Minta John Kei Diproses Hukum, Nus Kei Akan Rekonsiliasi : Berhenti di Kami, Jangan Sampai Anak Cucu

Lebih lanjut, Nus Kei pun mengungkap rencana ke depannya. Nus Kei mengaku akan melakukan rekonsiliasi dengan keluarga besar Kei.

Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Youtube channel Jacklyn Choppers
Nus Kei komentari kasus John Kei 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tak menutup pintu damai, Nus Kei berujar bahwa proses hukum atas kasus John Kei tetap berjalan.

Meski sudah memaafkan, Nus Kei mengaku bahwa proses hukum John Kei harus tetap berjalan.

Hal tersebut seolah mematahkan pernyataan dari pengacara John Kei beberapa waktu lalu.

Sebelumnya menurut Pengacara John Kei, Anton Sudanto ucapan Nus Kei hanya di mulut saja untuk damai dengan John Kei.

Dalam implementasinya, Nus Kei sama sekali tak menunjukan sikap untuk berdamai dengan John Kei.

"Terkait damai Bun Nus, Bun Nus bicara kencangnya di media bahwa ingin damai sebagia paman 'haruslah kita damai kami sebagai orangtua', kami apresiasi itu hak bung, silahkan mau berkata apa, tapi implematasisnya, apa yang kita damaikan, sedangkan Bung John ketika kejadian sampai hari ini ditangapi tidak pernah bicara damai, kami taat hukum, kami koopratif," kata Pengacara John Kei, Anton Sudanto dikutip dari Youtube Apa Kabar Indonesia tvOne.

Belum selesai Anton bicara, Nus Kei langsung memotongnya.

Nus Kei menekankan bahwa ia bukan ingin damai ke John Kei.

Terungkap Tugas 5 Anak Buah John Kei yang Sempat Buron, Ada yang Perannya Membacok hingga Menembak

Nus Kei Mendadak Potong Omongan Pengacara John Kei saat Debat: Mereka Gak Punya Cukup Nyali

Nus Kei malah menekankan agar John Kei mengakui perbuatannya.

"Gini, saya gak mau dibilang gitu, salah itu, arah damai itu karena saya posisikan diri sebagai orangtua bukan berarti saya datang minta damai, dia melakukan perbuatan merugikan saya, saya sudah menerima dan dia harus mengakui perbuatan itu. Jadi tolong sampaikan ke beliau, saya tidak mau konflik lagi soal ini ini, tolong mengakui berjiwa besar mengakui telah melakukan perbuatan itu, " kata Nus Kei.

"Memaafkan tidak masalah. Tapi proses hukum tetap berjalan. Negara ini negara hukum," kata Nus Kei dalam Youtube Jacklyn Choppers.

Perihal kasus tersebut, Nus Kei mengurai pesan untuk John Kei.

Dalam kanal Youtube Jacklyn Choppers yang dilansir pada Jumat (26/6/2020), Nus Kei berharap agar John Kei mau bertanggung jawab.

Nus Kei juga berharap agar John Kei mau mengakui apa yang telah ia perbuat.

"Saya pesan supaya dia mengaku saja. Dia berani bertanggung jawab. Karena saya sudah berjiwa besar saya berani mengampuni dia, saya juga mohon kepada dia supaya dia melakukan seperti apa yang saya lakukan," imbuh Nus Kei.

Nus Kei komentari kasus John Kei
Nus Kei komentari kasus John Kei (Youtube channel Jacklyn Choppers)

Lebih lanjut, Nus Kei pun mengungkap rencana ke depannya.

Nus Kei mengaku akan melakukan rekonsiliasi dengan keluarga besar Kei.

Rekonsiliasi itu akan dilakukan usai kasus hukum John Kei berjalan.

Ajakan Damai dengan John Kei Disinggung, Nada Bicara Nus Kei Meninggi : Tolong Berjiwa Besar

Nus Kei Tidak Percaya John Kei Sudah Hijrah, Pengacara : Jangan Bung Seolah Tuhan

"Ini proses ini selesai dulu. Saya akan lakukan sebuah rekonsiliasi. Saya mengumpulkan semua orang Kei yang ada (di Jabodetabek)," kata Nus Kei.

Ke depannya, Nus Kei mengaku ingin agar konflik keluarga Kei berakhir sampai di sini.

Nus Kei tak ingin ada kasus serupa di generasi Kei berikutnya.

"Kejadian seperti ini jangan terulang lagi. Ini berakhir pada kami. Jangan sampai nanti anak cucu kami ke depannya nanti seperti ini," ucap Nus Kei.

Dilansir sebelumnya, Nus Kei lebih memilih untuk berdamai dengan keluarganya, John Kei yang menjadi tahanan Polda Metro Jaya.

Kata Nus Kei, alasannya simpel, karena ia merasa masih satu keluarga dengan John Kei.

"Ya kalau memang dipertemukan kenapa tidak, kami ini keluarga. Kalau ditarik lurus itu masih satu keturunan. Kalau bisa kita berkumpul hidup damai," kata Nus Kei di Cluster Australia, Selasa (23/6/2020).

Nus Kei, mengatakan sampai saat ini belum bisa melakukan komunikasi dengan keponakannya itu.

Menurutnya, permasalahan yang ada di pesan singkat WhatsApp antara keduanya adalah sebuah salah paham.

"Kami bukan kelompok, kami ini keluarga. Memang ada komunikasi di WhatsApp tapi kan bukan mengancam," ucap Nus Kei.

Perjuangan Istri Nus Kei Selamat dari Serangan Anak Buah Jhon Kei, Lari ke Lantai 2 Dibantu Tetangga

Pengacara Sebut John Kei Sudah Tobat & Bukan Otak Penyerangan, Nus Kei: Apanya Hijrah? Fakta Berbeda

"Yang jelas ini kan masalah lama yang sudah selesai. Cuma mungkin beliau tidak sabar untuk menanti di Ambon sana, ya seperti yang sudah dirilis Polda," sambung dia.

ia berharap kejadian itu menjadi peristiwa terakhir.

"Karena kan saya dalam posisi yang memang diserang toh, tapi saya enggak tahu lah seperti itu, tapi saya berharap ke depan jangan ada lagi seperti itu. Semoga kemarin itu jadi yang terakhir, kami kubur bersama-sama dengan ponakan saya yang sekarang kami kuburkan ini. Semoga ke depan jangan terulang lagi," harapnya.

Meski begitu, ia mengaku tak ingin membalas dendam atas apa yang telah dilakukan oleh keponakannya itu.

"Komunikasi sudah dilakukan oleh beberapa keluarga, teman dan saudara kami yang memang dekat, tapi itulah ponakan saya ini mungkin, ya orang baru keluar dari dalam, ya kita juga musti maklum karena kelamaan di dalam. Makanya saya tetap menahan diri, saya tidak mau melakukan hal-hal yang ponakan saya lakukan kemarin itu," jelasnya.

Hingga kemarin, Nus Kei mengaku belum mendapat kesempatan untuk bertemu dengan John Kei, namun ia berharap bisa dipertemukan oleh pihak kepolisian.

"Saya berharap (bertemu) sih, karena saya posisikan diri sebagai orangtua, paman, itu yang akan saya lakukan itu. Kami orang Kei itu punya filsafat, kami ini satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan, saya pikir suku lain tak punya filsafat seperti itu, tapi kami punya dan itu yang mengikat kami," urainya.

Nus Kei mengatakan dirinya sempat berada di rumah sebelum kelompok John Kei datang menyerang.
Nus Kei mengatakan dirinya sempat berada di rumah sebelum kelompok John Kei datang menyerang. (Kolase Kompas.com/TribunJakarta)

John Kei Ditangkap Karena Pembacokan di Cengkareng

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, 25 orang yang diduga terlibat peristiwa penganiayaan dan keributan di Green Lake City, Tangerang Kota dan Cengkareng, Jakarta Barat, ditangkap di markas kelompok John Kei.

Yusri menyampaikan, salah satu terduga pelaku yang ditangkap adalah pemimpin kelompok tersebut yakni John Kei.

Para terduga pelaku sempat menghalangi polisi yang hendak menangkapnya.

"Dua orang yang diduga pelaku atas nama C dan JK (John Kei) ditangkap di Jalan Titian Indah Utama X pada jam 20.15, markas kelompok John Kei," kata Yusri dalam keterangan tertulis, Minggu (21/6/2020).

Nus Kei Mendadak Potong Omongan Pengacara John Kei saat Debat: Mereka Gak Punya Cukup Nyali

Ajakan Damai dengan John Kei Disinggung, Nada Bicara Nus Kei Meninggi : Tolong Berjiwa Besar

Saat menggeledah markas tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti yakni 28 buah tombak, 24 buah senjata tajam, 2 buah ketapel panah, 3 buah anak panah, 2 buah stik bisbol, dan 17 buah ponsel.

FOLLOW US : 

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang menunjukkan keributan dan aksi penembakan di Green Lake City, Kota Tangerang, beredar di media sosial, Minggu siang.

Dalam video tersebut, perekam video mengatakan banyak orang memakai topeng berkumpul dan memecahkan kaca mobil.

Dalam video lainnya, terlihat petugas sekuriti (satpam) menutup pintu gerbang. Namun, gerbang tersebut diterobos mobil.

Sementara itu, pada hari yang sama, seorang warga yang belum diketahui identitasnya tewas dibacok di Jalan Raya Kresek, Cengkareng, Jakarta Barat.

Korban pembacokan tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah dilarikan di ke rumah sakit.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved