Sudah Terima 6 Bantuan dari Pemerintah, Wanita Ini Tetap Ajak 4 Anaknya Jalan Kaki Agar Dapat Lagi
Imas Yani (30) merupakan warga Kampung Cikanyere RT 03/04, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur.
Imas baru saja mengambil bantuan sekeresek beras, minuman, dan makanan lainnya dari seorang dermawan di wilayah beda kecamatan yakni di kawasan Bolenglang, Kecamatan Cilaku berjarak sekitar 10 kilometer dari rumahnya.
Imas mengajak keempat anaknya berjalan kaki yakni Iis Samsiah (2,5), Najir (3), Anisa (4), dan Fitria (10), kembali ke rumahnya di Kampung Cikanyere RT 03/04, Desa Cieundeur, Kabupaten Cianjur.
Ditemui di sekitar jalan Warungkondang, ketiga balitanya sudah terlihat lelah.
Kaki dari dua balita berjalan tanpa sendal dan sepatu, celananya sudah kotor karena menginjak lumpur.
Tiga anaknya bersandar ke tembok dengan kedua kaki selonjoran. Satu orang duduk dengan memeluk kedua lutut.
Imas mengatakan, sudah setiap tahun menjelang lebaran ia menghampiri seorang dermawan untuk mendapat beras dan minuman. Ia mengaku tak mendapat bantuan covid-19 dari pemerintah.
"Saya tidak dapat bantuan Covid-19 pak, sudah setiap tahun saya seperti ini berjalan kaki ke rumah bu haji," kata Imas.
Imas mengaku masih mempunyai suami, namun saat ini tak bekerja dan menganggur.
Imas mengatakan ia juga tak berdaya mengurus anak-anaknya yang masih kecil.
"Suami ada tapi menganggur pak," kata Imas.
Karena keresek barang bawaannya cukup banyak, Imas membiarkan anak-anaknya berjalan mengikutinya di pinggir jalan.
Dibantu Dedi Mulyadi
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengunjungi keluarga Imas Yani (30) di Kampung Cikanyere RT 03/04, Desa Cieundeur, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Rabu (20/5/2020) malam.
Imas Yani adalah seorang ibu yang membawa empat anaknya, tiga di antaranya balita berjalan kaki sejauh 10 kilometer untuk sekadar mengambil satu kantong keresek beras, minuman, dan makanan lainnya dari seorang dermawan di kecamatan lain, berjarak 10 kilometer dari rumahnya.
Mengapa harus berjalan kaki karena Imas Yani tak punya uang untuk naik angkutan umum. Kisah Imas Yani dan anak-anaknya itu kemudian viral setelah diberitakan oleh tribunjabar.id.