Terkuak Ide Aulia Kesuma Sewa Eksekutor Berawal dari Ini, Pembunuh Pupung & Dana Merasa Dihipnotis
Sidang kasus pembunuhan berencana terhadap Pupung dan Dana mengungkap sejumlah fakta lain kasus tersebut.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Ardhi Sanjaya
Aulia Kesuma lantas meminta bantuan kepada Mbah Borobudur namun tidak berhasil.

Terakhir, Aulia Kesuma mencari dukun santet lainnya dengan bantuan asisten rumah tangganya bernama Teti.
Ketika itu, Teti menganalkan Aulia Kesuma dengan dukun Aki.
Namun Aki ternyata tidak menyanggupi permintaan Aulia Kesuma untuk menyantet Pupung hingga meninggal dunia.
Aki justru menawarkan cara lain dengan menyewa pembunuh bayaran sampai akhirnya Aulia Kesuma menyewa Kusmawanto alias Agus dan Muhammad Nursahid alias Sugeng untuk membunuh Pupung dan Dana.
Awalnya, Agus dan Sugeng tidak mengetahui niat Aulia Kesuma untuk membunuh suami dan anak tirinya.
Dalam persidangan, Agus yang berprofesi sebagai buruh tani itu mengaku merasa ditipu oleh seorang dukun bernama Aki, orang yang mengenalkannya kepada Aulia Kesuma.
Agus mengaku dihubungi oleh Aulia Kesuma untuk datang ke Jakarta dengan tujuan bekerja sebagai pembersih gudang rumah Aulia di Lebak Bulus.
Akan tetapi, setelah keduanya tiba di Jakarta, mereka justru diminta untuk membunuh Pupung Sadili dan Dana.
"Saya dijanjikan kerja itu kan kerja bersih gudang, bukan pembunuhan," kata Agus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2020).
"Kalau pembunuhan saya gak mau," sambungnya.
• Kronologi Istri Tewas Dipukul Suami Pakai Helm, Awalnya Ada Telepon dari Wanita Idaman Lain Pelaku
• Kronologi Siswa SMP Duel di Ruang Kelas Hingga Tewas, Kepsek: Kami Sampai Tangannya Sudah Dingin
Keduanya sempat menolak permintaan tersebut saat itu.
Namun Aulia Kesuma menyuruh anak kandungnya, Giovanni Kelvin membawa keduanya bertemu Aki wilayah Jakarta.
Ketika mereka bertemu Aki itulah Agus dan Sugeng mengaku merasa telah dihipnotis oleh Aki.
Keputusan Agus dan Sugeng yang semula tak mau melakukan pembunuhan berubah saat itu dan menuruti permintaan Aulia Kesuma.