Teror Virus Corona
Anies Curhat ke Media Asing karena Frustrasi, Yunarto Wijaya: Buruan Kerjain Janji, Bukannya Ngeluh
Yunarto Wijaya menyoroti curhatan Anies Baswdan ke media asing, menurut Toto seharusnya Anies lebih banyak bekerja, bukannya mengeluh.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
"Bapak yg itu mirip2 sama ini sebenernya,
yang ditanya n ditagih "Pak mana janji pemenuhan lab sama bansos?",
Jawabnya: "Perkiraan saya data yg meninggal lebih dari yg diumumkan...."," tulisnya lagi.
Anies Curhat ke Media Asing
Dilansir dari Grid.id, Anies Baswedan belum lama ini diwawancarai oleh salah satu media asal Australia.
Dirinya menjadi narasumber dari The Sydney Morning Herald dan tulisan tersebut dipublikasikan pada 7 Mei 2020 yang lalu.
Dalam wawancara tersebut, Anies mengungkapkan rasa kecewa bahkan frustasinya pada pemerintah pusat terutama kementerian kesehatan di bawah kepemimpinan Terawan Agus Putranto.
Rasa Frustasi tersebut berkaitan dengan penanganan virus corona pada awal-awal masuknya di Indonesia.
Apa yang dikatakan oleh gubernur DKI Jakarta itupun jadi sorotan banyak pihak.
Anies mengatakan bahwa dirinya dan jajaran telah mengendus keberadaan virus corona sejak awal tahun 2020.
Namun menurutnya apa yang ia sadari itu ternyata berbanding lurus dengan sikap yang diambil oleh pemerintah pusat termasuk kementerian kesehatan kala itu.
Hal itulah yang melatari Anies merasa frustasi dan kecewa dengan langkah yang diambil oleh pemerintah pusat mengenai penanganan virus corona.
Di laman berita yang diterbitkan oleh Sydney Morning Herald tersebut, Anis mengatakan bahwa pada bulan Januari 2020 dirinya telah melakukan rapat dengan banyak rumah sakit di Jakarta.
Rapat tersebut membahas mengenai virus corona yang ia sebut pneumonia Wuhan lantaran belum ada istilah covid-19 kala itu.
"In an interview with The Sydney Morning Herald and The Age, Anies revealed that on January 6, after hearing about the first cases of a new virus in Wuhan, "we already started to have meetings with all hospitals in Jakarta, informing them about [what] at that time we called 'pneumonia Wuhan' – there was no COVID yet".