Kabar Terbaru Kasus Siswi SMP Lompat dari Lantai 4 Sekolah, Disebut Pernah Curhat Soal Bully

Mengungkap motif kasus siswi SMP lompat dari lantai 4 gedung sekolah. Belakangan SN disebut pernah curhat soal bully.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Damanhuri
KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI/TribunJakarta/Bima Putra
Suasana pemakaman siswi SMPN Jakarta berinisial SN di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020) - Ketua tim pengacara Dinar, Defrizal Djamaris saat memberi keterangan di Mapolrestro Jakarta Timur, Selasa (21/1/2020). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus siswi SMP di Jakarta Timur yang lompat dari lantai 4 gedung sekolah saat ini sedang dalam penyelidikan polisi.

Polisi masih berupaya mengungkap motif di balik aksi siswi SMP berinisial SN (14) itu.

Peristiwa SN lompat dari lantai 4 gedung sekolah itu terjadi pada Selasa (14/1/2020) sore.

SN meninggal dunia setelah dirawat selama dua hari di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Jajaran Satreskrim Polrs Metro Jakarta Timur pun sebelumnya telah melakukan olah TKP.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Hery Purnomo mengatakan, olah TKP dilaksanakan pada Jumat (17/1/2020) siang.

Dari hasil olah TKP itu, polisi menemukan kursi yang digunakan SN untuk naik ke atas tembok gedung lantai 4 sekolah.

"Di situ kita melihat memang ada bangku yang digunakan korban untuk naik ke atas tembok," kata Hery di lokasi, Jumat.

Polisi memastikan bahwa korban berniat bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya.

Hal itu berdasarkan temuan bangku yang digunakan korban untuk naik ke atas tembok lantai 4.

"Di situ kita melihat memang ada bangku yang digunakan korban untuk naik ke atas tembok. Nah ini dari hasil penyelidikan kita, bisa kita pastikan bahwa korban ini sudah ada niat untuk melakukan bunuh diri seperti itu," ujar Hery.

Diajak Debat oleh Petinggi Sunda Empire Soal Selamatkan Bumi, Dedi Mulyadi Senyum Beri Jawaban Ini

Polisi Periksa 4 Orang Terkait Viral Sunda Empire, Termasuk yang Mengaku Perdana Menteri

Peristiwa ini pun sempat menjadi perbincangan di media sosial hingga masuk dalam daftar trending Twitter.

Dari pengataman TribunnewsBogor.com, beberapa di antaranya membahas penyebab siswi SMP tersebut nekat lompat dari lantai 4 gedung sekolah.

Kemudian muncul dugaan penyebab SN melompat karena bully.

Namun ada pula yang membeberkan dugaan lainnya.

Suasana pemakaman siswi SMPN Jakarta berinisial SN di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020)
Suasana pemakaman siswi SMPN Jakarta berinisial SN di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020) (KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI)

Hingga akhirnya polisi melakukan penyelidikan atas terjadinya kasus tersebut.

Pada Senin (20/1/2020) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur memanggil ayah SN untuk dilakukan pemeriksaan.

Seperti diwartajan TrubunJakarta.com, Dinar Ariefianto, ayah SN menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 8 jam.

Kini, sejumlah hal terkait peristiwa tersebut pun mulai terkuak.

Ketua tim pengacara Dinar, Defrizal Djamaris mengatakan pemeriksaan baru dilakukan karena pihak sekolah tak langsung melapor ke polisi saat SN melompat pada Selasa (14/1/2020).

"Mulai dari kejadian, pihak sekolah, Sudin Pendidikan Jakarta Timur, Dinas Pendidikan DKI belum pernah secara resmi membuat laporan ke polisi," kata Defrizal di Mapolrestro Jakarta Timur, Senin (20/1/2020).

Cerita Gadis 19 Tahun Didatangi Tetangga Lewat Jendela Kamar, Tak Berdaya saat Dipaksa Layani 2 Pria

Pemeran Pengganti Mahasiswi UIN Kesurupan Saat Rekontruksi, Bicara Soal Pembunuhan Asmaul Husna

Ketiadaan laporan membuat Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur baru melakukan penyelidikan setelah SN meninggal pada Kamis (16/1/2020).

Dalam penyelidikan guna menguak motif SN nekat melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya, sejumlah teman dan guru juga diperiksa.

"Penyelidik diinisiasi kepolisian, di mana pihak-pihak sudah dipanggil. Dari guru, teman-temannya sudah dilakukan pemeriksaan dan pada saat ini giliran ayah kandungnya," ujarnya.

Meski tak gamblang menyebut berapa pertanyaan yang dicecar penyelidik, Defrizal menuturkan pemeriksaan lebih bersifat obrolan.

Pertanyaan yang diajukan penyelidik terkait hubungan Dinar dengan SN selepas kliennya bercerai dengan ibu kandung korban.

"Perlu kami sampaikan. Ayahnya ini tidak tinggal serumah dengan, almarhumah itu merupakan anak dari istri beliau sebelumnya yang kebetulan sudah bercerai pada tahun 2005," tuturnya.

SN pernah curhat soal bully ke kakak

Dalam pemeriksaan terhadap ayah SN, penyelidik berupaya mendapat informasi demi mengungkap motif SN melakukan aksinya.

FOLLOW:

Defrizal Djamaris mengatakan satu poin yang disampaikan kliennya yakni bahwa SN pernah bercerita menjadi korban perundungan di sekolah.

"Korban pernah curhat ke kakaknya mengenai perundungan di sekolah. Tapi mungkin bukan perundangan fisik. Perundungan verbal, ini yang lagi digali kepolisian, apa motifnya," kata Defrizal di Mapolrestro Jakarta Timur, Selasa (21/1/2020).

Meski tak secara langsung jadi tempat curhat SN, menurutnya penuturan dari kakak tertua SN ke kliennya patut ditelusuri.

Pasalnya setelah ibu SN meninggal tahun 2019 karena sakit, kakak perempuan SN disebut Defrizal sebagai pengganti sosok ibu.

"Pernah salah satunya dia (SN cerita) dikeluarkan dari grup WA di sekolah. Kalau bully fisik sih enggak pernah disampaikan ke ayahnya," ujarnya.

Defrizal menuturkan informasi dugaan perundungan baru disampaikan kakak tertua SN ke kliennya beberapa waktu lalu.

Tepatnya usai SN yang loncat dari lantai 4 gedung sekolahnya meninggal pada Kamis (16/1/2020) di ruang ICU RS Polri Kramat Jati.

"Setelah almarhumah (SN) meninggal, kakaknya pernah cerita bahwa dia (SN) pernah merasa di-bully di sekolah, segala macam. Tapi bully seperti apa kan ayahnya enggak tahu," tuturnya.

Selain masalah dugaan perundungan, dia juga menyinggung sikap sekolah, Sudin Pendidikan Jakarta Timur, dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Pihak Dinar mempertanyakan alasan tiga instansi itu tak langsung melapor ke polisi saat SN melompat pada Selasa (14/1/2020).

Terlepas dugaan SN jadi korban perundungan, Defrizal menyebut pihak sekolah harusnya bergegas melapor karena petaka terjadi di sekolah.

"Kita menyampaikan ada dugaan bullying juga karena ada pengakuan dari kakaknya almarhumah. Curhat-curhat adiknya mengenai bullying di sekolah, tapi bully seperti apa yang ditahu pernah dikeluarkan dari grup sekolah," lanjut Defrizal.

Pihak sekolah bantah SN korban bully

Menurut Kepala Sekolah tempat SN bersekolah, Narsun, penyebab melompatnya SN bukan karena korban bully.

"Terkait bullying, bukan bullying, tidak ada bullying di sekolah, kalau kita fokus memberi materi di pendidikan pada siswa jadi tidak ada aksi bullying," kata Narsun di lokasi, Jumat (17/1/2020).

Dia menambahkan, pihaknya tidak mengetahui motif korban mencoba bunuh diri.

Pihak sekolah juga mengenal korban sebagai siswi yang baik dan tidak pernah melakukan pelanggaran yang berat.

"Kita tidak tahu motif dan pas kejadiannya, anaknya biasa-biasa saja seperti siswi pada umumnya," ujar Narsun.

Sementara itu, Wakil Sarpas dan Humas SMPN tempat SN bersekolah, Misnetty mengatakan selama mengikuti kegiatan belajar korban tak menunujukkan gelagat depresi.

"Biasa, biasa saja. Seperti anak-anak di sekolah pada umumnya," kata Misnetty di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (17/1/2020).

Pihak sekolah hanya mengetahui masalah keluarga bahwa kedua orang tua SN sudah bercerai, sementara sang ibu sudah meninggal.

SN diketahui diasuh ayah dan neneknya yang berdomisili di Kota Depok.

Selebihnya pihak sekolah yang baru hari ini melapor ke polisi tak mengetahui apakah SN memiliki masalah pelik yang jadi sebab nekat bunuh diri.

"Saya kurang paham ya (kalau ada masalah lain), kalau selama ini dia belajar di sekolah kami ya biasa saja," ujarnya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(TribunnewsBogor.com/TribunJakarta)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved