Kasus Covid-19 Di Kota Bogor Melonjak dalam Waktu 3 Hari, Level Kewaspadaan Masih Ada Di Zona Kuning
Selama tiga hari berturut turut jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor terus bertambah.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Selama tiga hari berturut turut jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor terus bertambah.
Pada 10 Juni 2020 terjadi kenaikan sebanyak 16 kasus, pada 11 Juni 2020 terjadi kenaikan tiga kasus dan pada 12 Juni 2020 terjadi kenaikan lima kasus.
Jika diakumulasikan dalam tiga hari tersebut terjadi lonjakan sebanyak 24 kasus orang yang terkonfirmasi positif.
Meski mengalami lonjakan namun status level kewaspadaan di Kota Bogor masih berada di zona kuning.
Dari rilia yang diterima TribunnewsBogor.com, Wali Kota Bogor Bima Arya mengikuti rapatkoordinasi yang dipimpin Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui saluran video conference, Jumat (12/6/2020).
Dalam kesempatan tersebut memaparkan sejumlah evaluasi dan update level kewaspadaan seluruh daerah se-Jawa Barat.
Dalam data yang dipaparkan Ridwan Kamil, Kota Bogor masih berada di tingkat kewaspadaan tiga yang diberi label warna kuning.
“Saya menyimpulkan bahwa ada kenaikan tren dalam dua minggu ini, walaupun masih dalam kategori terkendali, tapi angka reproduksinya naik pelan-pelan 0,69 lalu 0,72 sekarang 0,8, mudah-mudahan jangan menjadi berita buruk di dua minggu berikutnya, saya titip jaga wilayahnya masing-masing,” ungkap pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
Ia menambahkan, khusus wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek) untuk tetap seirama dengan kebijakan DKI.
“Untuk Bodebek saya titip 80 persen kebijakannya seirama dengan kebijakan DKI, tapi kalau ada kearifan lokal yang berbeda seperti masalah ojol, kami persilahkan melakukan keputusan-keputusan sesuai dengan situasi dan hal lain-lain," katanya.
Emil mengatakan seluruh sumber daya (yang Pemprov Jabar miliki) kalau dibutuhkan khusus akan dimaksimalkan di Bodebek sampai 4 Juli untuk memastikan fluktuasi di Jakarta jangan sampai berdampak.
"Saya sedikit khawatir terkait transportasi commuter yang ke Jakarta. Itu juga harus diwaspadai, setelah dibuka kembali tempat ibadah dan sejumlah perkantoran di masa PSBB Transisi, lanjut Emil, pada minggu ini akan masuk pembukaan terbatas bagi sektor perdagangan termasuk mall, saya persilahkan, Kemudian minggu depan pariwisata dengan rekomendasi kami pariwisata outdoor dan siang hari, Tempat Hiburan Malam dan wisata indoor di tahan dulu, kemudian Pendidikan juga di tahan dulu jangan sampai ada kebijakan pembukaan, jangan sampai kasus Korea Selatan, Israel dan Prancis, gara-gara dibuka sekolah tapi belum siap, jadi terkendala,” bebernya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan, level kewaspadaan kuning berarti kebijakan PSBB di masa transisi fase kedua ini berlaku tetap.
“Tadi sudah kami terima data dari pak Gubernur, Kota Bogor level kewaspadaannya masih kuning, artinya tidak ada perubahan kebijakan, aktivitas pernikahan, seminar di hotel masih belum bisa dibolehka, tadinya kita ingin mulai mengizinkan pernikahan di hotel, tapi masih kuning artinya tidak boleh. Jadi harus ditahan dulu,” ungkap Bima.
Sementara itu, untuk pembukaan mall di Kota Bogor, Bima menyebut masih diperbolehkan. “Asalkan dengan protokol kesehatan yang ketat. Jika pengelola mall siap dengan itu semua, kami akan cek langsung di lapangan, lalu akan kami berlakukan masa uji coba pembukaan mall selama satu minggu. Kalau berjalan dengan baik, silahkan teruskan. Kalau tidak, akan kami evaluasi kembali,” ujarnya.