Bersihkan Sampah Menumpuk di Kongres Lurah seJatim, Petugas Pasrah Diperlakukan Ini: Mau Gimana Lagi

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dan viral dengan beredarnya foto sampah-sampah yang berserakan di Jatim Expo International, Surabaya.

Sampah-sampah tersebut merupakan sisa makanan seusai kongres atau pertemuan lurah atau kepala desa se-Jawa Timur yang diselengggrakan pada Selasa (25/2/2020).

Dalam foto-foto yang diunggah akun Twitter @araseoyo, terlihat tumpukan sampah berupa kotak nasi, box makanan hingga plastik minuman berserakan memenuhi halaman depan gedung Jatim Expo.

Kotak-kotak nasi itu ada yang masih berisi makanan sisa.

Tak hanya itu di sekitar sampah tersebut, ada beberapa orang berseragam coklat PNS yang berseliweran.

Para PNS ini ada yang asik ngobrol dengan temannya, atau malah ada yang asik memegang ponsel masing-masing.

Meski sampah berserakan di hadapannya, para PNS ini asik duduk tak menghiraukan pemandangan kotor tersebut.

Tak hanya itu, beredar juga video dan pengakuan petugas celaning service yang mendapat perlakuan tak menyenangkan dari para lurah dan kepala desa saat membersihkan sampah-sampah yang menumpuk itu.

"Haduuuh," tulis akun Twitter @araseoyo.

• VIDEO Detik-detik Polisi Ciduk Pria yang Pukul Sopir Ambulans, Pelaku: Ngerokok Dulu Sebentar Boleh?

• Ini Alasan Sang Ayah Sembunyikan Jasad Anaknya di Gorong-gorong, Sempat Cekcok di Rumah Kosong

Sontak, foto-foto tersebut menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat dan netizen.

Hingga hari ini, sudah lebih dari 2,5 ribu netizen menyukai postingan tersebut dan 1,8 ribu mengomentari.

Netizen banyak mengecam atas tindakan oknum PNS yang disebut kepala desa dan lurah ini.

"Miris ya, sering kali acara di sini dan kayak udah jadi budaya dan cuma tontonan dr penyelenggara karena mereka bayar uang kebersihan jadi attitude untuk menjaga kebersihan ga ada dan ga peduli," tulis akun @rahajengmrlt.

"Viralin. Buang sampah pada tempatnya kok ga bisa amat gitu lho. Ya be'e stroke ngemaklumin," tulis akun @nrsyaft.

Melihat respon dari masyarakat yang penuh kecaman, pihak Jatim Expo pun memberikan kronologi kejadian yang sebenarnya di akun Instagram @jxinternational, Kamis (27/2/2020).

• Ditanya Soal Pansus Banjir, Anies Baswedan : Sekarang Kita Fokusnya Siaga

• Amalan Malam Jumat : Surat Al Kahfi Ayat 1-10 dan Keistimewaannya

Diakuinya, bahwa pertemuan dan konres lurah tersebut dihadiri lebih dari 8500 kepala desa.

"Menanggapi maraknya postingan kondisi depan gedung Jatim Expo International, pasca pelaksanaan rapat kerja percepatan penyaluran dan pengelolaan dana desa tahun anggaran 2020, yang dihadiri sekitar 8500 kepala desa se-Jawa Timur, kami sampaikan kronologinya," tulis akun tersebut.

Membludaknya peserta, disebut panitia sudah diantisipasi dengan menyiapkan tempat duduk.

Namun ternyata para pserta yang merupakan lurah dan kepala desa ini enggan untuk duduk di tempat yang sudah disediakan.

Mereka malah leboh memilih bergerombol di luar gedung.

"Sejak awal sudah diprediksi akan membludk, meski sudah disediakan tempat duduk sesuai undangan oleh panitia. Kepala desa disiapkan masuk hall dan menempati tepat duduk yang sudah disediakan, mereka memilih bergerombol di pintu masuk,

Bahkan banyak yang keluar, kemudian duduk-duduk di selsasr lobby B gedung," tulisnya.

• Syahnaz Jual Rumah Pasca Diusir dari Rumah Nagita, Raffi Ahmad Bereaksi Keras: Ga Bisa Banget Jauh

• Ahmad Dhani Marahi Safeea Gara-gara Ponsel, Al Ghazali Bereaksi Ini saat Putri Mulan Jameela Nangis

Aksi para lurah atau kepala desa ini pun sudah diperingatkan oleh satpol PP. Namun tak dihiraukan.

"Satpol PP Pemprov Jatim berulang kali mengingatkan, agar kepala desa yang masih bergerombol masuk gedung. Namun para kepala desa ini tidak bergeming," tulisnya.

Tak hanya itu, ketika makanan sduah dibagikan, para lurah dan kepala desa ini malah tetap memilih duduk-duduk di luar gedung.

"Saat pembagian konsumsi, mereka mengambil konsumsi di lobby panitia, tetapi tidak masuk hall dan memilih duduk lesehan bergerombol di lobby.

Bahkan tidak sedikit yang duduk di lahan parkir depan," tambahnya.

Setelah makan, para lurah dan kepala desa pun kembali melakukan aksi tidak terpujinya.

Mereka malah membuang sampah bekas makanan seenaknya, tidak dibuang ke tempat sampah yang sudah disediakan.

"Kemudian mereka membuang sampah makanan seenaknya, meskipun sudah disediakan tempat sampah oleh tim cleaning service," tulisnya.

"Peringatan resmi dari satpol PP pemprov, tim panitia, termasuk dirresktu Jatim Expo international pun mereka tidak menghiraukannya," imbuhnya.

• BCL Disebut Trauma Pasca Ashraf Sinclair Wafat, Psikolog Ungkap Kondisi Noah: Biarkan Anak Menangis

• Penahanannya Ditangguhkan, Zikria Dzatil Kini Kembali Jaga Warung

Kemudian ketika ada makanan berlebih, para lurah dan kepala desa itu pun kembali berebut.

Sama seperti sesi sebelumnya, para lurah dan kepala desa ini pun membuang bekas makanan tersebut tergeletak di lantai dan tak membuangnya ke tempat sampah

"Saat konsumsi berlebih, kepala desa ini pun berebut mengambil nasi kotak. Ada yang mengambil lebih dari satu. Namun nasi-nasi kotak tersebut tidak dimakan habism hanya diambil sebagian lauknya kemudian bekasnya ditingggalkan begitu saja," tulisnya.

Alhasil, sampah-sampah pun berserakan di luar gedung.

Namun ketika petugas cleaning service hendak membersihkan sampah-sampah tersebut, mereka diperlakukan tak pantas oleh para lurah dan kepala desa ini.

Permintaan para petugas cleaning service ini tak dihiraukan oleh lurah dan kepala desa.

• Ramalan Zodiak Besok 28 Februari 2020 - Cancer Dapat Kejutan dari Pasangan, Zodiakmu Bagaimana ?

Mereka malah asik merokok setelah makan, dan sampah-sampahnya pun dibuang begitu saja di hadapan cleaning service.

"Setelah makan, tim cleaning service bermaksud membersihkan lokasi dan meminta kepala desa itu beranjak dari tempat duduknya.

Namun permintaan itu tidak digubris. Mereka malah merokok, setelah makan tanpa menghiraukan kondisi sekitarnya," tulisnya.

Perlakuan 'kasar' yang diterima petugas cleaning service ini sempat direkam di video yang dibagikan akun Twitter @araseoyo.

Petugas cleaning service yang mengenakan sergam oranye ini pun mengaku tak bisa berbuat apa-apa.

"Semangat ya pak," ujar sang preekam

"Semangat semanagat. Yo yaopo meneh mbak (mau gimana lagi)," jawab petugas cleaning service.

Setelah satu jam petugas cleaning service berusaha membersihkan sampah tersebut, gedung pun kembali bersih.

"Setelah acara selesai, mereka ( lurah dan kepala desa) serentak meninggalkan lokasi sampah yang menumpuk di mana-mana. Tim cleaning service langsung bersih-bersih dengan memunguti sampah.

Dalam waktu kurang satu jam setelah bubaran, kondisi gedung sudah bersih," tulisnya