John Kei Ditangkap
Daud Kei Beberkan Alasan John Kei Serang Pamannya, Janji Nus Kei ke Orangtuanya Jadi Pemicu Amarah
Menurut Daud Kei, Nus Kei sudah tak ingin bergabung lagi dengan John Kei hingga akhirnya terjadi penyerangan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Selain masalah tanah, penyebab penyerangan yang dilakukan John Kei ke pamannya, Nus Kei, yakni karena sang paman enggan bergabung lagi dengannya.
John Kei sudah berulang kali meminta Nus Kei untuk kembali gabung, namun selalu ditolak.
Bukan tanpa alasan, Nus Kei rupanya menolak keinginan sang keponakan karena sudah berjanji dengan orangtuanya yang sudah meninggal dunia.
Hal itu disampaikan oleh tokoh pemuda Maluku, Daud Kei, yang menuturkan kesaksiannya di balik penyerangan John Kei kepada Nus Kei.
Daud Kei menjelaskan, satu di antara penyebab keributan karena Nus Kei tak mau kembali bergabung dengan John Kei.
"Karena Nus diajak untuk mau kembali bergabung, sudah tidak mau," ujar Daud Kei di acara Fakta Tv One dilansir TribunJakarta pada Selasa (30/6).
Daud Kei memaparkan, jika Nus Kei telah menceritakan langsung kepadanya terkait keinginan tersebut.
"Nus Kei datang ke rumah saya berapa kali. waktu dulu dia lari dari Bekasi, dan dia sudah tidak mau lagi. Dia sumpah atas nama orangtuanya dia yang sudah meninggal, dia tidak mau kembali ke Bekasi lagi, karena John pernah suruh anak-anak serang dia punya rumah sampai dia keluar dari rumah," aku Daud Kei.
Daud Kei menjelaskan, Nus Kei merasa kesal dan kecewa dengan hal tersebut.
"Terus dia (John Kei) maksa untuk Nus kembali ke posisi dia, bergabung. Tapi Nus tidak mau. Di situlah kejadian," imbuh Daud Kei.
• Peran Ayamo Paman John Kei yang Sudah Beruban, Ternyata Tak Hanya Lempar Bensin ke Rumah Nus Kei
• Anak Buah John Kei Telepon Polisi Minta Ditangkap, Ngaku Takut dan Resah
Lebih lanjut, Daud Kei menilai sosok John Kei dan Nus Kei sama-sama memiliki kesalahan dengan pecahnya keributan di Green Lake City.
"Dua-duanya punya salah tetapi seharusnya masalah tak diselesaikan dengan kekerasan. Cari solusi dan jalan, namanya uang kan bisa dipakai habis tetapi kalau nyawa begitu hilang, ya hilang," kata dia.
"Coba kalau dia punya pikiran bersih, hati sehat maka sebaiknya dia datang ke pendeta untuk berdiskusi sehingga Nus Kei bisa sadar dan bicara baik-baik," imbuh Daud Kei.

Daud Kei menyatakan, John Kei saat itu berpikir untuk langsung menstempel Nus Kei melawannya.
"Bahasa dia itu prajurit yang tak tertib, harus dihabisin di tempat," papar Daud Kei.
Ketika ditanya berkaitan seberapa besar anak buah John Kei sekarang, Daud Kei menyatakan bahwa anak buah John Kei sudah tidak banyak.
"Sedikit..cuma orang yang ikut-ikutan kan banyak karena kelompok-kelompok yang masuk ikut-ikut dari sana dari sini. Cuma comot-comot'an, dia datang cari muka, cari makan di jakarta lewat debt collector, tarik mobil tarik motor, mengaku anak buah john kei orang pada takut."
"Jadi kalau kekuatan massa, saya kira sudah tidak sama sebanding dulu," terang Daud Kei.
• Paman John Kei Niat Balas Dendam ke Nus Kei, Akui Lempar Bensin : Mau Bakar Mobil yang ke Rumah Saya
• Panjat Genteng Kabur dari Serangan Anggota John Kei, Adik Nus Kei Teriak Ketakutan Dengar Tembakan
Diketaui, sekitar 47 orang kelompok John Kei telah diamankan kepolisian karena diduga terlibat pemufakatan jahat, penyerangan dan rencana pembunuhan terhadap Nus Kei.
Nus Kei diketahui masih kerabat John Kei. Ia merupakan paman dari John Kei.
Jumlah orang yang terlibat itu didapatkan berdasarkan pemeriksaan saksi dan tersangka yang telah ditahan di Polda Metro Jaya.
Saat ini kelompok John Kei tengah menghadapi proses hukum atas penyerangan yang dilakukannya kepada Nus Kei di perumahan Green Lake City, Tangerang dan Cengkareng pada 21 Juni 2020.
Penyerangan itu dilatarbelakangi persoalan tanah antara John Kei dan Nus Kei.
Penyerangan di Perumahan Green Lake City menyebabkan satu orang petugas sekuriti perumahan mengalami luka karena ditabrak anak buah John Kei dan satu pengendara ojek online tertembak di bagian kaki.
Pasalnya, anak buah John Kei sempat melepaskan tujuh kali tembakan di lokasi itu.
Adapun, penyerangan di Cengkareng menyebabkan satu anak buah Nus Kei berinisial ER tewas dan satu orang lainnya berinisial AR terluka.
Peran Ayamo
Satu dari enam anak buah John Kei yang dihadirkan saat rilis di Polda Metro Jaya mencuri perhatian.
Perawakannya tak seperti anak buah John Kei yang lainnya.
Dari tersangka yang dihadirkan polisi, kebanyakan memiliki postur tinggi besar.
Namun tidak dengan Ayamo.
Ayamo tampak lebih kurus dan tidak tinggi.
• Putri Nus Kei Nangis Cerita Penyerangan Anak Buah John Kei, Selamatkan Adik dari Lemparan Barbel
• Bukti Serang Nus Kei Dicari, Anak Anggota John Kei Teriak Ini Langsung Dibekap Sang Ayah, Kenapa?
Malahan Ayamo terlihat yang paling sepuh dibanding anak buah John Kei lainnya.
Wajar saja, usia Ayamo kini sudah 60 tahun.
Meski sudah tua dan beruban, namun Ayamo juga memiliki peran saat penyerangan rumah Nus Kei di Green Lake City, Cipondoh, Kota Tangerang pada Minggu 21 Juni 2020.
"Perannya adalah dia ikut dalam kendaraan di perumahan di Tangeran dan melepaskan tembakan," kata yusri Yunus.
Seorang driver ojek online, Andreansyah mengalami luka tembak di bagian jempol kaki kakan akibat senjata api anak buah John Kei.
"Namun belum bisa dipastikan apakah senpi dari WL atau Ayamo yang mengenai ojol," tutur Yusri.
Pada akhirnya, lanjut Yusri, Ayamo pun secara sukarela menyerahkan diri lantaran resah menjadi buronan polisi.
"Dia menyerahkan diri langsung ke Resmob. Dia merasa takut jadi buronan, kemudian datang sendiri ke Resmob Polda Metro Jaya," kata Yusri Yunus.
Polisi menghadirkan enam orang anak buah John Kei yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, yakni Ayamo alias MAN, SR alias Tecco, PM alias O, dan ARK alias G.
Dua tersangka lainnya, M dan TH dijerat pasal kepemilikan senjata api berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
Tersangka M dan TH tidak terlibat penganiayaan dua anak buah Nus Kei di Duri Kosambi dan penyerangan di rumah Nus Kei.
"Dua tersangka ini laporan polisinya terpisah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat ikut dalam rilis perkara.
Meski begitu, Ayamo atau MA atau M Arsyad sebelumnya tak mengakui bahwa dirinya melepas tembakan.