Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Bamus Betawi Bandingkan Penanganan Banjir Jakarta, Anies Baswedan Dapat Nilai 9, Ahok Hanya 6

Cara penanganan banjir Anies diberi nilai 9, Ahok hanya 6, Bamus Betawi : Anies Hebat, Air jatuh ke tanah langsung surut

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Youtube Talkshow TvOne
Warga DKI Jakarta Haikal dan Wakil Ketua Bamus Betawi Rahmat HS 

Soal usulan untuk evaluasi kinerja Anies, Rahmat memang setuju.

Namun menurut Rahmat, kinerja Anies dalam menangani banjir Jakarta lebih baik dibanding Ahok.

"kalau evaluasi setuju, kalau kita lihat hari ini cara gubernur menangani banjir sama gubernur dulu antara 6 dan 9, 9 buat Anies," kata Rahmat.

Rahmat mengatakan curah hujan tinggi seperti saat ini baru pertama kali terjadi.

"curah hujan kaya gini adanya tahun sekarang, kemarin-kemarin gak ada,

hebatnya Anies nanganinnya, pas jatuh ke tanah (langsung) surut gak berapa lama," kata Rahmat.

Melansir Kompas.com, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengkritik kinerja Gubernur Anies Baswedan dalam menangani masalah banjir di Ibu Kota.

Pasalnya, setidaknya sudah beberapa kali Jakarta kebanjiran sejak awal tahun 2020.

Politisi senior PDI-P ini menyebut, di bawah kepemimpinan Gubernur Anies, Jakarta tidak memiliki standar operasional prosedural (SOP) yang jelas dalam penanganan banjir.

"Banjir yang terjadi sekarang karena tidak dikendalikan dengan baik. SOP-nya tidak jelas," ucap Prasetio, Minggu (23/2/2020), seperti dikutip Tribun Jakarta.

Padahal, Prasetio menyebut, DKI saat ini memiliki 140 rumah pompa dan 400 lebih pompa stasioner yang tersebar di seluruh penjuru Jakarta.

Dengan banyaknya jumlah pompa tersebut, kata dia, seharusnya jajaran Pemprov DKI bisa mengantisipasi genangan yang mungkin terjadi.

Menurut Prasetio, Gubernur Anies tertinggal jauh soal kesigapan penanganan banjir dibandingkan pendahulunya, yaitu Basuki Tjahaja Punrama (BTP) alias Ahok.

"Di pemerintahan sebelumnya (SOP) sudah jelas. Sebelum air masuk dari Katulampa, itu barang (pompa) harus sudah nyala," ujarnya.

"Kebiasaan ini yang saya lihat secara teknis tidak dilaksanakan dan sekarang saat hujan baru pompa dinyalakan, mati bos," tambahnya.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved