Teror Virus Corona
Jawaban Gus Miftah Soal Lebih Takut Allah atau Corona, Najwa Shihab Tertawa Sampai Minta Diulang
Gus Miftah Ditanya Lebih Takut Allah atau Corona, Jawabannya Buat Najwa Shihab Tertawa Sampai Minta Diulang : Nomor 2 sekarang lagi banyak
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Jawaban Gus Miftah saat ditanya soal lebih takut mana, Corona atau Allah, membuat Najwa Shihab tertawa.
Najwa Shihab menilai jawaban Gus Miftah tentang pertanyaan lebih takut Corona atau Allah bagus.
Pendakwah Gus Miftah menjadi narasumber di Mata Najwa Belajar dari Pandemi.
Awalnya Najwa Shihab bertanya apakah Covid-19 ini merupakan bagian azab dari Allah.
"Gus dalam pandangan agama, ada banyak kemudian orang yang melihat wah virus ini azab, virus ini hukuman, virus ini karena Allah murka kepada kita."
"Apakah pandangan-pandangan itu tepat atau malah sebaliknya kita harus selalu berbaik sangka kepada Tuhan Gus?" tanya Najwa Shihab.
Gus Miftah berpendapat Covid-19 sebagai azab dari Allah kurang tepat.
"Saya pikir kurang tepat, karena yang menerima musibah ini tidak hanya orang yang tidak beriman,
Bahkan orang beriman sekalipun, malah catatan saya di Saudi Arabia itu yang paling banyak terpapar virus itu justru Kota Mekkah," ujar Gus Miftah.
• Liga 1 2020 Bergulir September, Silvio Escobar Berharap Tetap Dalam Penampilan Maksimal
• Mpok Alpa Hampir Tenggelam di Kolam Renang, Betrand Peto Sigap Menyelamatkan Banjir Pujian
• Daftar Zona Merah Covid-19 Kabupaten Bogor 3 Juni 2020, Kasus Positif Terbanyak di Cileungsi
Menurut Gus Miftah, bila memang Covid-19 bagian dari azab maka semestinya Kota Mekkah terbebas dari Covid-19.
Gus Miftah justru mengibaratkan pandemi Covid-19 ini seperti kisah Nabi Nuh.
"Saya mengibaratkan seperti ini Mbak Nana, seperti saat Nabi Nuh harus memilih penumpang kapalnya, yang kapasitas kapalnya sangat terbatas.
Artinya apa orang-orang yang selamat yang diajak oleh Nabi Nuh untuk naik ke perahu itu adalah orang-orang yang siap," papar Gus Miftah.
Siap kata Gus Miftah merupakan siap; dalam segi rohani dan jasmani.
"Maka di sini kemudian kita harus sama-sama tingkatkan kualitas diri, baik jasmani, rohani, spiritualitas,