Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas Angkat Suara Soal Rencana Pembangunan Waduk Narogong
Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C) menilai lokasi pembangunan Waduk Narogong untuk meminimalisir potensi banjir dianggap sedikit keli
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNG PUTRI - Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C) menilai lokasi pembangunan Waduk Narogong untuk meminimalisir potensi banjir dianggap sedikit keliru.
Ketua KP2C, Puarman mengatakan, rencana yang dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun waduk diarea tersebut dinilai kurang tepat.
Sebab, Waduk Narogong yang rencananya dibangun itu berlokasi disekitar wilayah Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur yang dianggap kurang luas.
"Kami apresiasi rencana itu. Namun lokasinya menurut kami kurang tepat," ujarnya, Jumat (31/1/2020).
Sebagai solusi, KP2C merekomendasikan pembangunan waduk dilakukan di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor yang dinilai memiliki luas mempuni.
"Melihat letaknya, jelas pembangunan waduk di Dayeuh lebih diharapkan warga di sepanjang Sungai Cileungsi karena bermanfaat untuk mencegah banjir," terangnya.
Lebih lanjut, Puarman secara rinci menjelaskan bajwa ada perbedaan yang jelas atas keberadaan kedua waduk tersebut.
"Waduk Narogong berada di salah satu anak sungai Cileungsi. Volume air anak sungai ini berkontribusi sekitar 35 persen terhadap induk Sungai Cileungsi," paparnya.
"Sementara, Waduk di desa Dayeuh berada di aliran utama sungai Cileungsi (hasil penggabungan beberapa anak sungai)," sambungnya.
