Ramai Dibully soal Penanganan Covid-19, Anies Baswedan Jawab Ini saat Disebut Ingin Saingi Jokowi
Penanganan Covid-19 Dibully dan Disebut Ingin Saingi Jokowi, Anies Baswedan tegaskan Ini sambil Singgung Bawahan Presiden
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan soal penanganan Covid-19 di Jakarta rupanya sempai menuai banyak bullyan.
Bahkan Anies Baswedan disebut-sebut ingin menyaingi Jokowi selaku presiden dalam pembuat kebijakan soal Covid-19.
Seperti ketika Anies Baswedan memutuskan penutupan Jakarta dalam rangka Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) imbas pandemi corona.
Daerah Khusus Ibukota Jakarta lah yang menjadi Provinsi pertama yang menerapkan kebijakan PSBB.
Diakui Anies Baswedan, ia sempat dibully habis-habisan karena melakukan langkah tersebut.
"Bulan Maret lalu, ketika kita memutuskan untuk menutup ( Kota Jakarta), kita dicaci, dimaki, dibully habis-habisan. Dibilang berlebihan, dbilang macam-macem bully lah," ungkap Anies Baswedan dalam Youtube talk Show TV One.
"Oh, iya saya lingat itu," imbuh sang presenter.
"Kalau ditanya popularitAs waktu itu pasti saya paling bawah," ungkap Anies Baswedan.
• Anies Baswedan Resmi Perpanjang PSBB Masa Transisi di DKI Jakarta
• Ramai Isu Ahok Ganti Erick Thohir Jadi Menteri BUMN, Staf Khusus : Jokowi yang Akan Menentukan
Akan tetapi, kini setelah 3 bulan kemudian, Anies Baswedan menunjukkan bahwa keputusannya itu tidaklah salah meski tuai bully dan kecaman.
Karena buktinya, DKI Jkaarta berhasil menurutnkan kasus Covid-19 dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
"Sekarang 3 bulan kemudian, rupanya angka penurunan Covid-19 yang paling besar justru di bulan Maret," tegas Anies Baswedan.
Sang Gubernur DKI Jakarta, menegaskan dirinya tak butuh rating tinggi di media sosial.
"Saya ini dipilih bukan untuk mendapatkan rating tinggi di sosmed," tegas Anies Baswedan.
FOLLOW;
Disinggung soal merasa atau tidaknya Anies Baswedan kerap dibully, sang Gubernur DKI Jakarta pun blak-blakan mengakuinya,
"Tapi ngerasa gak sih banyak yang tidakj suka? Mulai dari yang banyak nge-bully, sampai nyiapin buzzer-buzzer untuk nge- bully, negrasa gak sih?" tanya sang presenter lagi.
"Lho, kalau kita bilang enggak ya aneh dong. Tapi akan ada usaha terstruktur, secara terus menerus di sosial media sampai kapanpun, tidak pernah berhenti., selalu jalan terus. Selama 3 tahun lebih lah," ujar Anies Anies Baswedan.
• KRL Jadi Tempat Penularan Covid-19 Kata Anies Baswedan, Begini Tanggapan PT KCI
Tak hanya itu, Anies Baswedan menampik dirinya punya buzzer untuk serang lawan politik.
"Gak, gak ada kita pakai buzzer," tegas Anies Baswedan.
"Kita memang ada orang-orang yang mendukung, tapi tidak ada yang sistematis. Itu di dlaam analisanya itu mereka organik, artinya mereka itu bukan diatur," tambahnya.
Lebih lanjut, Anies Baswedan justru mengucapkan terima kasih kepada para pembully dirinya.

Karena menurut Aneis Baswedan, setiap gerak-geriknya sebagai Gubenrur DKI Jakarta ini ada yang mengawasi.
"Tapi saya melihat, saya bersyukur ada mereka-mereka yang tiap hari mantengin kita. Makasih. Bayangin, itu dedikasi yang luas biasa lho, memperhatikan setiap hari," ujar Anies Baswedan.
"Yang membully, yang mengejek terima kasih karena ada yang diperhatikan," ujarnya lagi.
"Yang salah diperhatiin, yang benar diperhatiin," imbuh sang presenter.
"Iya, benar," jawab Anies Baswedan.
"Dengan cara begitu, kita lebih alert. Bayangin, kalau gak ada yang melakukan itu semua, dari mana kita berkaca? darimana kita tahu?" tanya Anies Baswedan.
• Anies Baswedan Akan Umumkan Kelanjutan PSBB Transisi di Jakarta Paling Lambat 2 Juli
Tak hanya dibully di Indonesia, rupanya Anies Baswedan pun jadi sorotan media Internasional.
Akibat kebijakannya soal Covid-19, Anies Baswedan disebut ingin saingi Jokowi.
"Tidak hanya di dalam negeri, di luar negeri bahkan media asing seperti di Australia, di London.
Menyebutkan bahwa mas Gubernur ini rival presiden dalam menangani Covid-19., gimana nih tanggapannya?" tany sang presenter.

Ditanya seperti itu, Anies Baswedan justru merendah dan menyebut dirinya hanya bawahan presiden
"Enggak lah, kita ini kan hanya bawahan presiden," jawab Anis Baswedan.
"Dan rival itu kan kalau ada pertandingan, lah ini gak ada [pertandingan sama sekali," imbuhnya lagi.
"Jadi gak ngerasa ya?" tanya sang presenter.
• Anies Beri Izin Reklamasi untuk Ancol, Yunarto Wijaya Sindir Pernyataan Fahira Idris Saat Pilkada
Diakui Anies Baswedan, selama ini kebijakannya soal penanganan Covid-19 ini mengacu pada aturan pemerintah pusat yang diatur Presiden Jokowi.
Tak hanya itu, Anies Baswedan pun menegaskan bahwa jika ingin Indonesia kembali dipercaya dunia Internasional, maka harus dibenahi dulu mulai dri Jakarta sebagai ibu kota
"Sama sekali enggak. Kita sama-sama ikuti arahan dari pemerintah pusat. Bahkan langkah-langkah yang kita lakukan itu dalam rangka menyelamatkan Indonesia.
Jakarta itu pusat perekonimian Indonesia. Kalau kita tidak bergerak cepat, kalau kita tidak bergerak dnegan berani, dnegan langkah yang jelas.
Maka perekonomian Indonesia terganggu, efeknya ke pusat juga. Kepercayaan dunia Internasional juga pada pusat bisnis Indonesia juga akan turun.
Dunia Internasional gak akan ke Jakarta kalau Jakarta tidak ditangani dnegan betul," tandas Anies Baswedan.