Viral Media Sosial
Suami Ngaku Tolak Nikahi Istri Kedua, Kabulkan Istri Pertama Usai Beri Syarat Ini: Takut Neng Kecewa
Suami ngaku tolak nikahi istri kedua, kabulkan permintaan istri pertama setelah beri syarat ini
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWBSOGOR.COM -- Pihak dari istri pertama diketahui sudah klarifikasi perihal alasannya rela antar sang suami menikah lagi dengan istri kedua.
Kini, dari pihak sang Suami yang ikut angkat bicara terkait pernikahan keduanya yang menjadi viral.
Perniakhaan viral yang mana istri pertama antarkan Suami menikah lagi dengan istri kedua ini ternyata dilaksanakan pada 2 Februari 2020 di Jombang, Jawa Timur.
Sosok Suami yang viral karena menikah lagi dengan istri kedua ini bernama Abah Hafi.
Meski disebut Abah, sosok Suami ini ternyata masih berusia 29 tahun.
Tak hanya itu, Abah Hafi merupakan pimpinan Pondok Pesantren yang berlokasi di Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat.
Kepada sang sahabat bernama Fikri Habibullah Muharram, Abah Hafi mengaku bahwa pernikahan keduanya ini mutlak atas permintaan sang istri pertama.
• Ortu Istri Pertama Nangis saat Menantu Nikah Lagi, Kerabat Sebut Dijebak:Taunya Ziarah Bukan Kawinan
• Ibu Istri Pertama Ikut Hadir Saat Ijab Kabul Suami dengan Istri Kedua, Menangis Saat Diminta Restu
• Nikita Mirzani Kaget Dengar Jajan Anak Inul untuk Main Game, Tagihan Kartu Kredit Pernah Rp 65 juta
Bahkan, Abah Hafi ini menegaskan dirinya sama sekali tak menghendaki, tak meminta apalagi berharap adanya pernikahan kedua dengan istri kedua.
Tak hanya itu, Abah Hafi juga mengaku menolak berkali-kali keinginan istri pertama yang ingin menikahkannya dengan istri kedua.
"Beliau bercerita kepada saya jika pernikahan keduanya adalah mutlak atas permintaan sang isteri pertama. Abah Cijeungjing sendiri tak menghendaki, berharap, apalagi meminta ini," tulisnya.
FOLLOW:
Menurut Abah Hafi, dirinya bersyukur dengan semua rezeki yang sudah diperolehnya dari Allah SWT.
Maka dari itu, Abah Hafi mengaku ingin berfokus pada kegitaannya untuk mengembangkan Pondok Pesantren.
"Beliau merasa sudah bahagia dan bersyukur dengan apa yang Allah berikan kepadanya. Sebab, yang ada di pikiran beliau adalah bagaimana bisa memajukan umat Islam dengan konsep baitul maal Ku Ka. Ku Ka diambil dari bahasa Sunda, berarti Ku Allah Ka Allah. Dari Allah untuk Allah. Itulah nama baitul maal Ku Ka.
Hari-hari beliau dihabiskan penuh untuk mengurus umat melalui Pesantren Cijeungjing dan Ku Ka. Di usia beliau yang masih muda, 29 tahun, namanya begitu kharismatik di kalangan ulama. Namanya mulia karena perjuangan dan ilmu yang dimilikinya," tulisnya.
• Sarita Diteror Utang Puluhan Miliar, Faisal Beri Komentar Pedas Singgung Hidup Bahagia Bareng Jedun
• Ibunda Sebut Emas Rp 2 M Jadi Cara Teddy Buat Lina Tak Ingat Sule Lagi, Almarhum Sempat Lapor Polisi
Rupanya perjuangan Abah Hafi sendirian dalam mengurus Pondok Pesantren hingga perusahaan membuat snag istri pertama bersedih.
Istri pertama malah menawarkan ide bahwa Abah Hafi ini harus memiliki pendamping dalam hal ini adalah istri kedua guna mengurus semua aset yang sudah dimiliki.

"Isteri beliau pun merasa iba. Ia tak tega melihat sang suami letih mengurusi umat. Hari-harinya lebih banyak di luar untuk kepentingan umat.
Sang isteri mengatakan jika beliau harus memiliki asisten pendamping hidup kedua yang bisa mambantu perjuangan beliau," tulisnya.
• Sebut Salsha Manja, Iis Dahlia Ungkap Putrinya Usia 21 Tahun Belum Pernah Sekalipun Nyetrika
• Nikita Mirzani Kaget Dengar Jajan Anak Inul untuk Main Game, Tagihan Kartu Kredit Pernah Rp 65 juta
Mendengar ucapan dan permintaan istri pertama, Abah Hafi berkali-kali menolaknya. Ia menegaskan hanya ingin memiliki satu istri.
Semakin Abah Hafi menolak, semakin keras juga istri pertama mendesak dan memintanya.
"Awalnya, Abah Hafi menolak. Ia sudah cukup bahagia dengan isteri pertama. Namun berkali-kali isteri pertama meyakinkan bahwa menikah lagi akan sangat membantu perjuangannya.
Abah lagi-lagi menolak. Rupanya perjalanan waktu tak mengendurkan niat sang isteri untuk memberikan keyakinan bahwa pernikahan kedua adalah solusi terbaik untuk perjuangan dakwah. Abah Hafi tetap menolak," tulisnya.
Tak tega melihat istri pertama terus mendesak, Abah Hafi pun mengabulkan permintaan sang istri pertama.
Namun sebelum mengabulkan permintaan sang istri pertama, Abah Hafi memberikan beberapa syarat.
• Sebut Salsha Manja, Iis Dahlia Ungkap Putrinya Usia 21 Tahun Belum Pernah Sekalipun Nyetrika
• Jangan Panik, Begini Caranya Melihat Pesan yang Sudah Dihapus di WhatsApp, Gampang !
Syarat tersebut diantaranya adalah sang istri pertama lah yang harus mencarikan sendiri sosok yang panatas untuk dijadikan istri kedua.
Tak hanya itu, bahkan istri pertama lah yang mengurus semua proses pernikahan mulai dari acara ijab kabul hingga mas kawinnya.
“Karena isteri keras meminta, saya coba mengalah dan berikan pengertian. Saya bilang ke isteri, kalau memang saya harus menikah lagi, silakan neng yang mencarikan calonnya. Saya tidak ada waktu untuk mengurus ini.

Ternyata di luar pengetahuan saya, isteri saya benar-benar mencarikan calonnya. Saya tidak tahu-menahu awalnya sampai semuanya terjadi.
Dia yang mencari, dia yang mengatur proses walimahnya, dia yang meyakinkan, dia yang siapkan keperluan semuanya. Itu prosesnya tidak sebentar," tulisnya.
• Andre Rosiade Mengaku Diserang Usai Kritik Ahok, BTP: Kita Dirut yang Menyaru Jadi Komisaris Utama
• Fakta Soal Saldo Rekening King of The King Rp 720 Triliun di Bank BNI
Setelah syarat tersebut dipenuhi, sang suami atau Abah Hafi kembali bertanya perihal kemantapan istri pertama soal di poligami bersama istri kedua.
Pasalnya, Abah Hafi mengaku takut jika nantinya snag istri pertama bakal kecewa
Namun di luar dugaan, sang istri pertama ternyata berhasil meyakinkan sang Suami.
"Saya juga yakinkan lagi, kalau nanti takut neng kecewa sebaiknya dibatalkan. Tapi isteri saya ‘keukeuh’, saya harus menikah lagi. Dia yang menggaransi, mengurusi, menjamin. Dia tak mau bebankan saya dengan ini. Dia ingin saya bisa terbantu untuk mengurus perjuangan umat,” ujar Abah Hafi.
“Menikah ini bukan tujuan. Menikah hanya wasilah dan sarana. Tujuan saya tetap membantu umat. Ya kalau memang salah satu jalannya harus dengan ini, kenapa tidak? Toh tujuannya tetap dari Allah dan untuk Allah,” tegas Abah Hafi.
Unggahan dan pengakuan dari Abah Hafi ini pun diunggah oleh akun Facebook sahabat, Fikri Habibullah Muharram.
Lantas, sang istri pertama mengunggah ulang postingan tersebut di akun Facebook pribadinya, Emas Putri Yanti