Teror Virus Corona
Menkes Terawan Beri Jamu ke Pasien Sembuh dari Corona, Yunarto Wijaya: Terasa Nyebelin Menurut Saya
YUnarto Wijaya mengaku merasa menyebalkan saat melihat seremoni pemberian jamu-jamuan kepada pasien sembuh dari corona oleh Menkes Terawan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya mengomentari sikap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, yang memberikan jamu kepada pasien yang sembuh dari virus corona.
Menurut Yunarto Wijaya, hal tersebut terkesan menyebalkan baginya.
Itu disampaikan Yunarto Wijaya di akun Twitternya, @yunarto_wijaya sambil mengomentari video di akun Twitter @tvOneNews, Senin (16/3/2020).
Tampak pada video itu, Menkes Terawan memberikan jamu kepada pasien yang sembuh dari virus corona tersebut.
"Ucapan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan sehatnya kembali saudara kita, pasien nomor 01, 02 dan 03," kata Terawan.
Terawan mengatakan, jamu itu merupakan pemberian dari Presiden Jokowi untuk ketiga pasien tersebut.
Jamu itu, menurut Terawan, diberikan sebagai bekal agar selalu sehat.
"Untuk itu saya ke sini sekalian membawakan oleh-oleh, buah tangan dari bapak Presiden, untuk bekal buat pasien nomor 01, 02 dan 03 yang sudah sehat, bukan pasien lagi, sudah sehat, yang benar-benar sehat fisik maupun hasil laboratorium semua sehat, berupa jamu," kata dia.
Terawan juga menambahkan kalau jamu itu merupakan ramuan asli dari Jokowi.
"Jadi akan diberikan jamu, ramuan dari Bapak Presiden sendiri, supaya bisa menjaga daya tahan tubuh dan imunitasnya supaya juga tetap sehat terus. Dan pesan Bapak Presiden mohon apa yang sudah disiapkan ini nantinya bisa diminum, dinikmati, untuk bisa menambah kesehatannya," tambahnya.
• Pasien Covid-19 yang Sembuh Total Bagikan Tips Agar Tak Tertular: Ini Pesan untuk Seluruh Indonesia
• Iko Uwais Diajak Selfie oleh Ed Sheeran, Mona Ratuliu Histeris: Sama-sama Artis Tapi Kita Beda Kasta
Kemudian seremonial pemberian jamu itu dilakukan kepada dua pasien, sebab pasien 01 dan 02 tinggal satu rumah.
"Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto bersyukur atas sehatnya pasien nomor 01, 02, dan 03.
Ketiga pasien yang sudah sehat pun dibekali jamu dari Presiden agar bisa menjaga daya tahan tubuh dan imunitasnya," tulis akun @tvOneNews.
Menanggapi hal itu, Yunarto Wijaya mengaku ikut bersyukur karena ketiga pasien tersebut sembuh.
Namun, ia menyayangkan adanya seremoni pemberian jamu-jamuan.
Menurutnya hal tersebut terkesan menyebalkan.
"Kami bersyukur karena pasien sembuh, tapi maaf pak, seremoni jamu2an itu terasa nyebelin...
Paling gak menurut saya...," tulisnya.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJakarta, pasien isolasi virus corona (COVID-19) kasus nomor 01, 02, dan 03 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso dinyatakan sembuh total.
• Kesaksian Pasien Sembuh dari Corona, Ungkap Hal yang Akhirnya Buat Warga Panik : Saya Nangis
• Jokowi : Pemerintah Harus Tetap Sediakan Pelayanan Transportasi
Pada konferensi pers di rumah sakit tersebut Senin sore, ketiganya pun ditampilkan.
Mereka ditampilkan jelang konferensi pers perkembangan terbaru yang akan dilakukan juru bicara penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, beserta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Dalam kesempatan tadi, Terawan juga memberikan selamat dan semangat kepada pasien 01, 02, dan 03. Ketiga wanita itu tampak tersenyum bahagia ketika mereka ditampilkan di depan awak media.
Sempat Ganggu Psikis
Penyebaran informasi yang kurang akurat disoroti pasien isolasi RSPI Sulianti Saroso yang telah dinyatakan sembuh total dari virus corona ( Covid-19).
Pasien sembuh total kasus 01 mengaku bahwa penyebaran informasi kurang akurat sangat mengganggu psikisnya ketika menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso.

"Penyebaran informasi yang tidak akurat yang dilakukan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab itu sangat mengganggu psikis kami," kata pasien 01 saat ditampilkan dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Senin (16/3/2020).
Menurut dia, setelah informasi yang tidak akurat soal dirinya dan pasien lainnya tersebar di media sosial, suasana makin kacau.
Dirinya juga sempat mengalami gangguan psikis ketika berada di dalam ruang isolasi.
"Dan juga identitas kami yang bocor itu juga mengakibatkan masyarakat luar tuh jadi panik. Saya mendapatkan banyak banget direct message di sosial media," kata pasien 01.
Salah satu rekan dari pasien 01 yang menghubunginya bahkan menjadi takut untuk mengecek kesehatan.
Pasalnya, ia takut identitasnya tersebar seperti yang dialami pasien 01 ketika pertama kali dinyatakan positif Covid-19.
"Mereka nanya ke saya, 'mbak gejalanya gimana, saya mau cek takut identitas saya terbongkar'," ucap pasien 01.
Ia lantas mengimbau agar masyarakat dan awak media tidak lagi memberikan informasi kurang akurat terkait pasien positif Covid-19.
"Saya ingin mengimbau masyarakat dan media yang di luar untuk mendukung secara moral," tutupnya.