Teror Virus Corona
Akhirnya Pemerintah Beli Alat Deteksi Virus Corona, Haris Azhar : Setelah Rakyat Sudah Innalilahi
Lebih lanjut, Haris Azhar pun dengan keras menyinggung sikap pemerintah yang menutup-nutupi kasus virus corona di Indonesia.
Penulis: khairunnisa | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
"Setelah orang panik. Terus argumentasinya yang rame 'jangan panik'. Ya panik lah, ternyata pas dua bulan, presiden sendiri ngakuin (kalau) nutup-nutupin. Ternyata situasi darurat nasional sudah dari Januari," imbuh Haris Azhar.
Kembali melanjutkan sindirannya, Haris Azhar menyebut kini rakyatlah yang sedang mengurusi negara.
"Setelah ada rakyat ngurusin negara, rakyatnya bersuara, baru negara akhirnya ngakuin dan beli alat itu. Jadi rakyat ngurusin negara, bukan negara ngurusin rakyat," pungkas Haris Azhar.

Lebih lanjut, Haris Azhar mengungkap perihal keterbukaan dari pemerintah.
Menurutnya, keputusan untuk lockdown akibat virus corona ini harus dipersiapkan dengan matang, jika ingin dijalankan.
"Sejauh ini yang saya tahu, baru DKI yang punya peta mengumumkan per kelurahan mana. Itu adalah modal untuk memodalisir,"
"Saya baru pulang nih travelling dua hari, saya kedua bandara, tiga kota, saya lihat tidak ada mobilisasi dari negara untuk memobilisasi pergerakan manusia," jelasnya.
• Nia Ramadhani Kesal Semua Orang di Rumah karena Corona, Teriak Depan Ardi Bakrie : Pusing Ah !
• Bantu Tangani Virus Corona, Jack Ma Kirim Bantuan Masker ke Indonesia
Karenanya, Haris Azhar pun menyarankan agar negara bisa memastikan acuan mana yang jadi panduan mereka dalam mengatasi wabah virus corona.
Hal tersebut dilakukan guna memastikan hak dari warga negara.
"Jadi menurut saya sekarang ada gap, tindakan negara yang dianggap sebagai action, acuannya ke mana ? Acuan itu penting dalam rangka memastikan hak orang," pungkas Haris Azhar.
Pemerintah Pesan Alat Tes Corona dari China
Kementerian BUMN melalui PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) telah memesan 500.000 alat rapid test corona dari China.
Namun, alat tersebut belum bisa masuk ke Indonesia karena masih menunggu izin dari Kementerian Kesehatan.
“Kita menunggu izin dari Kemenkes, kalau sudah (diizinkan) bisa kita langsung kirim tes corona dengan cepat di mana-mana. Izinnya sudah kami registrasi sejak 10 maret,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Rabu (18/3/2020).
FOLLOW US :