Viral di Medsos
Heboh Video Anak-anak Main Bareng Buaya di Sungai, Panji Petualang Bongkar Fakta Sebenarnya
Kemungkinan besar, buaya tersebut mati akibat tersangkut jaring nelayan. Akibatnya, buaya tersebut menjadi kehabisan napas di dalam air.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pecinta hewan sekaligus Youtuber Panji Petualang mengurai fakta di balik video viral di media sosial.
Baru-baru ini, sebuah video yang menampilkan aksi anak-anak bermain dengan buaya di sungai jadi sorotan.
Menyebar di media sosial, Panji Petualang pun akhirnya memberikan analisanya atas video tersebut.
Sebagai pecinta hewan, Panji Petualang tampak menyoroti kondisi buaya yang tampak sedang dimainkan oleh beberapa anak kecil.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari media sosial, hari ini, Sabtu (4/7/2020), publik dikejutkan dengan video aksi anak-anak bermain dengan buaya di sungai.
Tak merasa ngeri, tiga orang anak kecil tersebut tampak ceria kala bermain dengan buaya.
Bahkan salah seorang anak terlihat asyik menarik mulut buaya tersebut.
Sementara rekannya tampak asyik memegang buaya seraya tertawa.
Sudah melihat video tersebut, Panji Petualang lantas mengurai analisanya.
• Pemuda 18 Tahun di Riau Diterkam Buaya Saat Berenang Hilangkan Gerah, Temannya Berusaha Menolong
• Masuk Wilayah Terlarang untuk Mencari Ikan, Seorang Warga Tewas Dimangsa Buaya
Dalam laman Instagram-nya yang sudah terverifikasi, Panji Petualang menyebut bahwa buaya tersebut sudah dalam keadaan mati.
Hal tersebut seolah guna menegaskan bahwa buaya hidup tidak akan bisa digunakan anak-anak untuk menjadi mainan.
Panji Petualang juga mengemukakan bahwa sebutan bahwa buaya sudah jinak sehingga bisa digunakan anak-anak untuk bermain itu tidak benar.
Lebih lanjut, Panji Petualang juga mengungkap penyebab buaya di sungai tersebut mati.
Kemungkinan besar, buaya tersebut mati akibat tersangkut jaring nelayan.
Akibatnya, buaya tersebut menjadi kehabisan napas di dalam air dan akhirnya mati.
Atau bisa juga, buaya tersebut memang sengaja dijerat untuk kebutuhan konsumsi.

"Video 1 (slide 1)
Ada beberapa anak berenang dengan 1 ekor buaya muara (crocodilus porosus) Buaya dalam kondisi mati lemas tersebut terlihat di seakan bersahabat dan jinak terhadap anak.
Penyebab matinya buaya biasanya karena tersangkut jaring ikan nelayan dan akhirnya mati tenggelam kehabisan nafas, dan bisa juga memang sengaja di buru untuk kebutuhan konsumsi.
Nah buaya mati tersebut akhirya di pake mainan sama anak2 yang kebetulan sedang mandi di sungai," ungkap Panji Petualang dilansir TribunnewsBogor.com.
• Pelaku yang Pukul Penjual Jalangkote Diciduk Polisi, Panji Petualang: Semoga Dapat Hukuman Setimpal
• Dituduh Berlaku Kasar, Pihak Panji Petualangan Beri Tanggapan: Lucu Bacanya
Tak cuma itu, Panji Petualang juga mengunggah video lain yang berkaitan dengan buaya.
Video kedua, Panji Petualang menampilkan cuplikan saat buaya mati lemas akibat kehabisan napas.
Selanjutnya, Panji Petualang juga membagikan video saat ada seorang warga sedang membawa hewan buruan yakni buaya.
"Video 2 (slide 2) Dokumentasi netizen dapet buaya nyangkut jaring dan buayanya mati lemas kehabisan nafas.
Video 3 (slide 3) seorang bapak gendong buaya hasil buruan
Info ya gaes sedikitnya ada 4 species buaya di indonesia yang umum di kenal dan semuanya masuk sebagai daftar satwa di lindungi," kata Panji Petualang.
Sementara itu ada kisah lain, yakni saat seorang wanita diserang buaya ketika hendak berwudhu.
Namun akhirnya, sang wanita bisa selamat dari serangan buaya.
Gagalnya aksi penyergapan seekor buaya terhadap seorang ibu rumah tangga, Hasnawati (38) ketika hendak berwudhu di sungai yang berada di Desa Sungai Raya, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau pada Jumat (1/11/2019) berakhir petaka.
Buaya berukuran besar itu justru tewas di tangan warga.
Tewasnya buaya muara atau buaya bekatak atau lebih dikenal bernama buaya air asin itu disampaikan oleh akun bernama @gbriau lewat status instagramnya pada Senin (4/11/2019).
Dalam postingannya, @gbriau mengunggah sebuah video yang menampilkan sejumlah warga tengah mengikat seekor buaya berukuran besar.
Proses pengikatan hewan bernama latin crocodylus porosus itu dilakukan oleh sebanyak tiga orang.
Dalam video berdurasi singkat itu, warga melingkarkan tambang berukuran besar pada bagian mulut yang tersambung hingga ke badan dan kaki serta, kedua kaki buaya pun diangkat ke atas agar tidak memberontak.
Tidak diketahui apakah jenis buaya terbesar itu sudah dalam keadaan mati atau masih hidup ketika diikat.
Hanya saja, dalam tayangan berikutnya, tambang yang mengikat moncong, kaki hingga ekor buaya itu sudah terlihat direnggangkan.
Tambang hanya mengikat mulut buaya, sedangkan ke empat kaki buaya terlihat terbuka bebas.
Besar dugaan, buaya sudah dalam keadaan mati ditandai dengan luka dan darah segar terlihat yang terlihat pada bagian moncong dan kepala buaya.
FOLLOW US :
Hampir Tewas
Dikutip dari Kompas.com, seorang ibu rumah tangga, Hasnawati (38) nyaris tewas setelah diserang seekor buaya saat mengambil wudhu di sungai yang berada di Desa Sungai Raya, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau pada Jumat (1/11/2019).
"Korban bersama anaknya yang masih berumur lima tahun hendak shalat Isya dan mengambil wudhu di aliran air parit 5. Tiba-tiba saat itu buaya langsung menyerang korban," kata Kasat Reskrim Polres Inhil AKP Indra Lamhot Sihombing, saat dikonfirmasi pada Sabtu (2/11/2019).
• Ramai Disindir Youtuber Kasar Sama Karyawan, Panji Petualang Tulis Pengakuan : Besok Naik Gaji Gank
• Video Penemuan Puluhan Telur Buaya di Penjaringan, Ada yang Sudah Menetas
Buaya tersebut menerkam kedua tangan korban dan berusaha menarik korban ke dalam sungai.
Namun, korban berusaha melawan agar terlepas dari gigitan buaya.
Hasnawati berteriak meminta pertolongan. Warga yang mendengar teriakan Hasnawati, berdatangan ke lokasi kejadian untuk menolong korban.
Pada saat itu, buaya masih berada di lokasi. Warga memukuli buaya itu dengan kayu dan bambu hingga mati.
"Buaya yang mati dikubur oleh warga," ujar dia.
Korban yang mengalami luka robek pada kedua tangannya, kini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Puri Husada di Tembilahan, Inhil.