Ternyata Ini Alasan Kenapa Orang Jepang Kalau Makan Mi Diseruput
Mengapa orang Jepang kalau makan mi diseruput? Dan bagaimana mereka menerima kebiasaan tersebut?
Kemudian soba menjadi lebih populer dibandingkan udon dan menjadi salah satu kuliner khas Edo.
Orang-orang pada zaman Edo beli dan makan soba di kedai kecil atau dari pedagang keliling di malam hari yang memanggul gerobak.
Ada juga soba yang disajikan di restoran, tetapi bagi warga umumnya soba tetaplah street food. Kala itu, makan berisik pun dianggap kurang sopan.
Namun menurut Horii, soba adalah street food untuk rakyat, sehingga mereka tidak begitu memedulikan perihal table manner.
Selain itu, kedai street food pada dasarnya tempat orang datang dan makan dengan cepat, kadang sembari berdiri.
Mereka mampir sepulang kerja atau sebelum menuju ke tempat tertentu. Dalam keadaan seperti itu, mungkin dapat dikatakan bahwa menyeruput mi tak masalah.
Sehingga bisa jadi, itulah awal mula kebiasaan menyeruput mi oleh orang Jepang. Berawal dari kedai soba, menyebar ke penjuru Jepang, dan berlanjut sampai masa kini.
Bahkan sekarang tak hanya soba yang diseruput, makan ramen dan mi Jepang lain juga.
Menurut Horii, itu adalah cara orang Jepang makan mi. Namun tak ada pemaksaan bagi orang asing untuk makan dengan cara demikian. Dia tak bisa memaksa orang lain mengikuti caranya makan.
Horii mengatakan, lebih baik fokus pada bagaimana cara orang lain menghargai betapa nikmat dan bernutrisinya soba.
Orang asing cukup mengapresiasi makanan khas daerah mana pun, tanpa memandang cara mereka makan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Orang Jepang Kalau Makan Mi Diseruput?"
Penulis : Yuharrani Aisyah
Editor : Yuharrani Aisyah