John Kei Ditangkap

Jarinya Putus Diserang Anak Buah John Kei, Lihat Wajah Pelaku : Kalau Orang Lain Dia Habisin Saya

Diketahui bersama anak buah John Kei melakukan penyerangan di dua tempat berbeda pada Minggu (21/6/2020).

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: khairunnisa
Youtube Metrotvnews/Tribunnews.com
anak buah Nus Kei cerita bisa selamat dari penyerangan kelompok John Kei 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Satu korban penyerangan Anak Buah John Kei yang selama menduga orang yang menyerangnya masih saudara.

Ia mengaku sempat melihat wajah orang yang memotong jari tangannya.

Diketahui bersama Anak Buah John Kei melakukan penyerangan di dua tempat berbeda pada Minggu (21/6/2020).

Peyerangan dilakukan di kawasan Green Lake Citu, Cipondoh, Kota Tangerang dan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Saat menyerang kawasan Green Lake City, Anak Buah John Kei tak segan melepaskan tembakan sebanyak tujuh kali, merusak gerbang perumahan, dan mengacak-acak rumah Nus Kei.

Akibatnya, satu orang sekuriti perumahan mengalami luka karena ditabrak Anak Buah John Kei dan satu pengendara ojek online tertembak di bagian kaki.

Sementara itu, penyerangan di Cengkareng menyebabkan satu Anak Buah Nus Kei berinisial ER tewas dan satu orang lainnya terluka.

Satu korban selamat Angke Rumotora sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Medika Karang Tengah Kota Tangerang.

Angke Rumotora mengalami luka dari benda tajam di bagian tangan dan punggung.

Angke Rumotora menceritakan kronologi penyerangan yang ia alami.

Sejumlah anak buah John Kei yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan dan pengrusakan rumah saat diminta berbaris dna berhitung oleh polisi.
Sejumlah anak buah John Kei yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan dan pengrusakan rumah saat diminta berbaris dna berhitung oleh polisi. (Youtube Jacklyn Choppers)

Menurut Angke, saat itu Nus Kei ada di belakangnya mencoba untuk menyelamatkan diri.

"saya gak tau di belakang Om Nus sudah lompat, terus saya teriak om lari, " kata Angke dikutip dari video akun Youtube Metrotvnews.

Ketika lari, rupanya ada Anak Buah John Kei yang mengejarnya.

"lari pas dia ikut di jalan dia potong saya saya tangkis sebelah kiri terus kena ini (jari),

terus tergeletak terus dia sepak kaki kanan saya saya jatuh,

dia sempat potong di belakang saya, " kata Angke Rumotora.

Angke mengaku sempat melihat wajah orang yang menebas jarinya.

Ketika itu Angke Rumotora menduga pelaku masih keluarganya.

"saya lihat dia dan dia lihat saya, maka dari itu dia tinggalin saya,

makanya saya pikir yang potong saya itu keluarga juga,

kalau orang lain mungkin dia habisin saya," kata Angke Rumotora.

Melansir Kompas.com, AR yang lolos dari maut saat dikejar kelompok John Kei dilarikan ke rumah sakit lantaran menderita luka dari benda tajam hingga mengalami putus di bagian jari tangan kirinya.

"Dia detail pendarahan banyak (saat datang), luka di jari sebelah kiri, jadi keempat jari putus," ujar dokter Redo Alif yang menangani luka AR saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/6/2020).

Redo menjelaskan, awalnya hanya tiga jari yang putus, yakni jempol, jari tengah dan jari manis.

Sedangkan jari telunjuk hampir putus.

Akhirnya diputuskan jari telunjuk tersebut diamputasi.

Redo menjelaskan, dari luka yang terlihat di tangan kiri AR, jelas bahwa luka yang didapat AR merupakan sayatan benda tajam.

"Bentuk lukanya itu benda tajam karena rapih pinggirnya," tutur Redo.

Redo menambahkan, korban AR mengalami luka sayat di bagian punggung hingga harus menerima lima jahitan.

Setelah mendapat perawatan, AR meminta untuk segera keluar dari rumah sakit dan dirawat di luar rumah sakit.

"Menurut mereka demi keselamatan mereka dan orang-orang sekitar (rumah sakit)," ujar dia.

Hasil pemeriksaan sementara, menurut polisi, John Kei telah menentukan peran masing-masing anak buahnya sebelum melakukan penyerangan di Tangerang dan Jakarta Barat pada Minggu (21/6/2020).

Penyerangan tersebut bertujuan untuk mencari keberadaan Nus Kei yang masih saudara John Kei.

John Kei memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Nus Kei lantaran masalah pembagian uang hasil penjualan tanah yang tidak merata.

Penyerangan dilakukan Anak Buah John Kei di dua lokasi berbeda, yakni kawasan Green Lake City di Cipondoh, Kota Tangerang; dan daerah Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu siang.

Saat menyerang kawasan Green Lake City, Anak Buah John Kei tak segan melepaskan tembakan sebanyak tujuh kali, merusak gerbang perumahan, dan mengacak-acak rumah Nus Kei.

Akibatnya, satu orang sekuriti perumahan mengalami luka karena ditabrak Anak Buah John Kei dan satu pengendara ojek online tertembak di bagian kaki.

Sementara itu, penyerangan di Cengkareng menyebabkan satu Anak Buah Nus Kei berinisial ER tewas dan satu orang lainnya terluka.

Polisi kemudian menangkap John Kei dan 29 anak buahnya di markas mereka di Jalan Tytyan Indah Utama X, Bekasi, Jawa Barat pada Minggu sekitar pukul 20.15 WIB.

Polisi menyita sejumlah barang bukti di markas kelompok John Kei di antaranya 28 buah tombak, 24 buah senjata tajam, 2 buah ketapel panah, 3 buah anak panah, 2 buah stik bisbol, dan 17 buah ponsel.

John Kei rencanakan pembunuhan pada Nus Kei yang disebutnya sudah berkhianat, beri tugas ini ke anak buah
John Kei rencanakan pembunuhan pada Nus Kei yang disebutnya sudah berkhianat, beri tugas ini ke anak buah (Tribunnews)

Polisi sebelumnya memeriksa Nus Kei sebagai saksi.
Menurut polisi, keterangan yang diberikan Nus Kei kepada polisi menjadi dasar penangkapan John Kei dan anak buahnya.

Kini, John Kei dan 29 anak buahnya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyerangan, penganiayaan, dan pembunuhan berencana.

Polisi juga tengah memburu tiga Anak Buah John Kei lainnya.

Salah seorang di antaranya diduga membawa senjata api.

Melansir Tribun Jakarta Pengacara John Kei Anton Sudanto membantah jika kliennya memerintahkan sejumlah orang untuk menyerang pamannya, Nus Kei.

Hal itu disampaikan Anton di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (23/6/2020).

"Tentu itu kami membantah, karena nggak ada bukti sama sekali," kata Anton kepada wartawan.

Meski begitu, Anton mengatakan pihaknya menghormati jalannya proses penyidikan.

"Ini masih dalam penyidikan. Jadi biarkanlah diuji dulu oleh penyidik. Kita lihat nanti seperti apa perkembangannya," ujar dia.

Saat ini, John Kei masih menjalani pemeriksaan terkait kasus penyerangan hingga penganiayaan yang mengakibatkan satu orang tewas.

Penyerangan ini dilatarbelakangi masalah pribadi antara John Kei dan Nus Kei. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menyebut keduanya masih bersaudara.

"Antara John Kei dan Nus Kei dilandasi permasalahan pribadi terkait adanya ketidakpuasan pembagian uang hasil penjualan tanah," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana saat merilis kasus ini, Senin (22/6/2020).

Permasalahan tersebut tidak menemui penyelesaian hingga akhirnya terjadi aksi saling ancam.

"Dengan dilandasi tidak adanya penyelesaian, mereka saling mengancam melalui HP," ujar Nana.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved