Viral Habib Umar Assegaf Saling Pukul dengan Petugas, Fadli Zon Salahkan Kebijakan yang Berubah-ubah

Menurut Fadli Zon, masyarakat tidak disiplin karena kebijakan yang berubah-ubah. Sehingga ia berharap petugas di lapangan bisa lebih persuasif lagi.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Ist
Viral video pria berjubah putih adu mulut dengan petugas PSBB di pos check point exit Tol Satelit Surabaya. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Anggota DPR RI Fadli Zon ikut mengomentari video viral Habib Umar Assegaf yang terlibat saling pukul dengan petugas di check point PSBB.

Fadli Zon menyayangkan sikap petugas yang saling pukul dengan Habib Umar Assegaf pada video tersebut.

Menurut Fadli Zon, seharusnya petugas bisa lebih persuasif dalam menghadapi Habib Umar Assegaf.

Apalagi menurutnya, sosok Habib Umar Assegaf adalah tokoh ulama terkenal dan usianya juga lebih tua.

Bahkan Fadli Zon juga mengatakan kalau masyarakat kurang disiplin seperti Habib Umar Assegaf disebabkan oleh kebijakan yang berubah-ubah.

Hal itu disampaikan oleh Fadli Zon di akun Twitter miliknya, Kamis (21/5/2020).

Pada video yang viral di media sosial, Habib Umar Assegaf tampak enggan mendengarkan petugas karena melanggar PSBB.

Habib Umar Assegaf bahkan mengatakan bahwa orang yang sakit itu adalah orang yang tidak sembahyang.

Buntutnya, terjadi cekcok bahkan hingga adu pukul antara Habib Umar Assegaf dengan petugas Satpol PP di lapangan.

Video itu pun viral di media sosial, dan belakangan diketahui kalau sosok itu adalah Habib Umar Assegaf.

Habib Umar Assegaf Saling Pukul di Check Point PSBB, Marah ke Polisi : Sakit Itu yang Gak Sembahyang

Wagub DKI Sebut Aturan PSBB Tak Pandang Bulu: Gubernur Sampai Raja Kalau Melanggar Kena Sanksi

Fadli Zon pun ikut bersuara atas kejadian tersebut melalui Tweet akun  @PecintaIBHRS yang memposting foto-foto Habib Umar Assegaf dalam kesehariannya.

Akun tersebut menuliskan tentang sosok Habib Umar Assegaf yang disegani masyarakat.

"Ini adalah sosok AL-HABIB UMAR BIN ABDULLAH ASSEGAF

pimpinan PONPES RAODHATUS-SALAF BANGIL.

yg dipukul dan ditendang oknum SATPOL PP

Semoga beliau dalam keadaan sehat wal'afiat panjang umur dn sllu dlm lindungan Allah SWT," tulis akun tersebut.

Tweet itu kemudian dikomentari oleh Fadli Zon.

Ia menyayangkan sikap petugas yang terkesan tidak persuasif dan simpatik kepada Habib Umar Assegaf.

"Harusnya petugas termasuk Satpol PP bisa lebih persuasif n simpatik menghadapi masyarakat apalagi yg sdh senior atau org tua,

apalagi ini tokoh ulama pimpinan pesantren.

Masyarakat kurang disiplin krn kebijakan di atas berubah2,

n juga penegakan di lapangan bersifat acak," tulisnya.

Anies Baswedan Sebut Tak Ada Pelonggaran PSBB, Yunarto Wijaya: Please Lihat Kondisi Lapangan Pak

PSBB DKI Jakarta Diperpanjang, Anies : Mudah-mudahan Ini Fase Terakhir

Diberitakan sebelumnya, Video seorang yang marah di check point PSBB kembali terjadi.

Kali ini seorang pria bergamis yang marah hingga saling pukul dengan petugas Satpol PP.

Insiden pria bergamis marah tak terima aturan PSBB terjadi di check point PSBB Exit Tol Satelit, Surabaya.

Pria bergamis putih tersebut menumpangi mobil Toyota Camry warna hitam dengan nomor polisi N 1 B.

Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko dari hasil pemeriksaan plat nomor kendaraan, pria bergamis itu adalah Habib Umar Abdullah Assegaf Bangil.

Habib Umar Assegaf merupakan pengasuh Majelis Roudhotus Salaf, Bangil, Pasuruan.

Habib Umar Assegaf marah karena distop oleh petugas.

Petugas mendapati jumlah penumpang di dalam mobil Toyota Camry Habib Umar Assegaf melebih aturan PSBB.

Selain itu, ada satu penumpang yang tak menggunakan masker.

"Pemeriksaan dilakukan karena plat mobil N, bukan L atau W. Saat PSBB plat nomor selain L dan W memang diminta putar balik saat masuk ke Surabaya," kata Trunoyudo dikutip dari Kompas.com.

Melansir Tribun Jatim, Kasatlantas Polrestabes Surabaya Kompol Teddy Chandra menerangkan, kronologi insiden percekcokan antara pria berjubah putih itu dengan sejumlah aparat petugas gabungan di lokasi.

Insiden tersebut terjadi sekira pukul 16.45 WIB.

Saat itu, petugas sedang melakukan razia kendaraan jenis mobil yang hendak melintas di depan pos check point exit Tol Satelit.

Pria Telanjang Dada Tiba-tiba Rebahan di Kamar, Istri Telepon RT Saat Barang Suami Dipakai

Tutup Mal CBD Ciledug Pasca Diserbu Pengunjung, Walkot: Dana Bansos Jangan Dibelikan Baju Lebaran

Tibalah sebuah mobil jenis sedan hitam yang diketahui Toyota Camry bernopol N 1 B.

"Kendaraan dilakukan pemeriksaan pelanggaran PSBB yang didapati adalah tidak menggunakan masker, ada yang tidak menggunakan masker," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Kamis (21/5/2020).

Kedua, muatan penumpang melebihi kapasitas yang telah diatur dalam aturan PSBB Surabaya.

"Kedua pelanggaran PSBB-nya itu adalah kapasitas penumpang untuk jenis mobil tersebut sudah melebihi batas 50 persen. Kalau jenis kendaraan sedan berarti kan kapasitasnya hanya 3 orang satu di depan dan 2 di belakang dengan ada spasi kanan kiri, tengah kosong," terangnya.

Saat petugas sedang memberi pemahaman, Habib Umar Assegaf keluar dari mobil.

"Bapak kami hormati ya. Bapak dengar baik baik," ujar petugas polisi ke arah pria berjubah itu.

Bukannya menuruti permintaan petugas. Pria berjubah itu justru membalas dengan merutuki petugas.

"Saya jauh lebih baik," tukasnya.

Namun balasan itu tak membuat petugas gentar.

Petugas polisi itu justru terus berupaya memberikan pemahaman kepada si pria tersebut.

"Saya udah bilang baik-baik. Kalau yang lain itu nurut pak. Yang tidak pakai masker, mulai sana dipakai," ujar petugas polisi seraya mengarahkan tangannya ke jalan raya di belakangnya.

Mendengar pernyataan dari sang polisi, pria berjubah itu kemudian menjawab dengan nada bicara yang terdengar berat.

"Penyakit itu orang yang tidak sembahyang," tukas pria berjubah itu seraya melenggang meninggalkan si petugas polisi.

Tak ingin kalah, sang polisi kembali menyodorkan argumen bantahan.

"Siapa yang tidak sembahyang. Apakah bapak sendiri yang sembahyang," jelasnya.

Di lain sisi, petugas satpol PP yang turut menghentikan mobil hitam yang diduga ditumpangi oleh pria berjubah, juga ikut andil memberikan pengertian terhadap pria berjubah tersebut.

"Bapak ini juga sudah melebihi muatan. Bapak ini saya ingatkan," ujar petugas Satpol PP dengan nada bicara melenguh payah.

Tapi si pria berjubah itu malah makin berang.

Berkali-kali ia meneriakkan kata mundur memberikan intruksi pada sopir mobil warna hitam itu yang tampak masih duduk di bangku kabin kemudi.

"Mundur. Mundur," pekik parau pria berjubah itu.

Sang polisi sebelumnya pun kembali muncul.

Ia kembali menyampaikan pengertian kepada pria berjubah itu.

"Muatannya 5, tidak boleh pak. Pak ini ketentuan. Jangan marah. Jangan mentang-mentang bapak," ujarnya dengan nada meninggi.

Namun tak disangka, ternyata pria berjubah itu tetap berang, dengan menyebut petugas menggunakan idiom yang terbilang bermakna kasar.

Lantaran pria itu terus ngotot dan membantah imbauan petugas.

Teddy mengungkapkan, para petugas memilih alternatif solusi mengimbau pada pengemudi mobil tersebut untuk kembali.

"Mungkin pertimbangan anggota daripada ribut daripada nanti malah lebih ini, ya sudah diputarbalikkan," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved