Update Siswi SMK yang Dipekosa 7 Temannya, Otak Pelakunya TTM Korban dan Masih DPO
Kasus pemekosaan tehadap siswi SMK oleh 7 temannya masih dalam pengejaran otak pelaku yang masih DPO.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tak hanya sekali, siswi SMK yang jadi koban pencabulan tujuh teman sekolahnya dicabuli sampai dua kali.
Enam dari tujuh pelaku pencabulan itu sudah diamankan oleh polisi.
Sementara satu pelaku lagi, berinisial JA, masih dalam pengejaran polisi.
JA diketahui merupakan teman dekat korban yang juga merupakan otak pelaku pencabulan tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, kejadian itu tejadi di Deli Serdang.
Dalam pengungkapan kasus pencabulan tersebut, menurut Kasatreskrim Polresta Deli Serdang Kompol M Firdaus pihaknya sudah mengamankan tujuh orang.
Mereka berinisial YAS, DG, HS, MAT, SAH, RDP, RI yang mana satu di antaranya masih berstatus saksi dan lainnya sebagai tersangka.
Saat ini pihaknya masih mengejar satu orang tersangka lagi berinisial JA, yang tak lain adalah teman dekat korban sekaligus otak pelaku.
"Para tersangka mengakui perbuatannya telah melakukan persetubuhan dan pencabulan terhadap korban," katanya ketika dihubungi via aplikasi percakapan WhatsApp, Rabu (2/4/2020).
Dijelaskannya, pencabulan itu terjadi dua kali.
• Pelaku Mengaku Nekat Memperkosa Gadis yang Sudah Menjadi Mayat, Ternyata Korban Diikuti
• Pengakuan Pelaku yang Bunuh Gadis di Semak-semak, Korban Diperkosa saat Sudah Tak Bernyawa
Peristiwa pertama diduga dilakukan pada Desember 2019 di kantin sekolah yang kosong.
Peristiwa kedua diduga terjadi pada Januari 2020 di salah satu rumah tersangka.
Dikatakannya, polisi menduga korban diajak oleh salah satu terduga pelaku yang masih buron, JA, ke lokasi kejadian kemudian diikuti pelaku lainnya.
Antara korban dan JA memang dekat sehingga tidak ada curiga dengan ajakan tersebut.
"Bukan pacar tapi teman dekat korban. Sejenis TTM. Teman tapi mesra. Kami masih lakukan pencarian dan penangkapan terhadap DPO tersebut. Para tersangka dijerat dengan UU RI no 23 thn 2002 tentang perlindungan anak," katanya.
Pengakuan Korban
Kasus dugaan pemerkosaan ini pertama terjadi pada Desember 2019 lalu.
Ketika itu, ada empat orang yang memperkosa korban di dalam ruang praktik sekolah.
Kejadian lainnya terjadi pada bulan Januari 2020 dengan tiga pelaku lainnya yang melakukan hal sama.
Terungkapnya kasus tersebut berawal dari sikap korban yang terlihat tidak seperti biasa.
Hal itu diungkapkan langsung ayah korban, MI.
• Seorang Pemuda Ajak 4 Teman untuk Perkosa Pacar di Lapangan Bola, Tangan dan Kaki Korban Dipegangi
• Cerita Pilu Siswi SMK Dirudapaksa 7 Kakak Kelas di Sekolah dan Rumah Kosong, Terkuak dari HP Korban
"Terbongkarnya kemarin lah. Dia ini (D) di rumah bawaannya emosi saja. Sering marah-marah. Dia enggak pernah cerita sama kami terbongkarnya itu karena kakaknya bongkar HP dia lah. Dibacainlah sama kakaknya pengancaman-pengancaman pelaku. Anakku ini enggak berani ngomong karena diancam kalau cerita akan disebarkan video-video dia," ucap MI.
MI melanjutkan bahwa sang anak sempat tidak mau bersekolah lagi.
"Kami pun heran kenapa dia enggak mau sekolah lagi. Ditanyai katanya dia enggak mau sekolah lagi. Kami pikir karena sekolah itu tidak enak makanya mau minta pindah.
Tidak tahu kami dia diperlakukan seperti ini sama kakak kelasnya," ungkapnya.
Sementara itu ibu korban, N (45) berharap pelaku mendapat hukuman setimpal dengan perbuatannya.
"Saya enggak terima anak saya diperlakukan seperti ini. Saya minta supaya para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," kata N usai membuat laporan ke Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).
Tanggapan pihak sekolah
Kepala sekolah tempat korban bersekolah akan mengambil langkah tegas menyikapi kasus tersebut.
Ketujuh siswa SMK yang diduga terlibat pemerkosaan itu pun kini terancam dikeluarkan dari sekolah.
"Kalau sudah terbukti nanti ya pasti akan kita keluarkan mereka nanti. Itukan namanya telah mencoreng nama sekolah," ucap kepala sekolah, Manambah Sitinjak.
Mengenai kabar tujuh siswanya telah diamankan, dirinya mengaku belum mendapat informasi lebih lanjut.
• Keluh Kesah Pemotong Rambut di Depok saat Covid-19 Merebak, Akui Takut Terinfeksi: Tapi Harus Kerja
• Ini Motif Pembunuhan Siswi SMK oleh Mantan Pacarnya, Mayat Korban Masih Hilang Bersama Karungnya
"Yang pasti kita terkejut lah semuanya ada berita ini. Selanjutnya ya akan saya selidiki dan ikuti dulu lah perkembangan berita. Ya semoga polisi bisa mengungkap kasus ini dengan terang lah,"kata Manambah.
Ia pun menyesalkan adanya kejadian tersebut di sekolahnya.
"Kita pasti kesal lah karena selama ini belum pernah ada kejadian seperti itu di sekolah kita. Kita pun ya selalunya mengarahkan anak-anak ini membimbing akhlak dan moral mereka. Itu yang kita sesalkan kenapa bisa ada kejadian seperti ini," tambahnya.