Teror Virus Corona

Donald Trump Akan Kirim Bantuan Ventilator ke Indonesia, Gus Nadir: Semua Menang Bukan?

Mengaku dihubungi Jokowi, Donald Trump akab kirim ventilator ke Indonesia untuk tangani Covid-19.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
Kompas.com/Biro Pers
Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump Berfoto bersama di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019). (Biro Pers ) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku dirinya baru saja berkomunikasi dengan Presiden Indonesia Joko Widodo.

Dalam pembicaraannya itu, menurut Donald Trump, Jokowi meminta bantuan ventilator terkait Covid-19.

Permintaan itu pun dikabulkan oleh Donald Trump dengan menyediakan ventilator.

Ia pun menyebut kalau kerjasama antara Amerika Serikat dan Indonesia itu terlihat sangat luar biasa.

Hal itu disampaikan oleh Donald Trump melalui akun Twitternya, @realDonaldTrump, Sabtu (25/4/2020).

"Just spoke to my friend, President Joko Widodo of the Republic of Indonesia.

Asking for Ventilators, which we will provide.

Great cooperation between us!," tulisnya.

(Baru saja berbicara dengan teman saya, Presiden Joko Widodo dari Indonesia.

Meminta ventilator, akan kami sediakan.

Kerja sama yang luar biasa di antara kami!).

Presiden Jokowi dan Trump Bahas Penanganan Covid-19 Lewat Telepon, Amerika Siap Bantu Ventilator

Donald Trump Usul Obati Virus Corona dengan Suntik Disinfektan, Apa Kata Para Pakar ?

Tweet itu kemudian dikomentari oleh Rais PCNU Australia Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir.

Gus Nadir menyebut kalau kerja sama itu tampaknya membuat Amerika Sering senang melakukannya.

Ia juga menyinggung kalau ventilator itu dibeli oleh Amerika Serikat dari China.

"So, apparently US has bought ventilators from China, and now Indonesia has asked US to send ventilators for free.

US is happy to do it.

Everybody wins, right?

Ohh wait a minute...," tulis Gus Nadir.

(Jadi, tampaknya AS telah membeli ventilator dari China, dan sekarang Indonesia meminta AS untuk mengirim ventilator secara gratis.

AS senang melakukannya.

Semua orang menang, bukan?

Ohh, tunggu sebentar ...," tulisnya.

Ahli UI Sebut Pola Penularan Covid-19 Bisa Berubah, Virus Ini Mampu Beradaptasi dengan Lingkungan

Diam-diam Lakukan Ini di Belakang Ahmad Dhani, Mulan Jameela Ketakutan: Jangan Marah Ya

Dikutip dari Kompas.com, jumlah ventilator yang dimiliki Indonesia memang sangat terbatas.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bahkan pemerintah mencari ventilator hingga ke seluruh dunia.

"Saya ditugasi Pak Menteri (Erick Thohir), ditugasi cari ventilator sampai ke ujung dunia. Jadi termasuk Elon Musk nge-tweet kita kejar juga," ujarnya saat teleconference dengan wartawan, Selasa (7/4/2020).

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku masih kekurangan stok ventilator untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit plat merah yang ditugasi menangani pasien Covid-19.

"Kalau kita lihat RS BUMN ada 611 tempat ICU, sampai hari ini dengan segala cara kita baru ada 50 persennya," katanya, Selasa (14/4/2020).

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir, saat ditemui, di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018).
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir, saat ditemui, di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018). (Tribunnews.com/ Rina Ayu)

Diberitakan sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, Erick Thohir sudah meminta Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membuat ventilator.

"Ketika kemarin Pak Erick mengumpulkan beberapa perguruan tinggi dan Litbang, itu temen-teman UI dan ITB bisa buat ventilator," ujar Arya Sinulingga, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (18/4/2020).

Tolak Uang Pemberian Raffi Ahmad, Rafathar Pilih Jualan Jus, Pembeli Kaget saat Dengar Harganya

Ipar Paula Pingsan saat Tes Corona, Baim Wong Kaget Lihat Hasil Rapid Istri : Baru Mau Pisah Ranjang

Ia menyampaikan, sebenarnya Indonesia sudah mampu memproduksi alat kesehatan sendiri.

"Pak Erick berkomitmen, ketika nanti alat tersebut bisa dibuat, maka Pak Erick sudah menugaskan tiga industri strategis pertahanan yaitu PT DI, Pindad dan LEN itu harus memproduksi ventilator ini."

"Mudah-mudahan kalau lulus uji klinis maka ventilator ini sudah bisa digunakan ataupun diproduksi oleh BUMN," terang Arya Sinulingga.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved