Teror Virus Corona

Curhat PDP Covid-19 Keluhkan Pelayanan di Wisma Atlet : Saya Harus Cepat Sehat Demi Anak

Seorang ibu PDP Covid-19 ini menceritakan motivasinya yang begitu tinggi untuk segera sembuh.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Damanhuri
Tangkap layar Youtube Indonesia Lawyers Club
Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan soal rapid test anggota DPR dan keluarganya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang pasien dalam pengawasan ( PDP ) Covid-19 mengeluhkan pelayanan di rumah sakit darurat Wisma Atlet Jakarta.

Seorang ibu PDP Covid-19 ini menceritakan motivasinya yang begitu tinggi untuk segera sembuh.

Namun ibu bernama Rini ini menceritakan pelayanan yang ia dapat malah tak seperti yang dibayangkan.

Rini menceritaka di ILC, awalnya ia periksa di Rumah Sakit Mitra Kemayoran.

Saat itu kondosinya sudah mengalami sesak napas.

"periksa darah sama thorax dan rontgen itu dinyatakan Covid-19, terus sempet susternya bilang mau dirujuk ke Wisma Atlet aja bu,

dokternya bilang jangan, mungkin karena ini baru ya, ke Rumah Sakit Persahabatan aja, untuk paru-paru bagus di sana,

saya juga lebih memilih di persahabatan sebenarnya," kata Rini di ILC.

Rini kemudian datang ke Rumah Sakit Persahabatan untuk menjalani rapid test Covid-19.

Namun sesampainya di RS Persahabatan, antrean rapid test Covid-19 sudah mengular.

" tadi pagi ke persahabatan mau rapid test itu yah ternyata ngantre, dan untuk hari ini full kuotanya, saya kebagian haru kamis,

aduh saya gak tahan udah nyesek banget soalnya, " kata Rini.

Ia kemudian kembali lagi ke Rumah Sakit Mitra Kemayoran.

"saya dirujuk ke Wisma Atlet ini, saya ke sini mau gak mau deh, cuma ternyata pelayanannya lama banget yah," kata Rini.

Mulai dari antre pendaftaran, hingga masuk ke ruang observasi, Rini mengaku pelayanan yang didapat sangat lambat.

" awal masuk pandaftaran sudah ngantre lama, begitu masuk IGD observasi sih disitu kan ada oksigan,

cuma pas saya masuk ke ruangan saya cuma ditanya-tanya sama dilihat hasil lab dan rontgen yang dari mitra," kata Rini.

Rini lantas menanyakan kondisinya dalam tahap apa.

"dibilangnya saya sedang, oh ya sudah, terus saya dibawa ke lantai 6, saya di bawah itu gak dikasih penanganan apa dulu gitu yah,

sementara saya bilang udah nyesek, paling tidak saya dikasih oksigen dulu buat meringankan nyesek saya dulu, ternyata saya langsung dibawa ke lantai 6, " kata Rini.

Rini juga sempat meminta tabung oksigen untuk meringankan sesak yang ia alami saat itu.

Namun tabung oksigen yang ia minta juga tak kunjung didapat.

"lama banget baru dapat jam setengah 12 ini,

terus untuk obat pun belum dikasih apa-apa, " katanya.

Rini berharap bisa dipindah ke Rumah Sakit Persahabatan.

"kalau bisa pengen pindah ke Rumah Sakit Persahabatan yang udah ditunjuk sama pemerintah yang udah ready semua fasilitasnya jadi cepet kehandle, cepet tertangani,

karena kalau posisinya sepeti saya gini lama penanganannya bisa-bisa orang keburu colab,

sementara saya harus ada anak saya, saya haru cepet sehat buat ngurusin anak saya lagi,

jadi kalau di sini gak cepet ditangani mau berapa lama saya sembuhnya, gitu," kata Rini.

Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlina Burhan menekankan ke Rini bahwa Wisma Atlet juga merupakan rujukan resmi dari Pemerintah Indonesia.

dr Erlina tanggapi curhatan pasien PDP Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
dr Erlina tanggapi curhatan pasien PDP Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. (Kolase youtube ILC tvOne/TribunJakarta)

"wisma atelt juga udah ditunjuk pemerintah bu, ibu kan hari pertamanya belum tentu juga ibu Covid-19,

masih masuk kategori pasien dalam pengawasan, karena dari penilaian dokter ibu dianggap tidak berat maka memang Wisma Atlet diperuntukan untuk itu,

itu resmi bu, tapi Wisma Atlet di sana para dokter, dokter paru, penyakit dalam, umum dan spesiaalis lainna," kata Dokter Erlina ke Rini.

Dokter Erlina dengan adanya tabung oksigen saat ini, kondisi Rini semakin membaik.

"karena itu sudah dapat oksigen mudah-mudahan ibu merasa lebih baik dan saya yakin walau tidak secepat yang kita inginkan, tapi kalau saya di posisi ibu saya inginnya juga cepat," kata Erlina.

"saya sudah PDP," timpal Rini.

Meski demikian, menurut Dokter Erlina, status tersebut masih harus dikonfirmasi lewat sejumlah tes.

"itu perlu dikonfirmasi untuk menyatakan ibu covid atau bukan, itu dengan pemeriksaan, dan itu tidak cepat,

minimal ibu sudah di Wisma Atlet dan sudah diberi oksigen saya harap waktu tidak lama lagi obat-batan akan diberikan ke ibu.

kalau berat pasti dirujuk ke Rumah Sakit Persahabatan,

saya doakan mudah-mudah ibu tidak berat," kata Dokter Erlina.

Dokter Erlina menyarankan Rini tetap bertahan di Wisma Atlet.

" ibu bertahan di situ, sudah ditunjuk bukan ibu dilempar dibuang tapi itu sudha dipersiapkan karena memang rumah sakit tidak mampu merawat semua," kata Dokter Erlina di ILC.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved