PSBB di Bogor
Dedie Rachim : Kalau Ada yang Merasa Belum Tersosialisasi dengan PSBB Harus Diperiksa Dulu Jiwanya
Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskalan Besar (PSBB) di DKI Jakarta sepertinya belum maksimal.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta sepertinya belum maksimal.
Kondisi tersebut terlihat dari masih tingginya mobilitas pengguna kereta rel listrik di Stasiun Bogor.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta.
"DKI sama tidak ingin langkah yang diambil DKI dan Jabodetabek ini sia-sia. Gubernur juga sudah melakukan evaluasi di DKI Jakarta ternyata masyarakat belum patuh-patuh amat disinilah fungsinya dari penegakan hukum untuk mebantu keberhasilan PSBB ini," ujarnya Selasa (14/4/2020).
Disi lain selain mobilitas penumpang KRL, mobilitas Ojek Online di Kota Bogor pun masih tinggi.
Namun saat PSBB ini Ojek Online di Kota Bogor hanya boleh mengangkut barang.
Menurut Dedie A Rachim jika ada yang merasa belum tersosialisasi dengan PSBB itu harus diperiksa dulu jiwanya.
"Saya pikir jika berbicara sosialisasi terkait peraturan pelarangan pengoperasian ojol, warga Kota Bogor pasti sering melihat pemberitaan di koran dan media online tentang virus Covid-19 saya pikir harus diperiksa dulu jiwanya, apakah dia betul-betul manusia pancasila atau bukan, manusia yang peduli atau bukan, kita warga Bogor punya tingkat intelektual yang lebih tinggi dibanding yang lain," katanya.