2 Kejadian Pertengkaran Adik Kakak Berujung Maut, di Garut Benda yang Digunakan Pelaku Sampai Patah

Pemuda tewas setelah cekcok dengan kakaknya. Korban tewas setelah ditusuk pelaku pakai pisau dapur.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: Vivi Febrianti
Istimewa via Tribunnews.com
Ilustrasi - Pemuda tewas setelah cekcok dengan kakaknya. Korban tewas setelah ditusuk pelaku pakai pisau dapur. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Peristiwa mengenaskan terjadi di Karangpawitan, Garut, Jawa Barat sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1441 H.

Seorang pemuda meninggal dunia setelah terlibat pertengkaran dengan kakaknya.

Kejadian berujung maut ini terjadi pada Sabtu (23/5/2020) sekira pukul 23.30 WIB.

Malam itu, kakak berinisial QA (27) diduga merasa emosi dengan adiknya, Wira (21).

Peristiwa pembunuhan ini berlangsung di kediaman keduanya di Desa Suci Kaler, Karangpawitan, Garut.

QA menghabisi nyawa adiknya dengan menggunakan pisau.

Kini pelaku QA sendiri telah diamankan pihak kepolisian.

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta, Warga Sebut Korban Seperti Lagi Kebingungan

Kronologi Anggota TNI dan Keponakannya Tewas Dibacok, Begini Kesaksian Pak RT: Berkelahi dari Sahur

Belum diketahui secara pasti motif QA tega melakukan aksinya itu.

Namun berdasakan pemeriksaan sementara, QA diduga kesal dengan adiknya yang melontarkan kata-kata tak semestinya kepada sang ibu.

Kronologi penusukan

Sebelum kejadian, korban sempat duduk di atas kasur dan menggangu pelaku dengan ucapan kasar.

Ilustrasi - Seorang pemuda meninggal dunia setelah terlibat pertengkaran dengan kakaknya.
Ilustrasi - Seorang pemuda meninggal dunia setelah terlibat pertengkaran dengan kakaknya. (istimewa via Wartakota)

Hal itu disampaian langsung Kasatreskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng.

"Sebelum ditusuk korban duduk di atas kasur. Ia lalu mengganggu pelaku QA (27), dengan ucapan kasar. Selain itu korban bernama Wira (21) juga melawan ibunya," ujarnya Senin (25/5/2020) seperti dikutip dari TribunJabar.

Selanjutnya, pelaku QA menegur adiknya.

Saat itu, korban melawan dan menantang berkelahi.

Pelaku yang nampak terpancing emosi pun memukul wajah korban satu kali dengan tangan kosong.

Ingin Bangunkan Sahur, Pengurus Masjid Malah Dikeroyok Sejumlah Pemuda, Ini Kronologi Lengkapnya

Kronologi 2 Tenaga Medis Ditembak KKB, Diadang Saat Antar Obat Penanganan Covid-19

Setelahnya, korban kembali melawan dengan melontarkan kata-kata kasar.

"Pelaku lalu memukul wajah korban satu kali di bagian wajah dengan tangan kosong. Korban kembali melawan dengan ucapan kasar," jelasnya.

Pertengkaran itu tak berhenti di situ.

Pelaku kemudian pergi ke dapur untuk mengambil pisau.

FOLLOW:

Tak lama kemudian, QA menghunuskan pisau ke bagian dada kiri korban.

"Pisau ditusuk sebanyak satu kali. Pisau sampai patah dan korban tergeletak di kasur," terangnya.

"Hasil investigasi kami, Wira tewas dengan luka tusuk tepat di bagian jantung. Peristiwa itu terjadi di rumah keduanya di Perum Suci Permai, Desa Suci Kaler, Karangpawitan," tambahnya.

Saat itu, korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun nahas nyawa korban tak tertolong.

Gara-gara SMS Sayang Besok Ketemu, Suami dan PNS di NTT Saling Lapor Polisi Ngaku Teraniaya

Fakta di Balik Pria Ngamuk Serang Balita hingga Tewas, Awalnya Cari Kepala Desa Minta Bantuan Dana

Korban diketahui meninggal dunia dalam perjalanan.

Sementara itu QA kini tengah menjalani pemeriksaan.

Maradona menyebut, pihaknya baru menerima laporan pada Minggu (26/5/2020) dini hari.

Tim langsung bergerak cepat menuju ke lokasi kejadian dan mengamankan pelaku.

Saat ini polisi masih mendalami motif dan kronologi kejadian tersebut.

"Kemungkinan karena masalah keluarga. Masih kami dalami," terangnya.

Kejadian yang melibatkan adik kakak itu bukan hanya terjadi di Garut.

Ilustrasi pengeroyokan
Ilustrasi pengeroyokan - Perkelahian keluarga pada malam takbiran Hari Raya Idul Fiti 1441 H berujung maut. (istimewa via Wartakota)

Perkelahian adik kakak pada malam takbiran Hari Raya Idul Fiti 1441 H berujung maut juga terjadi di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara.

Seorang anak berusia 20 tahun meninggal dunia setelah terlibat perkelahian dengan ayah dan adiknya.

Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Limapuluh Kota, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara pada Sabtu (23/5/2020).

Perkelahian tersebut dikabarkan terjadi karena persoala uang.

Saat itu, korban, Yunus (20) sempat dilarikan ke Puskesmas setempat

Nahas nyawa Yunus tak bisa diselamatkan.

Dilansir dari Tribun Medan, Yunus awalnya ditanya oleh ayahnya, YS (50) tentang masalah kehilangan uang.

Balita di Bukittinggi Tewas Setelah Dianiaya Ayah, Ibu Tiri dan Tantenya

Pengakuan Pedagang Sapi Ajak 5 Gadis Remaja Bercinta, Pelaku Tak Tahan Ditinggal Sang Istri Jadi TKW

Yunus yang saat itu baru kembali ke rumah mengatakan tidak tahu menahu perihal kehilangan uang yang dimaksud YS.

Pengakuan Yunus lantas membuat sang ayah terpancing emosi.

Adu mulut pun tak terhindarkan saat itu.

Bahkan keduanya sempat terlibat adu fisik.

Berdasarkan kesaksian warga, Hafis, perkelahian itu terjadi di dalam rumah YS.

Malam itu, warga yang mendengar keributan mencoba melerai.

"Sudah kami lerai, makanya si Yunus dilarikan ke Puskesmas, namun meninggal dunia," ungkap Hafis, Sabtu (2/5/2020).

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP Bambang Gunanti membenarkan adanya kejadian itu.

Dikatakannya bahwa saat ini kedua tersangka sudan diamankan di Mapolres Batubara untuk menjalani pemeriksaan.

"Ya benar, ada pertikaian dalam satu keluarga. Sehingga mengakibatkan satu orang tewas," ujar Bambang.

(TribunJabar/TribunnewsBogor.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved