ILC Malam Ini Soal Raja Baru Disebut Tak Menarik, Karni Ilyas Semprot Pemilik Akun : Kemane Aje Bro?

Presiden Indonesia Lawyers Club Karni Ilyas semprot netizen yang sebut tema ILC malam ini tak menarik.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase Ist/Kompas.com
Karni Ilyas semprot netizen yang sebut tema ILC malam ini tak menarik 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Presiden Indonesia Laawyers Club (ILC) Karni Ilyas menyemprot pemilik akun yang mengkritik tema yang akan diangkat nanti malam, Selasa (21/1/2020).

Karni Ilyas pun menyebut pemilik akun bukan merupakan penonton setia ILC.

Sebab, ia tampaknya tidak mengetahui tema apa saja yang sudah diangkat di ILC.

Hal itu berawal saat Karni Ilyas memberi tahu soal judul ILC nanti malam.

Rupanya, tema yang akan diangkat nanti malam yaitu tentang fenomena munculnya beberapa kerajaan baru.

Seperti Keraton Agung Sejagat hingga Sunda Empire.

"Dear Pencinta ILC : Diskusi kita Selasa Pukul 20.00 WIB besok berjudul, "Siapa di Balik Raja-Raja Baru?" Selamat menyaksikan. #ILCRajaRajaBaru," tulis Karni Ilyas pada Senin (20/1/2020).

Rupanya, tema yang diangkat oleh ILC malam ini diprotes oleh netizen.

Pemilik akun @robi27661399 menyebut kalau tema yang diangkat itu kurang menarik.

Alasannya, yakni karena ia lebih setuju ILC mengangkat tema soal korupsi di Indonesia.

Jabodetabek Diramalkan Hujan Ekstrem 12 Januari, Karni Ilyas: Alat Canggih Kalah sama Pawang Hujan?

Poyuono Sebut Erick Thohir Dibohongi hingga Debat dengan Arya, Karni Ilyas : Ini Bukan Warung Kopi !

Beberapa kasus korupsi itu yakni Jiwasraya, Asabri dan PDI-P vs KPK.

"Kurang menarik temanya, lebih menarik yg d angkt, temanya Jiwasrayagate, Asabri, KPK vs PDIP," tulis pemilik akun.

Rupanya, hal itu langsung ditanggapi oleh Karni Ilyas.

Ia bahkan menyemprot pemilik akun dan menanyakan ke mana saja.

Sebab, Karni Ilyas sudah mengangkat tema yang dimaksud pemilik akun.

Kemudian Karni Ilyas pun menyebut kalau pemilik akun bukan penonton ILC.

"Kemane aje, Bro?.

Baru pekan lalu diangkat kasus KPK-PDIP dan dua pekan lalu ILC mengangkat kasus Jiwasraya.

Berarti Anda bukan penonton ILC," tulis Karni Ilyas.

Tak hanya itu, pemilik akun lainnya menanyakan juga kenapa masalah banjir di Jakarta tak diangkat di ILC.

Keraton Agung Sejagat Bubar, Raja dan Ratu Minta Maaf

Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Akui Halu, Psikolog Ungkap Gejala Halusinasi: Merasa Itu Benar

Khususnya, soal konsep yang diusung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Pukulan telak. Tp mgkn maksdnya knp masalah banjir jakarta gak diangkat.

Menguji konsep anies, antara normalisasi dan naturalisasi.

Pdhl giliran yg biasa2 malah diangkat, judulnya pun seolah anies didzolimi.

anies di pusaran bully (13/8/2019), anies dirundung tuduhan (12/11/19)," tulis akun @AzwarEko.

Tak tinggal diam, Karni Ilyas pun kembali menyemprot sang pemilik akun.

Ia menjelaskan kalau tema tersebut sudah ia angkat juga di ILC.

Kemudian Karni Ilyas juga menjelaskan kalau ILC lebih memilih isu yang sedang hangat dibicarakan oleh publik.

"Selasa 2 Januari, habis banjir besar di Jabodetabek, ILC masih libur tahun baru.

Pada Selasa 7 Januari isu Jiwasraya meledak sementara isu banjir sudah surut.

Kami terpaksa mengangkat isu Jiwasraya.

Pada Selasa 14 Januari muncul kasus PDIP-KPK. ILC lebih memilih isu terhangat," tulisnya.

Cerita Gadis 19 Tahun Didatangi Tetangga Lewat Jendela Kamar, Tak Berdaya saat Dipaksa Layani 2 Pria

Ahmad Syaikhu Berharap Wagub Pendamping Anies Baswedan Berasal dari PKS

Keraton Agung Sejagat Bubar

Permohonan maaf yang disampaikan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat alias Toto Santoso dan Fanni Aminadia sekaligus sebagai pernyataan bahwa keraton yang didirikan selama ini telah bubar.

Kuasa Hukum Totok Santosa Muhammad Sofyan mengatakan, dengan permohonan maaf ini, secara tidak langsung, Totok dan Fanni hendak menyatakan bahwa keraton yang mereka dirikan sudah dibubarkan.

"Bisa dibilang begitu. Tapi, Pak Totok tidak menyampaikan (bubar). Tapi, intinya maaf kepada publik, bicara bubar kita tidak tahu. Tapi saya rasa demikian," ungkap Sofyan saat dihubungi, Selasa (21/1/2020).

Selanjutnya, kasus hukum kliennya yang sedang diproses di Polda Jawa Tengah untuk diserahkan ke tim penyidik.

"Apa yang disampaikan bagian dari kooperatif klien dalam menjalani proses hukum," jelas Sofyan. Sofyan berujar, kliennya tidak bermaksud meminta Polda Jateng menghentikan penyidikan Keraton Agung Sejagat.

Sebab, kecil kemungkinan kasus Kerajaan Agung Sejagat itu dihentikan oleh penyidik. "Kalau melihat penerapan pasal, itu kan delik umum.

Kalau menghentikan saya rasa tidak bisa. Jadi harapannya agar proses berjalan cepat, efektif, dan fair seperti asas peradilan pada umumnya," beber Sofyan.

Toto dan Fanni akhirnya menyampaikan permohonan maaf ke masyarakat atas heboh kerajaan yang mereka deklarasikan di Purworejo, Jawa Tengah.

Mereka meminta publik tidak lagi gaduh membicarakan Keraton Agung Sejagat yang diakui mereka hanya karangan belaka.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved