Ramai di Media Sosial Vaksin BCG Ampuh Lawan Corona, WHO dan Ahli Belum Bisa Pastikan Khasiatnya
BCG merupakan vaksin tuberkulosis yang dibuat dari baksil tuberkulosis yang dilemahkan dengan dikulturkan di medium buatan selama bertahun-tahun.
Diakui Panji, meski banyak kelemahan dalam analisis ekologis, di lain pihak vaksin BCG memang memiliki efek kekebalan yang cukup luas.
"Agak berbeda dengan vaksin lain yang efeknya sangat spesifik terhadap penyakit yang dilindungi, BCG kelihatannya 'melatih' kekebalan tubuh untuk lebih responsif terhadap penyakit lain," kata Panji.
Dia memberi contoh, vaksin BCG dipakai dalam pengobatan kanker kandung kemih untuk mengaktifkan kekebalan tubuh melawan sel kanker.
"Jadi, walaupun analisis ekologi yang ada mempunyai banyak kelemahan, memang ada alasan untuk percaya kalau BCG dapat memberikan perlindungan terhadap Covid-19," imbuhnya.
Panji mengingatkan, tentunya untuk memberi kepastian, harus dilakukan penelitian berupa clinical trial.
Hal ini sudah dimulai di Belanda dan Australia. "Sampai ada kesimpulan yang pasti, kita tetap harus menggunakan intervensi yang sudah diketahui akan efektif, yaitu intervensi berupa isolasi kasus dan physical distancing," tegasnya.
Dikatakan dokter umum di RSAL dr. Oepomo, dr Yance Tengker, vaksin BCG di Indonesia wajib diberikan.
" Vaksin BCG masuk di imunisasi dasar untuk bayi," kata dr Yance kepada Kompas.com, Minggu (18/4/2020).

Kata WHO soal vaksin BCG dan Covid-19 Apa yang disampaikan Panji dan ditulis oleh Madhukar Pai, sama seperti keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Tidak ada bukti bahwa vaksin BCG melindungi orang dari infeksi virus Covid-19. Dua uji klinis untuk menjawab hubungan keduanya sedang dilakukan dan WHO akan mengevaluasi jika sudah ada bukti," tulis WHO dalam laman resminya.
Tanpa adanya bukti, WHO tidak merekomendasikan vaksinasi BCG untuk pencegahan Covid-19.
WHO merekomendasikan vaksinasi BCG neonatal di negara dengan kasus TB yang tinggi.
Pada 11 April 2020, WHO memperbarui ulasan bukti yang sedang berlangsung dari database ilmiah dan repositori uji klinis menggunakan istilah pencarian bahasa Inggris, Perancis, dan China untuk Covid-19, virus corona baru, SARS-CoV-2, dan BCG.
Tinjauan itu menghasilkan tiga pracetak (manuskrip yang diunggah online sebelum peer-review).
Penulis membandingkan kejadian Covid-19 di negara-negara yang menggunakan vaksin BCG dengan negara yang tidak menggunakan vaksin BCG, juga mengamati bahwa negara yang secara rutin menggunakan vaksin BCG pada bayi baru lahir memiliki lebih sedikit kasus COvid-19 yang dilaporkan saat ini.