Kronologi Siswa SMP Ditemukan Tewas Ditutupi Daun-daunan, Ternyata Dikubur Separuh Badan
Seorang siswa SMP ditemukan tewas dalam keadaan terkubur setengah badan di kebun karet, Sumatera Utara.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tak pulang ke rumah beberapa hari, siswa SMP di Simalungun, Sumatera Utara ditemukan tewas.
Remaja berusia 13 tahun ini tewas dalam keadaan terkubur setengah badan.
Siswi SMP tersebut ditemukan oleh saksi berinisial S di kebun karet pada Rabu (8/4/2020).
Diduga siswa SMP kelas VIII itu adalah korban pembunuhan.
Sebelum ditemukan terkubur setengah badan, siswa SMP itu diketahui tak pulang ke rumahnya.
Hal itu disampaikan langsung Kapolsek Bangun, AKP Banuara Manurung saat dikonfirmasi.
AKP Banuara Manurung mengatakan bahwa siswa SMP itu tak pulang ke rumah sejak Sabtu (4/4/2020).
Pihak keluara korban pun sempat melapor hal itu kepada polisi.
"Pada hari Senin kemarin, datang keluarga menyampaikan ke Polsek kita, Polsek Bangun, untuk mengabarkan bahwa anaknya tidak pulang ke rumah," katanya seperti dilansir dari Kompas.com Kamis (9/4/2020).
• Kronologi Balita Ditemukan Tewas Membiru Di Kolong Rumah Tetangga, Berawal saat Korban Main Hujan
• Covid-19 Mengganas, Kamar Jenazah di New York Amerika Penuh, Korban Akan Dimakamkan di Taman
• PSBB DKI Jakarta, LRT Lakukan Perubahan Jam Operasional
Siswa SMP itu pun akhirnya ditemukan di kebun karet milik PTPN III, tepatnya di sekitar Afdeling 2, blok 1 19 TBM 11, Kecamatan Gunung Melala, Simalungun.
Korban dalam kedaan terkubur setengah badan dan ditutupi dedaunan.
"Saat ditemukan, korban separuh badannya ditanam, yang tampak mulai dari dada bagian atas. Dada bagian bawah ditanam, ditutupi daun-daunan, tumbuh-tumbuhan menjalar," ucap Banuara.
Jenazah siswa SMP itu langsung dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasemen Saragih untuk diotopsi.

Setelahnya, polisi terus berupaya mengungkap temuan jenazah terkubur setengah badan itu.
Hingga akhirnya polisi menangkap dua orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan siswa SMP itu.
Polisi menangkap dua diduga pelaku berinisial RBP (17) dan MA (17).
Sejauh ini polisi telah melakukan pemeriksaan saksi.
• Mahasiswi Tewas di Indekos dengan Kondisi Begini, Dokter Forensik Dibuat Heran Sebelum Temukan Janin
• Kronologi Ibu Tak Sengaja Bikin Balitanya Tewas saat Disuapi Makan, Kaget Lihat Darah Korban
• Bocah 4 Tahun Ditemukan Tewas di Kolong Rumah Tetangga dengan Kondisi Membiru
Namun, sampai saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan motif dugaan pembunuhan itu.
Pihak kepolisian hingga kini masih melakukan pendalaman.
Termasuk mencari keberadaan motor dan ponsel korban yang hilang.
"Sepeda motor dan HP korban masih dicari. Kalau sudah dapat akan ditentukan motifnya," terang Banuara.
Sementara itu di lokasi penemuan jenazah, polisi turut mengamankan barang bukti.
FOLLOW:
Garis polisi pun dipasang di lokasi penemuan jenazah siswa SMP itu.
"Kita mencari bukti, menyisir di seputaran TKP. Kita mendapat barang bukti 1 buah cangkul yang diduga untuk menanam korban," tuturnya.
Kejadian lain mahasiswi ditemukan tak bernyawa di kamar kos kawasan Lorok Pakjo, Palembang, Selasa (7/4/2020).
IU, mahasiswi ditemumkan pertama kali oleh warga sekira pukul 07.00 WIB.
Perempuan berusia 25 tahun itu ditemuan dalam posisi telentang dengan wajah hitam legam.
Mahasiswi itu diduga telah meninggal dunia lebih dari satu hari.
Hal itu disampaikan langsung Kasat Reskrim Polrestabes Palembag, AKBP Nuryono melalui Kanit Identifikasi, Ipda Agus Wijaya.
Ia mengatakan bahwa saat itu pihaknya langsung mendatangi lokasi dan mengevakuasi mayat tersebut setelah mendapat informasi dari warga.
Mayat mahasiswa itu pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk kepentingan visum.
"Menurut warga, tercium bau busuk menyengat sebelum ditemukan mayat," ucap Agus seperti dilansir dari laman TribunSumsel.
Ditemukan janin
Mahasiswi tersebut ternyata tewas bersama janin di kamar kosnya.
Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara, dr Indra Sakti Nasution Spf menduga bahwa korban meninggal dunia karena kehabisan darah usai melakukan upaya aborsi.
"Sesuai permintaan pihak keluarga, kita hanya melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah. Hasilnya dugaan mengarah bahwa korban meninggal akibat upaya aborsi yang dilakukan sendiri," kata Indra.
Dugaan itu muncul berdasarkan temuan janin di balik popok yang digunakan mahasiswi tersebut.

Awalnya, tim forensik merasa heran menemukan jaringan pada alat vital korban.
Setelah dicek, ternyata ditemukan janin berusia sekitar enam sampai tujuh bulan.
"Kami sempat dibuat bingung dengan adanya jaringan itu. Soalnya jenazah korban sudah dalam keadaan membusuk, tapi masih ada jaringan yang keluar. Itu hal yang tidak biasa. Tapi setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata itu janin," terangnya.
Mahasiswi itu diduga meninggal dunia sekira tiga hari sebelum ditemukan.
Ada obat-obatan
Indra pun buka suara terkait ditemukannya obat-obatan di samping mayat mahasiswi itu.
Mengenai hal itu, pihaknya belum dapat memastikan apaka berkaitan dengan kematian korban atau tidak.
Namun menurutnya, obat yang ditemukan itu adalah untuk sakit maag.
"Informasinya ditemukan obat-obatan di samping jenazah korban. Tapi itu obat maag. Kita tidak bisa pastikan apakah ada kaitan atau tidak. Soalnya kita hanya melakukan pemeringkatan luar saja," jelas Indra.
FOLLOW:
Setelah diperiksa, mayat mahasiswi tersebut akan dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Musi, Banyuasin untuk dimakamkan.
"Seluruh laporan hasil pemeriksaannya, akan kami sampaikan pada penyidik," tambah Indra.