Teror Virus Corona
Sepulang dari Turki, Walikota Bima Arya Akan Tetap Ngantor
Orang nomor satu di Kota Bogor ini, diprediksi akan tetap langsung bertugas sebagai kepala daerah seperti biasa.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Wali Kota Bogor Bima Arya sepulang dari Turki akan lansung menjalani pemantauan khusus selama 14 hari oleh Dinas Kesehatan demi mencegah peredaran wabah Virus Corona (Covid-19).
Orang nomor satu di Kota Bogor ini, diprediksi akan tetap langsung bertugas sebagai kepala daerah seperti biasa.
Seperti yang dikatakan oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim saat ditemui TribunnewsBogor.com di Stasiun Bogor, Minggu (15/3/2020).
"Apakah semenjak mendarat selama 14 hari ke depan beliau (Bima Arya) ngantor ?, tentu secara teknis apabila tidak ada dugaan, tanda-tanda, beliau ngantor biasa," kata Dedie A Rachim.
• BREAKING NEWS: Wali Kota Bima Arya dan Istri Masuk Daftar ODP Covid-19 Seusai Pulang dari Turki
Namun, kata Dedie, selama bertugas seperti menghadiri rapat dan sebagainya, Bima Arya tetap akan dipantau oleh tim kesehatan.
Sementara kemungkinan lainnya, Bima Arya juga bisa bertugas di rumah melalui daring (online) seperti video call dan yang lainnya.
"Selama tidak ada tanda dan keluhan (gejala virus corona) tentu beliau bisa menghadiri rapat dan sebagainya, tetapi dengan teknologi kan sekarang bisa dari rumah, seperti video call kan bisa," kata Dedie.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Bima Arya akan masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantauan ( ODP ) virus corona atau Covid-19 seusai pulang kunjungan dari negara Turki.
Bima Arya rencananya akan pulang ke Indonesia pada hari Senin (16/3/2020) besok.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachimmenjelaskan bahwa protap pencegahan wabah virus corona (covid-19) akan diterapkan tak terkecuali kepada Bima Arya selama 14 hari.
Selain Bima Arya, yang dimonitor khusus oleh petugas kesehatan demi cegah penyebaran Covid-19 ini juga berlaku untuk istrinya dan rombongan Pemkot Bogor yang ikut dalam kunjungan ke luar negeri tersebut.
"Pak Bima sebagai kepala daerah kita berikan perhatian selama 14 hari ke depan setelah beliau mendarat, dilakukan proses monitoring pemantauan khusus oleh Dinas Kesehatan," kata Dedie A Rachim saat ditemui TribunnewsBogor.com di Stasiun Bogor, Minggu (15/3/2020).
Dia menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan protokol treatment seseorang yang baru melaksanakan perjalanan ke wilayah-wilayah atau negara yang endemis.
Termasuk harus melewati pemeriksaan suhu dimana jika suhu diatas 38 derajat celcius maka treatment yang dilakukan akan berbeda pula seperti harus menjalani proses karantina.
"Tapi (Bima Arya) bukan dijemput masuk ke ambulans, tapi kita hanya asistensi, pendampingan sekaligus ini dijadikan contoh pembelajaran harus ada tingkat kehati-hatian tinggi. Apalagi sekarang sudah ditetapkan sebagai bencana nasional. Jadi tidak bisa lagi kita biasa-biasa aja, gak bisa," katanya.