengutip Tribun Jabar.

Menurutnya, sopir bus tersebut sudah terbiasa melewati jalan yang cukup curam dan berkelok ini, sehingga sopir dipastikan sudah hafal betul kontur jalan di Turunan Palasari ini.

kecelakaan tunggal bus pariwisata di Ciater Subang, sebabkan 8 orang tewas
kecelakaan tunggal bus pariwisata di Ciater Subang, sebabkan 8 orang tewas (Kolase Tribun Jabar/capture video (ISTIMEWA))

"Nah ini, jadi ada apa dengan sopir, biar nanti proses penyelidikan lebih lanjut yang akan mengungkap kasus kecelakaan ini," katanya.

Kecelakaan ini berawal saat bus melaju dari arah Lembang, kemudian saat di lokasi kejadian sopir tidak bisa mengendalikan mobilnya.

Sopir lalu membanting setir ke arah kanan hingga akhirnya terguling.

"Akibtanya, dari 59 penumpang di luar sopir dan kondektur, jadi totalnya ada 61. Delapan penumpang meninggal dunia, 10 luka berat, dan 20 luka ringan," katanya.

Keluarga Minta Maaf

Ibunda Dede Purnama Risa tak kuasa menahan tangis mengingat putranya yamng turut meninggal dunia dalam kecelakaan dalam kecelakaan maut di Subang.

Menurut Risa, kecelakaan tersebut bukanlah kemauan anaknya yang saat kejadian tengah mengendarai bus yang terguling itu.

Dia mengatakan bahwa kejadian ini merupakan musibah yang juga sama sekali tak diinginkan oleh keluarganya.

"Bukan kepengen anak saya, ini musibah. Mudah-mudahan lancar semua, jangan ada halangan suatu apapun," kata Risa.

Tak hanya itu, pihaknya sebagai keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh korban.

"Minta maaf kepada korban yang banyak, minta dimaafin anak saya, bukan kemauan anak saya, saya minta dimaafin, kepada semua korban, dari pihak anak saya sebagai sopir," kata Risa dengan mata berkaca-kaca kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (19/1/2020).

(TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved