Teror Virus Corona
Tingginya Angka Kematian Akibat Corona di Amerika Serikat Dipengaruhi Penyakit Obesitas
Covid-19 juga telah menjadi ancaman yang jauh mematikan di New Orleans daripada seluruh wilayah Amerika Serikat lainnya.
Anggota keluarga itu sering menderita kondisi medis yang sama sebelum menjadi sakit.
"Kami memiliki kasus di mana seorang ibu berada di ruang intensif. Anak perempuannya meminta staf untuk mendorongnya ke kamar ibunya sehingga ia bisa mengucapkan selamat tinggal. Kami tahu bahwa ibu itu akan meninggal," kata Tracey.
Menurutnya, kedua pasien itu menderita obesitas.
Lebih Rentan
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) minggu ini telah merilis sebuah laporan yang menunjukkan bahwa 78 persen pasien Covid-19 di ruang ICU di AS memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit paru-paru kronis.
Laporan itu didasarkan pada sampel di bawah 6 persen dari kasus infeksi virus corona yang dilaporkan.
Meski demikian, dokter di Louisiana mengatakan data tersebut konsisten dengan apa yang mereka lihat dan sejalan dengan apa yang dihadapi negara lain, seperti Italia dan China.
Pejabat kesehatan masyarakat di New Orleans Dr Joseph Kanter mengatakan, kemungkinan hal serupa juga terjadi di kota-kota di seluruh AS.
• Cerita Andrea Dian Sembuh dari Covid-19 Setelah 3 Pekan Dirawat: Kebaikan Kalian Ga Akan Aku Lupain
"Yang kami khawatirkan di sini adalah bahwa kami memiliki lebih banyak orang di komunitas kami dengan kondisi tersebut," kata Kanter.
"Kami lebih rentan daripada komunitas lain, dan jumlah kematian yang kami saksikan menggambarkan hal itu," sambungnya.
Berdasarkan data CDC, New Orleans berada di antara wilayah terburuk di Amerika Serikat untuk persentase penduduk dengan diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas.
Diperkirakan 39 persen penduduknya memiliki tekanan darah tinggi, 36 persen mengalami obesitas dan sekitar 15 persen menderita diabetes.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Obesitas dan Tingginya Angka Kematian akibat Virus Corona di AS..."
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Sari Hardiyanto