Pengakuan Wanita Penjaga Toko yang Membuat Rekayasa Penyekapan Bersama Bayi, Motifnya Terungkap

Korban ditemukan oleh pemilik toko dalam keadaan kaki dan tangan diikat lakban, serta mata juga ditutup lakban.

Penulis: Damanhuri | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG
Wakapolres Prabumulih Kompol Agung Adhitya menanyakan motif rekayasa yang dilakukan Etty Susanti saat press conference kasus tersebut, Jumat (21/2/2020) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang penjaga toko nekat melakukan rekayasa penyekapan hingga perampokan.

Penjaga toko bernama Etty Susanty itu saat ini harus berurusan dengan polisi lantaran skenario penyekapan yang ia buat.

Etty mengaku disekap dan dirampok oleh pelaku yang datang membawa senjata tajam.

Etty saat kejadian sedang bersama bayi berusia 10 bulan, anak pemilik toko.

Korban ditemukan oleh pemilik toko dalam keadaan kaki dan tangan diikat lakban, serta mata juga ditutup lakban.

Sementara sang bayi dibiarkan menangis di lantai.

"Saat tangan dan kaki saya diikat bayinya terus menangis dan minta gendong, tapi saya hanya bisa menangis tidak bisa menggendongnya karena tangan saya diikat," ujar Etty pasca mengaku disekap.

Kisah 5 Janda Muda Jadi Korban TNI Gadungan di Kamar Hotel, Ini Pengakuan Pelaku

Dikutip dari Kompas.com, peristiwa ini terjadi di sebuah toko tekstil yang berlokasi di Jalan Padat Karya Kelurahan Gunung Ibul, Kecamatan Prabumulih Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan, Kamis (20/02/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Insiden penyekapan dan perampokan itu sempat membuat heboh warga yang tinggal disekitar lokasi kejadian.

Polisi yang menerima laporan langsung melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.

Namun, aparat kepolisian menemukan banyak kejanggalan dalam kasus perampokan tersebut.

Setelah ditelusuri, rupanya kasus tersebut hanya rekayasa yang dilakukan oleh Etty yang saat itu mengaku sebagai korban.

“Diketahuinya (bahwa itu rekayasa) berdasarkan hasil olah TKP di mana tidak ditemukan sidik jari baik di pintu maupun di jendela, ini kan mencurigakan.

Sementara dari laporan korban, pelaku perampokan tersebut lantai dua langsung turun ke bawah dan menodongkan pisau,” kata Wakapolres Prabumulih Kompol Agung Adhitya, Jumat (21/2/2020).

Polisi pun akhirnya berhasil mengungkap motif Etty melakukan rekayasa penyekapan dan perampokan di toko milik majikannya tersebut.

Etty yang tadinya sebagai korban, kini berbagaik menjadi tersangka.

Motif Etty melakukan rekayasa itu lantaran ingin mengambil uang milik majikannya yang ada di dalam laci toko sebabanyak Rp 11 juta.

Etty mengaku terjerat kebutuhan keluarga dan utang yang harus dibayarnya.

Kisah Lengkap Siswi SMA Ajak Adik yang Masih SD Berhubungan Intim Hingga Hamil, Simak Pengakuannya

Warga dan polisi mendatangi Toko Tekstil Zahwa di Jalan Padat Karya Kecamatan Prabumulih Timur Prabumulih setelah terjadi persitiwa perampokan dan penyekapan terhadap penjaga toko dan seorang bayi anak pemilik toko pada Kamis (20/2/2020) pagi.
Warga dan polisi mendatangi Toko Tekstil Zahwa di Jalan Padat Karya Kecamatan Prabumulih Timur Prabumulih setelah terjadi persitiwa perampokan dan penyekapan terhadap penjaga toko dan seorang bayi anak pemilik toko pada Kamis (20/2/2020) pagi. (KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG)

Ettty menceritakan, saat kejadian uang itu ia simpan di balik celana dalamnya.

Disaat itu, ia mulai merancang sebuah cerita perampokan dan penyekapan terhadap dirinya.

Tak tanggung-tangung Etty juga mengikat tangan dan kakimya termasuk mulut dan matanya dengan lakban supaya terkesan benar telah terjadi perampokan dan pada dirinya.

Menurutnya, hal tersebut dilakukannya secara spontan saat melihat uang banyak di laci toko milik majikannya.

“Saya khilaf saat membuka laci dan melihat ada uang, sebelumnya tidak ada rencana sama sekali, uang itu lalu saya simpan di celana dalam saya, uang itu rencananya untuk kebutuhan keluarga dan sekolah anak saya juga untuk membayar hutang,” kata Etty.

Etty saat ini terancam pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

“Saya menyesal pak,” kata Etty sambil menangis.

Sepupu BCL Ungkap Momen Noah Cium Jenazah Ashraf Sinclair untuk Terakhir Kalinya: Nangisnya Pecah

TKP Kawasan Ramai

Menurut polisi, sekitar lokasi kejadian merupakan kawasan ramai warga yang hilir mudik melintas dan berbelanja.

Tak hanya itu, kata Polis, daerah tersebut juga merupakan kawasan padat penduduk sehingga kecil kemungkinan pelaku nekat beraksi di siang hari.

“Ini saja sudah membuat kita curiga karena di daerah padat karya yang sangat padat bisa ada perampokan dengan masuk ke lantai dua sambil menodongkan pisau, tapi tidak diketahui orang,” kata Wakapolres Prabumulih Kompol Agung Adhitya.

Terlebih, insiden perampokan tejadi pada pukul 10.00 WIB pagi.

Warga dan polisi mendatangi Toko Tekstil Zahwa di Jalan Padat Karya Kecamatan Prabumulih Timur Prabumulih setelah terjadi persitiwa perampokan dan penyekapan terhadap penjaga toko dan seorang bayi anak pemilik toko pada Kamis (20/2/2020) pagi.
Warga dan polisi mendatangi Toko Tekstil Zahwa di Jalan Padat Karya Kecamatan Prabumulih Timur Prabumulih setelah terjadi persitiwa perampokan dan penyekapan terhadap penjaga toko dan seorang bayi anak pemilik toko pada Kamis (20/2/2020) pagi. (KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG)

Tidak Ditemukan sidik jari

Polisi sebelumnya memang sudah mencurigai jika kasus penyekapan itu merupakan sebuah rekayasa.

Namun, saat itu polisi belum berani mengambil kesimpulan lantaran masih mengumpulkan bukti dan keterangan sejumlah saksi.

Kanit Reskirm Polsek Prabumulih Timur Ipda Fredy Franstio mengatakan, setelah mendapat laporan adanya peristiwa perampokan, pihaknya langsung mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan.

Pesan Terakhir Ashraf Sinclair Sebelum Meninggal Dunia Diungkap Sahabat: Titip Istri Gue ya !

Fredy menambahkan pihaknya sudah mengamankan barang bukti yang digunakan untuk penyelidikan. Sedangkan untuk kerugian korban mencapai Rp 10 juta.

“Untuk sementara kami akan melakukan penyelidikan perkara ini, kita akan mengecek dulu apakah ini benar-benar terjadi atau rekayasa, cuma kami tidak bisa bersepakulasi kami akan melakukan penyelidikan sesuai ketentuan yang berlaku,” jelasnya, Kamis (20/2/2020).

Namun, dari hasil olah TKP yang dilakukan oleh kepolisian tidak ditemukan sidik jadi di pintu maupun jendela.

“Diketahuinya (bahwa itu rekayasa) berdasarkan hasil olah TKP di mana tidak ditemukan sidik jari baik di pintu maupun di jendela, ini kan mencurigakan. Sementara dari laporan korban, pelaku perampokan tersebut lantai dua langsung turun ke bawah dan menodongkan pisau,” kata Wakapolres Prabumulih Kompol Agung Adhitya.

(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved