Teror Virus Corona
Kasus Corona di DKI 9 Juni Tertinggi se-Indonesia, Anies Sebut Bukan Lonjakan : Angka yang Benar 194
menurut Gubernur Anies Baswedan, kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta Selasa 9 Juni 2020 bukan berarti ada loncajakan kasus di Jakarta
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Anies Baswedan angkat bicara soal angka tertinggi kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta pada Selasa (9/6/2020).
Menurut Anies Baswedan, sebenarnya angka tertinggi tersebut bukan berarti terjadi lonjakan.
Gubernur Anies juga mengatakan angka berbeda dari yang diumumkan oleh Gugus Tugas Covid-19.
Di Indonesia Lawyers Club, awalnya Anies Baswedan mengakui bahwa angkat kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta 9 Juni 2020 merupakan yang tertinggi.
"angka hari ini termasuk tinggi, hari ini penambahan kasus di DKI Jakarta ada 234 kasus, " kata Anies Baswedan dikutip dari akun Youtube Indonesia Lawyers Club.
Menurut Gubernur Anies, angka tersebut merupakan rekor terbanyak di DKI Jakarta.
"ini rekor terbanyak di Jakarta, sebelumnya tanggal 16 April ada 223 kasus," kata Anies Baswedan.
Meski demikian menurut Anies Baswedan angka tertinggi itu bukan berarti di DKI Jakarta ada lonjakan kasus.
" tetapi saya perlu sampaikan angka tertinggi hari ini bukan berarti selama 3 hari ini ada lonjakan, lonjakan kasus seperti yang dibayangkan," kata Anies Baswedan.
Ia menjelaskan, dari 234 kasus baru Covid-19 di Jakarta, 40 di antaranya adalah rapelan dari rumah sakit.
"234 kasus in bang karni, 40 rapelan dari rumah sakit, sesungguhngay angka yang benar itu 194 karena 40 itu rapel rumah sakit,
194 dari mana ? 113 dari pasien, 110 kegiatan tracing kegiatan puskesmas," papar Gubernur Anies.
Anies Baswedan menjelaskan, selama masa transisi Pemprov DKI Jakarta melakukan penelusuran lewat puskesmas.
"di masa transisi ini kita melakukan kegiatan tracing oleh puskesmas, bahkan dibuatkan khusus perintah untuk melakukan tasting PCR, bukan rapid test yah, pcr,
puskesmas kita melakukan aktive car finding diberi tambahan kuota oleh Dinkes sehingga bisa melakukan kontak trancing follow up pengobatan," kata Anies Baswedan.