Soal Kemungkinan PAN Gabung Pemerintahan, Bima Arya : Zulkifli Hasan Tak Keberatan
Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan Zulkifli Hasan tak keberatan untuk bergabung ke pemerintahan Jokowi periode kedua ini.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Wacana masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) semakin menguat sejak Zulkifli Hasan kembali terpilih menjadi Ketua Umum PAN.
Mengenai hal ini, Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto mengatakan Zulkifli Hasan tak keberatan untuk bergabung ke pemerintahan Jokowi periode kedua ini.
Menurutnya, Zulkifli pun membuka ruang untuk bergabung dalam pemerintahan.
"Kalau Pak Zul, saya kira arahnya tidak keberatan dan membuka ruang buat bergabung di pemerintah," tutur Bima dalam wawancaranya yang diunggah kanal Youtube TV One News, Minggu (16/2/2020).

"Tapi ini sahnya, afdolnya, nanti akan dinyatakan secara tegas paling tidak di rakernas pertama kita," sambungnya.
Sementara itu, Bima mengatakan, sebagian kader PAN menginginkan PAN untuk tetap berada di luar pemerintahan.
"Saat ini Bang Hatta, Pak Zul, Pak Kris, ini konsolidasi betul untuk mencapai target yang dicanangkan 2024.
Ada yang tetap ingin di opisisi tapi banyak juga yang secara realistis ingin akselerasi dengan pemerintah karena ada kader-kader PAN di eksekutif, walikota-walikota dari PAN kan tidak sedikit, bupati juga ada, Ketua DPRD dari PAN banyak, jadi suara-suara itu cukup dinamis lah di PAN," terangnya.
Sebelumnya, Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago sempat menyebutkan kemungkinan partai politik ini berpindah haluan terbilang memungkinkan apabila yang terpilih menjadi ketua bukan Mulfachri Harahap.
"Kalau nanti yang terpilih bukan Mulfachri, yang dikabarkan mendapat restu dan dukungan Amien Rais, bukan tidak mungkin arah politik PAN akan ada perubahan haluan," kata Pangi pada Tribunnews.com, Selasa (11/2/2020) lalu.

Pangi menyampaikan, terdapat dua tesis mengenai penetapan Ketua Umum PAN.
Tesis pertama, yaitu siapapun yang menjadi Ketua Umum PAN maka partai tersebut akan tetap berada pada trayek oposisi.
Sementara itu, Pangi menyebutkan, tesis kedua adalah jika Zulkifli yang terpilih maka PAN akan ditarik dalam pemerintahan.
"Upaya istana untuk menarik PAN ke istana tentu masih terasa aroma amis itu, namun kalau masih Mulfachri yang terpilih menjadi ketua umum PAN, maka partai tersebut kemungkinan masih sulit di tarik tarik ke koalisi pemerintah, masih konsisten di jalan trayek oposisi," jelas Pangi.
"Mulfachri sendiri masih sulit melepaskan diri dari bayang-bayang Amien Rais," tambahnya.
Zulkifli Hasan Sebut PAN Akan Rugi jika Ikuti PKS Jadi Oposisi
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan tak ingin partainya mengikuti tagline Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Seperti yang diketahui, PKS dengan tegas menyatakan sikap sebagai oposisi.
Menurut Zulkifli Hasan, jika mengikuti langkah PKS, maka hal itu akan merugikan PAN.
"Kalau oposisi itu sudah diambil tagline-nya oleh PKS.
Kalau kita ikut masuk ke situ, isu oposisi yang sudah diambil oleh teman kita, partai itu (PKS), akan sangat merugikan kita.

Kalau kita bergerak ke kanan, ke kanan sekali kita kalah, kalah kita," ujar Wakil Ketua MPR itu, seperti yang diberitakan Kompas.com, Rabu (12/2/2020) lalu.
Zulkifli juga mengatakan, untuk memperbaiki posisi di Pemilu 2024, PAN harus menjalin hubungan baik dengan partai mana pun.
Ia juga menyampaikan bahwa PAN harus segera mengambil posisi strategis dalam menghadapi Pemilu 2024.
Sementara itu, Zulkifli menyayangkan banyaknya kader PAN yang masih meributkan posisi PAN apakah menjadi pihak oposisi atau tidak.
Padahal, lanjut Zulkifli, Pemilu 2019 sudah lama berlalu.
"Positioning itu penting untuk menghadapi tantangan yang berat, 2024 itu tidak mudah.
Kita kemarin masih ribut soal oposisi, tidak oposisi, itu yang saya tidak setuju," kata Zulkifli.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Kemungkinan PAN Gabung Pemerintahan, Ketua DPP PAN: Zulkifli Hasan Tak Keberatan,