Pembacokan di Bogor

Anaknya Tewas Dikeroyok saat Hendak Salat Subuh, Ibu Korban: Pintu Rumah Ada Mengetuk setelah Adzan

Pemuda berusia 16 tahun itu dikeroyok sekelompok orang tak dikenal di sekitar pukul 04.30 WIB, Minggu (9/2/2020) pagi.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
kolase/TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Yeniati (38) ibu kandung MZ (16) 

"Aku ke atas karena kan ada yang lari-lari, cari-cari anak aku. Ditanyaian ke mereka (rekan korban). Lihat R sama MZ gak ? Katanya gak lihat. Ini udah mau waktunya salat lho. Kata mereka nanti juga salat," kata Yeniati kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (9/2/2020).

Tak sampai di sana, Yeniati mengaku terus berkeliling mencari kedua putranya itu.

Namun, sang anak tak kunjung ditemukan.

"Aku muter-muter gak ada, kenapa cuma anak aku aja yang gak ada ?," kata Yeniati sambil terisak.

Setelah terdengar suara adzan Subuh, Yeniati pun pulang ke rumah.

Setelah adzan subuh berkumandang saat Yeniati hendak hendak ambil air wudhu, pintu rumahnya tiba-tiba diketuk oleh seseorang.

Sempat mengira yang mengetuk pintu itu anaknya, namun yang datang adalah teman MZ.

Kronologi Siswa SMP Duel di Ruang Kelas Hingga Tewas, Kepsek: Kami Sampai Tangannya Sudah Dingin

Kediaman korban tewas setelah dikeroyok sejumlah orang tak dikenal di kawasan Jalan Pandu Raya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Kediaman korban tewas setelah dikeroyok sejumlah orang tak dikenal di kawasan Jalan Pandu Raya, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Teman MZ mengabarkan bahwa putranya sudah dibawa ke rumah sakit.

"Aku baru mau ambil wudhu ke kamar mandi, udah itu ada yang ngetuk-ngetuk di sini, anak satu, bu katanya mau ngomong boleh gak ?, boleh aja, kata aku.

Ada apa ya ?. Maaf ya bu semalem punten jangan kaget kalau MZ di rumah sakit. Di situ aku udah lemes. Aku langsung kesana ke RS PMI, aku tanya mereka, mana MZ ?. Udah itu aku gak inget apa-apa lagi, campur aduk kayak begitu. Sekarang ternyata beneran (korban meninggal)," kata Yeniati.

Sedangkan saudara almarhum R berhasil selamat dari pengeroyokan gerombolan tak dikenal ini.

Korban Jebolan Pesantren

Yeniati menjelaskan bahwa almarhum MZ merupakan jebolan pesnatren.

MZ tidak melanjutkan sekolahnya setelah keluar dari pondok pesantren.

Anak ke-3 dari 5 bersaudara itu lebih sering menghabiskan waktu di rumah dan nongkrong di mushala lingkungan tempat dia tinggal.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved