Pengakuan Ibu yang Buang Jasad Bayinya hingga Diseret Anjing, Akui Malu dan Nekat Lakukan Ini
Ibu muda ini tega membuang bayi yang baru dilahirkannya karena malu bayi itu hasil hubungan gelap dengan pacarnya.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang ibu di Tasikmalaya tega membuang bayinya sendiri yang baru ia lahirkan.
Bayi tersebut dibuang karena merupakan hasil hubungan gelap dengan sang pacar.
Wanita berinisial AN (20) itu mengaku malu hingga akhirnya memilih untuk membuang darah dagingnya sendiri.
Dilansir dari Kompas.com, AN adalah seorang perempuan muda sekaligus pegawai salah satu perusahaan BUMN di wilayah Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya.
Ia ditangkap polisi seusai membuang bayi yang dilahirkannya sendiri di sebuah toilet kantornya sendiri, Senin (13/7/2020) lalu.
Perempuan asal Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya ini akhirnya ditangkap polisi setelah diketahui membuang bayi hasil hubungan gelapnya selama ini dengan sang pacar.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tasikmalaya, AKP Siswo De Cuellar Tarigan mengatakan, bayi yang dilahirkan di toilet kantor pelaku tersebut bermula saat perutnya merasa mulas dan pergi ke kamar kecil.
Dibuang ke hutan
Pelaku melahirkan sendiri di toilet kantornya dan secara sengaja membiarkan bayinya tergeletak sampai akhirnya tak bergerak.
Pelaku pun langsung memasukan bayinya yang sudah meninggal ke dalam sebuah kantong plastik dan memasukannya lagi ke dalam tas.
"Pelaku menunggu esok harinya dan menguburkan bayi tersebut di area hutan dekat dengan perkampungannya daerah Parungponteng," jelas Siswo kepada wartawan, Kamis (16/7/2020).
• Motif Janin Bayi Dibuang di Toilet Mal, Pelakunya Ternyata Wanita Pegawai Ini
• Banyak Kasus Bayi Dibuang di Kota Bogor, KPAI Soroti Fungsi Sekolah Ibu
Digigit anjing, dua tangannya hilang
Siswo menambahkan, bayi yang dikubur tak terlalu dalam tersebut akhirnya ditemukan seorang warga seusai seekor anjing yang dibawanya menggigit dan membawa mayat bayi dengan kedua tangannya sudah hilang.
Mayat tersebut ditemukan oleh Rahman dan memberikan informasi kepada Eem yang saat itu sedang menggarap lahan persawahan, dan saksi pun secara langsung mencari mayat itu dan menemukannya.
"Menemukan mayat laki-laki dan kondisinya ada luka pada bagian kepala, luka punggung, kedua tangan tidak ada hingga tali pusar putus," ujarnya.
Pelaku mengaku belum siap menerima bayi
Siswo mengatakan, saksi tersebut langsung memandikan mayat yang berhasil ditemukan itu dikuburkan dengan bantuan warga lainnya yakni Badrudin.
Akan tetapi, motif tersangka adalah ketidaksiapan menerima kelahiran bayi itu karena hasil hubungan di luar perkawinan dengan pacarnya.

Karena, selama itu AN juga selama itu tinggal di kantor dan merupakan karyawati keuangan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
"Barang yang disita dari tersangka AN antara lain satu stel baju tidur lengan panjang, satu buah CD, satu buah tas warna merah, satu buah parang dan satu selimut warga biru. Atas perbuatan tersebut, tersangka dijerat pasal 80, 341, 348 UU RI no 35 tahun 2014 terancam 7 tahun penjara," pungkasnya.
• Tega ! Bayi Dibuang Ibunya Dekat Tong Sampah, Kondisinya Seperti Ini Saat Ditemukan
• Lagi, Bayi Dibuang Orangtuanya di Kota Bogor, Jasadnya Ditemukan Warga di Dalam Kardus
Mengaku Malu
Tersangka pembuang bayi yang kemudian mayat bayinya ditemukan tengah digigit anjing, AN (20), mengaku malu melahirkan padahal statusnya masih seorang gadis.
"Saya malu," ujar AN pendek sambil menunduk, saat ditanya wartawan di Mapolres Tasikmalaya, Kamis (16/7), dilansir dari TribunJabar.com, Kamis (16/7/2020).
Kepada petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim, tersangka mengaku nekat membiarkan bayi yang baru dilahirkannya tergeletak hingga meninggal.
Ia mengaku tidak siap menghadapi kenyataan, memiliki seorang anak tapi statusnya masih seorang gadis.
Bayi yang dilahirkannya adalah hasil hubungan terlarangnya dengan pacarnya.
Tersangka kemudian melahirkan di kamar mandi kantor tempatnya bekerja yang juga jadi tempat tinggalnya, Senin (13/7) dini hari.
Kapolres Tasikmalaya, AKBP Hendria Lesmana, didampingi Kasatreskrim, AKP Siswo De Cuellar Tarigan, mengungkapkan tersangka mengaku awalnya kebingungan setelah bayinya lahir dan hidup.
"Namun rasa malunya lebih kuat ketimbang mempedulikan nasib darah dagingnya sendiri."
"Akhirnya, bayi dibiarkan meninggal dan dikuburkan dalam kondisi dangkal sehingga mudah digali anjing," kata Siswo.
Sbelumnya, Selasa (14/7) siang, seorang pemburu bernama Rahman melihat seekor anjing tengah membawa mayat bayi itu.
Ia kemudian menghalau anjing dan memanggil tetangganya, Eem, yang tengah bekerja di sawah.
• Bocah Teriak Boneka Sambil Tunjuk Selokan, Ternyata Ada Bayi Dibuang Orangtuanya
• Astaga, Bayi Dibuang Ibunya di Sungai
Keduanya kemudian membawa jasad bayi yang sudah tanpa kedua lengan dan luka robek di punggung serta kepala itu dan dimandikan.
Warga lainnya, Badrudin, kemudian mengubur bayi tersebut secara layak.
Mereka mengira bayi yang dibawa anjing itu meninggal biasa. Namun kasus itu kemudian dilaporkan ke polisi.
Ditangkap Sehari Setelah Jasad Bayi Ditemukan
Selang satu hari penemuan mayat bayi laki-laki yang dibawa anjing di hutan Desa Cibungur, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, jajaran Satreskrim Polres Tasikmalaya berhasil menangkap ibu bayi.
Tersangka yang telah tega membuang darah dagingnya sendiri adalah AN (20), warga Kampung Pasanggrahan, Desa Cibungur.
Ia kini diamankan di Mapolres untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kasatreskrim, AKP Siswo De Cuellar Tarigan, di Mapolres, Kamis (16/7), mengungkapkan tersangka AN mengakui segala perbuatannya telah membuang dan mengubur bayi yang dilahirkannya sendiri.
"Ia melahirkan sendirian di kamar mandi tempatnya bekerja di sebuah lembaga keuangan, Senin (13/7) dini hari," kata Siswo.
Pada saat bayi lahir, tersangka mendiamkan bayi tergeletak di lantai kamar mandi hingga menghembuskan nafas terakhirnya.
Setelah itu ia memasukkan darah dagingnya itu ke dalam kantong plastik dan dimasukkan lagi ke dalam tas.
"Pagi harinya ia berangkat menuju sebuah hutan di Desa Cibungur tak begitu jauh dari rumahnya. Mayat bayi kemudian dikubur dalam lubang yang dangkal dan tersembunyi," ujar Siswo.
Keesokan harinya, Selasa (14/7), seorang pemburu bernama Rahmat yang berada di sekitar kuburan melihat seekor anjing tengah membawa jasad bayi dalam gigitannya. Rahmat menghalau anjing dan mengamankan mayat bayi.
Ia segera memberi tahu tetangganya, Eem, yang tengah bekerja di sawah tak jauh dari lokasi. Bergegas Eem menuju lokasi penyimpanan mayat bayi tersebut.
Karena mengira jasad bayi tersebut meninggal biasa, ia memandikannya.
Warga lainnya yang ada di lokasi, Badrudin, kemudian menguburkan kembali mayat tersebut.
"Namun karena khawatir ada sesuatu, warga akhirnya melaporkan temuan mayat bayi itu."
"Dari hasil identifikasi lokasi serta keterangan saksi-saksi, kasus temu bayi itu mengarah kepada tersangka sebagai pelakunya," ujar Siswo.
Petugas pun segera menemui tersangka dan diinterogasi. Tersangka akhirnya mengkaui segala perbuatannya.
Petugas pun menggelandangnya ke Mapolres untuk pengusutan lebih lanjut. (Kompas.com/TribunJabar)