Ditengah Wabah Corona, KP2C dan DLH Bekasi Tetap Bersihkan Sampah di Sungai Cileungsi
Kegiatan bersih-bersih harus segera dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dari gunungan sampah
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNG PUTRI - Guna membersihkan gunungan sampah bekas ranting bambu di sungai Cikeas, Komunitas Peduli Sungai Cileungsi dan Cikeas (KP2C) melakukan kegiatan pengangkatan sampah.
Ketua KP2C, Puarman mengatakan sampah bambu tersebut menyumbat aliran sungai Cikeas, tepatnya disekitar jembatan Puri Nusaphala, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Jatiasih, Bekasi.
Menurut Puarman, kegiatan bersih-bersih harus segera dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dari gunungan sampah yang berpotensi menimbulkan banjir di perumahan Vila Nusa Indah 3 di Kabupaten Bogor dan Puri Nusaphala di Kota Bekasi.
"Tahun ini sudah tiga kali sampah menggunung di aliran sungai Cikeas. Tahun lalu, kejadian serupa terjadi sebanyak 13 kali," ujarnya, Rabu (1/4/2020).
Adapun pembersihan sampah bambu itu dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi dengan tetap menjaga jarak sesuai protokol kesehatan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
"Bila terjadi banjir, kondisi akan semakin berbahaya karena bisa terjadi kerumunan orang di tengah mewabahnya Covid-19. Karena itu, gerakan bersih-bersih kali ini sangat penting karena menyangkut nyawa banyak orang," paparnya.
Sejak tahun 2019, KP2C sudah berulangkali meminta tiga Pemda agar turun tangan menyelesaikan akar masalah sampah bambu yang tidak berkesudahan meski sudah dilakukan pembersihan berulang-ulang. Sayangnya, hingga kini solusi belum ditemukan.
Sumber sampah bambu, menurut data KP2C, 50 persen berasal dari Kabupaten Bogor, 25 persen Depok, dan 25% Kota Bekasi.
Dalam kegiatan tersebut, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bogor memberikan masker kepada Tim Katak DLH Kota Bekasi, sebagai wujud kebersamaan dan dukungan terhadap protokol kesehatan.
Masker diserahkan Ketua FPRB Kabupaten Bogor, Budi Aksomo, didampingi Puarman sebagai Koordinator Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat FPRB.